Profile Company Best Exporter zkumparan

Cocoon Asia, Taklukkan Pasar Dunia dengan Pesona Layanan Prima

Cocoon Asia, Taklukkan Pasar Dunia dengan Pesona Layanan Prima

Sejak awal berdiri 14 tahun lalu, Cocoon Asia yang memproduksi mebel sudah fokus menggarap pasar global. Karena itu, berbagai legalitas atau sertifikasi untuk memenuhi kriteria dari negara importir sudah dilengkapi dengan baik.

Djudjuk Aryanti, Direktur Cocoon Asia,

Hal itu pun dimaksudkan agar item produk Cocoon Asia tidak terlalu banyak di pasaran sehingga tetap menjadi produk eksklusif. Selain itu, buyer juga harus masuk waiting list untuk mendapatkan pesanan di bulan selanjutnya. “Ini merupakan strategi kami untuk membuat customer merasa eksklusif, tidak dikompetisikan dengan banyak kompetitor di satu negara,” kata Djudjuk memberi alasan. Dan, terbukti dengan strategi itu, Cocoon Asia mampu bertahan dan bisnisnya pun terus tumbuh sebagai eskportir mebel.

Pelayanan eksklusif juga diberikan Cocoon Asia dengan menyediakan customer care untuk wilayah Eropa. Tujuannya agar dapat memberikan pelayanan maksimal kepada buyer di Eropa bila mereka menghadapi masalah. Buyer tidak perlu menunggu berhari-hari jika menemui kendala. Mereka tinggal mengontak customer care Cocoon Asia di Eropa untuk mengatasi masalah yang dihadapinya. “Bagi kami, apa yang merupakan kebutuhan buyer, itu yang kami utamakan,” ujar Djudjuk tandas.

Saat ini ada dua kategori buyer yang menjadi pelanggan Cocoon Asia, yaitu wholesale dan retail chain store. Wholesale merupakan pelanggan di luar negeri yang akan mendistribusikan produk Cocoon Asia ke banyak toko di luar negeri. Sementara retail shop jumlahnya lebih banyak dibandingkan wholesale. “Itu dua kategori buyer yang merupakan target kami,” ujarnya.

Untuk kesinambungan dan mempertahankan pertumbuhan nilai ekspor, Cocoon Asia terus memperkuat riset dan pengembangan (R&D). Selain itu, juga mempertajam market intelligent. “Untuk masalah desain, 90% mereka mengambil dari desain kami, bukan buyer memberikan desain. Maka, mereka akan lebih nyaman bila tidak punya banyak kompetitor,” kata Djudjuk lagi.

Untuk terus mengembangkan pasar, Cocoon Asia selain memiliki website juga rajin mengikuti pameran di dalam dan di luar negeri. “Pada saat event seperti itu, buyer kami undang untuk melihat langsung development desain kami. Dengan buyer pun bisa berdiskusi membahas bisnis untuk 2020. Karena, tahun ini kami sudah memproduksi untuk 2019,” Djudjuk menjelaskan.

Cocoon Asia berbasis di Bantul, Yogyakarta. Perusahaan mebel ini memiliki pabrik dengan luas area produksi 8.000 m2 dengan jumlah karyawan tetap 150 orang. Karyawan direkrut dari masyarakat sekitar pabrik dan lulusan SMK di Yogya. “Kami merupakan satu-satunya perusahaan di Yogyakarta yang menandatangani MoU dengan Kementerian Perindustrian untuk masalah vokasi SMK,” kata Djudjuk bangga. “Para lulusan SMK tersebut bisa dikontrak menjadi pegawai setelah lulus,” tambahnya.

Kinerja bisnis atau nilai ekspor Cocoon Asia dari tahun ke tahun terus tumbuh 16-20%. Seperti pada 2015 nilai ekspornya mencapai US$ 1,6 juta, di 2016 sebesar US$ 1,9 juta, dan di 2017 sebesar US$ 2,2 juta. Kini mebel yang diproduksinya masih dominan dalam bentuk meja, seperti meja makan

Ke depan, Cocoon Asia akan terus berkarya dan mengembangkan pasar di luar negeri, termasuk menggarap pasar di luar Eropa. Sejalan dengan itu, pasar domestik pun digarap. “Yang baru kami kembangkan sekarang,” kata Djudjuk, “adalah pemasaran melalui e-commerce agar bisa memberikan service yang lebih cepat dalam penjualan.”(*)

Dede Suryadi dan Nisrina Salma


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved