Corporate Transformation zkumparan

Pyridam Farma, Jalankan Transformasi Dadakan yang Sukses Atasi Imbas Pandemi

Yenfrino Gunadi, Direktur Pyridam Farma.
Yenfrino Gunadi, Direktur Pyridam Farma.

Meski sempat terdampak pandemi Covid-19, PT Pyridam Farma Tbk. berhasil menjaga kinerjanya dengan mengandalkan transformasi dalam waktu relatif singkat. Perusahaan farmasi yang telah berdiri selama 45 tahun ini kini memiliki lebih dari 200 SKU produk, mulai dari obat resep, obat OTC (over the counter), peralatan medis, hingga produk dermatologi.

Sebelum menjalankan transformasi, manajemen Pyridam Farma mengidentifikasi beberapa masalah yang dihadapi perusahaan. Menurut Yenfrino Gunadi, Direktur Pyridam Farma, hal pertama yang menjadi perhatian adalah produk dan image perusahaan yang masih kurang dikenal publik, karena bergantung pada satu divisi bisnis saja, yakni obat ethical atau obat yang harus diperoleh dengan resep dokter. “Hampir 80% penjualan obat Pyridam Farma adalah obat resep,” ujar Yenfrino.

Hal itu berdampak pada penjualan Pyridam yang menurun signifikan hingga 70% selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di masa pandemi. “Image yang kurang dikenal juga membuat perusahaan kesulitan mencari talent,” kata Yenfrino, saat penjurian Indonesia Best Business Transformation 2021 yang diselenggarakan SWA.

Masalah kedua, struktur organisasi yang kaku membuat rendahnya sense of belonging karyawan terhadap perusahaan. Selain itu, struktur tersebut juga membuat pengambilan keputusan memerlukan waktu lama. Sistem kerja yang berlaku kala itu membuat karyawan hanya dapat bekerja di area kantor dan alur komunikasi antarkaryawan selama ini kurang efektif. Di masa pandemi, hal tersebut menyebabkan penyelesaian pekerjaan terhambat dan proses pertukaran informasi lambat.

Masalah ketiga, proses kerja masih manual dan tidak terintegrasi. Imbasnya, banyak pekerjaan yang tidak efektif karena duplikasi/redundant, kemungkinan human error besar, serta laporan penjualan dan keuangan belum berjalan real-time (butuh 10-15 hari untuk pelaporan).

Untuk itu, sebagai fondasi transformasinya, Pyridam merumuskan ulang empat pilar utama nilai-nilai perusahaan, yaitu Profesional, Team Work, Inovasi, dan Agile. Menjawab berbagai tantangan tadi, hal pertama yang dilakukan dalam transformasinya adalah melakukan rebranding dengan citra lebih modern dan futuristik agar lebih dikenal masyarakat.

“Rebranding yang dilakukan mulai dari perubahan logo, presence di media sosial, serta perubahan kemasan produk yang lebih atraktif, terutama untuk produk vitamin dan suplemen yang dapat menunjang kebutuhan konsumen di masa pandemi,” tutur Yenfrino yang bergabung dengan Pyridam Farma sejak Agustus 2020.

Pyridam juga masuk ke pasar produk konsumer atau OTC. Ke depan, akan meluncurkan berbagai produk, mulai dari multivitamin, suplemen, dan produk inovatif lainnya.

Transformasi yang lain adalah meluncurkan Pyfahealth, platform online yang menungkinkan konsumen dapat langsung membeli produk-produk unggulan Pyridam. Di samping itu, juga memasarkan produk secara digital dengan memanfaatkan platform e-commerce. Sejak diluncurkan pada September 2020, penjualan secara online tumbuh dua digit setiap bulan.

Untuk mengatasi masalah struktur organisasi yang kaku, perusahaan membuat program pendampingan karyawan untuk penyusunan KPI 2021 yang mengedepankan penilaian performance-based. Perusahaan menfasilitasi karyawan dengan sesi “KPI Clinic” dan program “KPI Agent” untuk melakukan konsultasi dengan fasilitator terkait penyusunan KPI. Program ini berjalan sejak kuartal keempat 2020 untuk semua karyawan Pyridam. Saat ini jumlah karyawannya mencapai 900 orang.

Kemudian, manajemen juga menyusun ulang struktur organisasi (restrukturisasi), dari yang sebelumnya memiliki banyak lapisan hierarkis menjadi lebih flat, supaya komunikasi lebih lancar dan proses lebih agile mengikuti kebutuhan perubahan perilaku dan tantangan bisnis. Manajemen pun melakukan survei optimisme karyawan terhadap perusahaan setelah transformasi. Hasilnya, 84% karyawan puas dengan perubahan yang dilakukan.

Langkah berikutnya yang dijalankan Pyridam Farma dalam waktu singkat, dua bulan, adalah melakukan investasi perangkat laptop, memberikan fasilitas kolaborasi online dan reporting untuk mengatasi keterbatasan pekerjaan di masa pandemi. Dengan pengadaan hampir 200 unit laptop untuk semua karyawan ini, 100% karyawan dapat bekerja di luar area kantor.

Perusahaan juga melakukan migrasi sistem dan laporan dari yang masih berada di on-premise server ke cloud, sehingga lebih mudah serta aman diakses di mana pun dan kapan pun. Upaya lainnya, membangun jalur komunikasi serta data independen dari pabrik, gudang, dan kantor agar komunikasi lebih efektif. Semua karyawan kini punya satu aplikasi terpadu dalam pekerjaannya.

Untuk menopang sistem dan proses bisnis, Pyridam Farma membuat sistem terintegrasi dari hulu ke hilir secara komprehensif, mulai dari manufacturing, sales & distribution, keuangan, purchasing, report & dashboard, warehouse, serta human capital ke dalam Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis SAP.

Yang mengagumkan, Pyridam berhasil melakukan implementasi ERP SAP itu dalam kurun waktu empat bulan pada kuartal ketiga 2020. Implementasi ERP tersebut memberikan kemudahan untuk melakukan tracing ataupun analisis kinerja dan menghilangkan duplikasi data yang sebelumnya banyak ditemukan akibat proses manual. Sistem dashboard dan reporting secara real-time yang dapat diakses langsung membuat manajemen dapat mengambil keputusan atau berinovasi lebih cepat.

Semua langkah transformasi tersebut dijalankan Pyridam dalam waktu yang relatif singkat sejak berlangsungnya pandemi. Hasilnya pun istimewa. Di kala kinerja banyak perusahaan merosot, laba bersihnya tumbuh 137%. Peningkatan penjualan dan laba ini terutama didorong pertumbuhan produk vitamin dan suplemen, ditambah dengan peningkatan penjualan produk alat kesehatan.

Bahkan, pada Januari 2021, Pyridam Farma berhasil mencapai rekor all-time high revenue sepanjang sejarahnya. Tidak hanya itu, perusahaan ini akhirnya malah menambah jumlah karyawan pada Februari 2021 sebesar 13% dibandingkan sebelum transformasi (Juli 2020). Dari sisi saham, harga saham perusahaan berkode PYFA ini naik pesat, sekitar 500%. (*)

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved