Irna Rasad CEO Matata Corp (kiri), disela-sela peluncuran Aplikasi Seri Bantu Belajar.

Matata Corp., sebuah perusahaan teknologi yang mengutamakan produk-produk serta aplikasi kembali meluncurkan platform baru, yaitu “Bantu Belajar IPA 3”. Aplikasi ini adalah yang pertama diluncurkan dari seri “Bantu Belajar”.

Menurut Irna Rasad, CEO Matata Corp., aplikasi ini dirancang untuk membantu anak-anak sekolah memahami subjek yang mereka pelajari melalui permainan dan kegiatan yang menyenangkan. Permainan ini mengikuti Kurikulum Nasional Indonesia dan menggunakan buku cetak yang dipakai di sekolah-sekolah nasional sebagai panduan.

Irna menambahkan, aplikasi “Bantu Belajar IPA 3” sudah dapat diunduh di Apple Store atau Play Store. Untuk mengikuti permainan edukatif di Bab 1, pelanggan dapat memperolehnya secara gratis. Sedangkan untuk mengikuti bab-bab berikutnya, dikenakan tarif Rp 29 ribu.

Aplikasi Bantu Belajar lainnya yang sedang dalam proses produksi selain IPA adalah Matematika dan Sejarah untuk kelas 3, 4, 5, dan 6 tingkat Sekolah Dasar.

Enrico Pitono, Chairman Matata, menambahkan, dengan Bantu Belajar, pihaknya menunjukkan bagaimana (misalnya) fisika diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Akan jauh lebih menyenangkan belajar lewat permainan daripada sekedar membaca buku cetak.

“Kami melakukan uji cobadi beberapa sekolah dan menemukan bahwa anak-anak bertahan lebih lama dalam belajar dan menghasilkan tingkat pemahaman yang lebih tinggi,” katanya.

Bantu Belajar IPA 3 yang diluncurkan adalah aplikasi yang dirancang untuk membantu siswa kelas 3 Sekolah Dasar belajar ilmu alam dengan cara yang menyenangkan dan menarik.

Misalnya bab pertama membahas karakteristik makhluk hidup seperti kebutuhan mereka akan udara dan makanan. Karakteristik ini disimpulkan sendiri oleh siswa lewat salah satu game yang misinya adalah membantu seekor ayam untuk berenang sambil mengumpulkan makanan untuk energi dan bertumbuh besar.

Untuk memandu Matata dalam mengembangkan Bantu Belajar, Matata Corp. menggandeng organisasi nirlaba, yakni Yayasan Matahati Kita Indonesia. Misalnya dengan menguji aplikasi “Bantu Belajar IPA 3” ke sejumlah sekolah, seperti Cikal yang memberikan umpan balik terus menerus untuk memastikan agar aplikasi ini ramah untuk pengguna dan memberikan pengalaman belajar yang menarik secara keseluruhan. “Kami sangat optimis Bantu Belajar akan merevolusi cara siswa belajar,” kata Irna.