SWA100

Antam, Fokus pada Ekspansi Pengolahan Mineral

Antam, Fokus pada Ekspansi Pengolahan Mineral
Yulan Kustiyan, SVP Corporate Secretary PT Antam Tbk.,
Yulan Kustiyan, SVP Corporate Secretary PT Antam Tbk.,

Di tengah tekanan sentimen negatif terhadap pasar modal sebagai dampak pandemi Covid-19, PT Antam Tbk. pantang surut terhadap komitmennya untuk mencatatkan kinerja produksi dan penjualan yang positif. Dengan kerja keras dan menunjukkan performa perusahaan secara transparan kepada publik, Antam yakin investor pun akan menilai baik kinerjanya dan dapat memberikan dampak positif terhadap harga saham perusahaan. “Implementasi strategi perseroan yang tepat membuahkan capaian kinerja keuangan,” Yulan Kustiyan, SVP Corporate Secretary PT Antam Tbk., meyakini.

Menurut Yulan, perusahaan solid adalah perusahaan yang didukung dengan perkembangan outlook bisnis. Nah, pada Antam, komoditas utamanya terlihat semakin positif, yang tecemin dari apresiasi positif kinerja saham. Artinya, hal itu sejalan dengan upaya perusahaan memberikan nilai yang positif bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Strategi bisnis Antam untuk meningkatkan kinerjanya adalah dengan terus fokus pada ekspansi pengolahan mineral bersifat hilir, memperluas basis cadangan dan sumber daya, menjalin kemitraan untuk mengembangkan produksi mineral olahan baru dari cadangan yang ada, menurunkan lebih lanjut cash cost dan meningkatkan daya saing biaya, serta meningkatkan kinerja bisnis inti untuk meningkatkan daya saingnya. Dengan demikian, diharapkan investor semakin percaya untuk berinvestasi di saham perusahaan.

Tahun ini, Antam terus berupaya mempertahankan capaian kinerja produksi dan penjualan semua komoditas inti. Perusahaan juga senantiasa fokus pada peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi, penjualan, serta implementasi pengelolaan biaya yang tepat dan efisien guna mendukung pertumbuhan kinerja positifnya.

Selain itu, di masa pandemi Covid-19 ini, perusahaan memfokuskan penerapan protokol kesehatan yang tepat dan konsisten di area kerja tambang, pabrik pengolahan, dan perkantoran guna menjaga kesehatan para pekerja di tengah pandemi. Perusahaan pun telah melakukan vaksinasi kepada seluruh pegawai, dan secara bertahap kepada keluarga pegawai.

Diakui Yulan, kondisi awal pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi Antam. Perusahaan dipaksa bisa beradaptasi dengan baik agar roda bisnis tetap berputar. Namun, dengan sifat agile yang dimiliki seluruh Insan Antam, perusahaan mampu menghadapi tantangan tersebut dan berhasil menorehkan kinerja yang positif di tahun 2020.

“Kami pun berharap, di tahun 2021 Antam akan mampu mempertahankan kinerja positif dan memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa, negara, dan masyarakat,” demikian tekad Yulan.

Upaya itu dilakukan dengan membuat terobosan bisnis atau aksi korporat yang berdampak signifikan terhadap kinerja saham Antam di pasar modal. Senantiasa mengedepankan inovasi operasi dan pengendalian biaya yang tepat menjadi tema inti untuk mendukung ketahanan keuangan perusahaan.

Pengendalian biaya yang tepat dan optimal dilakukan untuk memitigasi dampak dari kondisi eksternal yang berada di luar kendali perusahaan. Antam mengedepankan program-program efisiensi sebagai prioritas utama, alokasi belanja modal yang prudent untuk mendukung pengembangan usaha, serta optimalisasi kinerja produksi dan penjualan komoditas utama perusahaan, sebagai langkah kerja strategis dalam menghadapi kondisi volatilitas harga komoditas dan fluktuasi perekonomian global sebagai akibat pandemi Covid-19.

Sebagai perusahaan berbasis pertambangan serta pengolahan mineral, cadangan, dan sumber daya mineral strategis, salah satu modal perusahaan untuk mengembangkan usaha dan mendukung keberlangsungan bisnisnya adalah sumber daya mineral, terutama nikel dan bauksit. Antam memilikinya dalam jumlah besar dengan kualitas yang relatif baik. Inilah yang menjadi keunggulan perusahaan dalam meningkatkan diversifikasi portofolio yang dimiliki dan mengembankgan business of scale di tengah meningkatnya tren kebutuhan produk mineral olahan.

Terkait dengan strategi kerja dan rencana pengembangan perusahaan, melalui ooptimalisasi potensi yang dimiliki, kini Antam melakukan upaya pengembangan bisnis model berbasis teknologi terintegrasi, mulai dari aspek eksplorasi, produksi, pemasaran, rantai pengadaan, research and development, hingga center of excellence. Dalam kaitannya dengan kebijakan belanja modal, Antam senantiasa bersikap prudent di dalam belanja modal untuk keperluan proyek-proyek pengembangan sehingga posisi keuangan perusahaan tetap solid.

“Melalui kebijakan belanja modal yang selektif, Antam berkomitmen untuk tetap melanjutkan investasi pada proyek-proyek pengembangan utama untuk memastikan pertumbuhan perusahaan,” kata Yulan menegaskan.

Antam juga berkomitmen senantiasa meningkatkan nilai tambah mineral yang dimiliki, sejalan dengan kebijakan hilirisasi pemerintah guna meningkatkan nilai tambah produk hasil tambang dan berkontribusi bagi kemajuan perekonomian nasional. Pada 2017, perusahaan menyelesaikan aktivitas pengembangan pabrik feronikel di Pomalaa melalui Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa, Sulawesi Tenggara, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksi terpasang pabrik feronikel Antam menjadi 27.000 ton nikel dalam feronikel (TNi) per tahun.

Proyek tersebut juga mencakup pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara berkapasitas 2×30 MW yang bertujuan menambah efisiensi biaya tunai produksi feronikel Antam. Melalui penerapan praktik-praktik operasi pertambangan yang baik, pabrik feronikelnya menjadi salah satu pabrik dengan tingkat biaya tunai yang efisien.

Selain itu, terkait proyek pengembangan usaha, saat ini Antam pun sedang menyelesaikan tahap konstruksi proyek pembangunan pabrik feronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara, yang memiliki kapasitas terpasang 13.500 ton nikel dalam feronikel per tahun. Dalam hal pengembangan hilirisasi komoditas bauksit, saat ini perusahaan terus fokus pada pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang dikembangkan bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), dengan kapasitas pengolahan 1 juta ton SGAR per tahun (Tahap 1).

Antam juga mendukung aspirasi pemerintah untuk membangun rantai nilai industri hilirisasi nikel untuk pengembangan material baterai listrik di dalam negeri. Di antaranya, melalui partisipasi dalam Indonesia Battery Corporation bersama MIND ID, PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero).

Selanjutnya, Antam akan mendorong kinerja perusahaan dan kinerja sahamnya agar terus membaik di masa mendatang, terutama terkait pandemi yang berdampak besar terhadap bisnis perusahaan. Caranya? Di tengah volatilitas kondisi perekonomian global serta kondisi new normal pandemi, Antam berusaha menjaga kesinambungan produksi dan pertumbuhan penjualan melalui penerapan protokol kesehatan yang tepat dan konsisten, sehingga performa profitabilitasnya terjaga tetap solid.

Performa tersebut tecermin dari pembukuan capaian kinerja laba tahun berjalan perusahaan yang sebesar Rp 1,15 triliun pada tahun 2020, dan capaian kinerja keuangan yang positif pada triwulan pertama 2021, dengan capaian laba tahun berjalan sebesar Rp 630,38 miliar. Intinya, Antam bertekad meningkatkan nilai pemegang saham melalui penurunan biaya serta ekspansi operasi yang menguntungkan dan berkelanjutan. (*)

Dyah Hasto Palupi/Sri Niken Handayani

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved