Best CEO

Connie Ang, Transformasi dengan Kepemimpinan Inklusif

Connie Ang, Transformasi dengan Kepemimpinan Inklusif

Sejak dipercaya memimpin Danone Indonesia (mulai 2018), Connie Ang yakin bahwa kunci kepemimpinan terletak pada kekuatan tim. Adapun cara kepemimpinan disesuaikan dengan situasi (konten) dan konteks yang dihadapi.

Connie Ang, CEO Danone Indonesia.
Connie Ang, CEO Danone Indonesia.

Menurut perempuan tegas dari Singapura ini, di tengah beragam situasi, seperti krisis akibat pandemi, kebijakan work from home (WFH), ataupun adaptasi menghadapi era kenormalan baru, dibutuhkan kepemimpinan yang berbeda-beda. Semuanya harus disesuaikan dengan situasi yang berkembang. Bagi Connie, apa pun gaya kepemimpinan yang dijalankan, harus disesuaikan dengan konten dan konteksnya, serta tidak boleh meninggalkan nilai-nilai perusahaan.

Sejauh ini ada tiga prinsip kepemimpinan yang dipegang teguh Connie. Pertama, fokus pada sistem. Ketika perusahaan dihadapkan pada persoalan yang bermunculan, seorang pemimpin harus berani memutuskan prioritas terbaik untuk kepentingan perusahaan dan seluruh karyawan. Ia menggambarkan situasi yang terjadi sekarang. Ketika tatap muka menjadi kendala, pemimpin harus bisa memberdayakan karyawan di lapangan untuk berani membuat keputusan.

Bagaimana agar keputusan itu tepat dan optimal? Sistem harus bisa membantu mem-back up dengan data. “Artinya, perusahaan perlu memberikan lebih banyak data kepada tim, sehingga mereka dapat mengambil keputusan sebaik-baiknya,” kata Connie.

Prinsip kedua, menjalin komunikasi antara atasan dan tim yang di bawah supervisinya. “Bahkan kalau perlu, komunikasi setiap hari, bertanya kepada mereka, apa yang telah dilakukan dan bagaimana kita bisa membantunya.”

Pehobi melukis ini menyebutkan, “Salah satu fokus besar kepemimpinan bisnis kami di Danone Indonesia adalah benar-benar fokus pada data di semua tingkatan, sehingga keputusan yang diambil benar-benar berdasarkan kemampuan terbaiknya dan pemberdayaan yang diterimanya.”

Prinsip ketiga, fokus pada transformasi digital, khususnya terkait layanan konsumen agar terjangkau optimal di semua kanal yang disiapkan. Bahkan, untuk mewujudkan manajemen customer service yang cerdas, Danone melakukan beberapa langkah. Yaitu, mengubah cara kerja dari kantor menjadi bekerja sepenuhnya dari rumah dan membangun kesadaran konsumen akan layanan Careline Danone Indonesia secara luas.

Kesehatan dan keselamatan karyawan merupakan prioritas utama bagi Danone. Karena itu, perusahaan terus bekerja mempersiapkan berbagai rencana dan kemungkinan mitigasi untuk memastikan dapat mempertahankan organisasi dan operasi bisnis. Yaitu, melalui pembentukan task force, pembentukan program kesehatan bernama Healthitude, peningkatan fasilitas dan teknologi di tempat kerja, dan peluncuran Danone Space Jakarta sebagai kantor pusat yang baru.

Connie bersyukur, secara umum anak buahnya, yang merupakan orang Indonesia, sangat harmonis. “Saya percaya satu hal bahwa setiap orang datang untuk bekerja dengan niat terbaik untuk melakukan yang terbaik,” ungkapnya.

Tugasnya ialah bagaimana menciptakan lingkungan yang aman di mana orang dapat mengungkapkan apa yang harus mereka katakan, termasuk hal-hal yang sulit, dan berani. “Sebagai pemimpin, saya harus menjadi panutan,” ujarnya.

Dalam hal ini, Connie mengaku didukung oleh tim yang hebat. Mereka telah melakukan pekerjaan terbaiknya. “Tugas saya adalah mencari sinergi dari kekuatan-keuatan terbaik ini.

Karakter seorang pemimpin yang menginspirasi, kreatif, dan terpercaya harus dimiliki semua,” ia menegaskan.

“Katakanlah visi dan strategi sangat melekat dan berkaitan satu sama lain, sehingga untuk melakukan visi dan strategi Anda harus sangat membumi pada kenyataan karena semuanya harus berdasarkan fakta atau data, itu bukan mimpi,” ungkapnya.

Intinya, kepemimpinan Connie bersikap inklusif, mengikutsertakan karyawan dalam pengambilan keputusan, membiarkan tim mengambil keputusan, dan membiarkan kesalahan terjadi. “Bagi saya, membuat kesalahan tidak apa-apa, asal jangan membuat kesalahan dua kali. Juga, jika Anda membuat kesalahan, bagikan kepada orang lain sebagai pembelajaran,” papar Connie tentang gaya kepemimpinannya. Ia menambahkan, setiap pemimpin harus bisa menciptakan pemimpin yang baru dengan melatih dan membimbingnya.

Dengan pendekatan kepemimpinan yang dijalankan, Danone optimistis akan menjadi bagian dari industri fast moving consumer goods (FMCG) yang mampu tumbuh di tengah krisis. “Kami optimistis lingkungan bisnis pada tahun 2022 akan lebih baik daripada tahun sebelumnya. Kami juga percaya, perusahaan yang berhasil melewati masa pandemi ini akan menjadi lebih kuat karena keberhasilannya untuk menemukan atau mengarahkan tujuan bisnis serta cara kerja mereka,” ia menandaskan

Fokus Danone saat ini adalah “Membawa kesehatan melalui makanan ke sebanyak mungkin orang”, dengan melakukan praktik bisnis yang berkelanjutan dan menerapkan budaya kinerja tinggi dalam organisas. Danone akan terus melayani kebutuhan kesehatan, gizi, dan hidrasi keluarga Indonesia serta mendukung agenda pemerintah untuk Indonesia yang lebih sehat melalui produk dan inisiatif di tahun 2022. Perusahaan juga akan terus fokus pada transformasi digital, membesarkan brand dan inovasi.

Diakui Connie, 2021 merupakan tahun yang penuh tantangan karena masih adanya pandemi Covid-19. Meskipun demikian, Danone tetap berupaya yang terbaik untuk membawa akses kesehatan dan nutrisi melalui produk-produknya.

“Kami terus berkomitmen untuk membawa dampak baik bagi lingkungan lewat inisiatif keberlanjutan serta operasional bisnis yang bertanggung jawab. Kami akan terus beradaptasi dan melakukan inovasi untuk membawa komitmen kami ini demi generasi Indonesia yang lebih sehat,” Connie menegaskan.

Secara umum, perempuan energik ini memandang tantangan yang dihadapi sepanjang kepemimpinannya masih terkait dengan kesehatan dan lingkungan. Kesehatan sangat penting bagi anak-anak karena mereka diharapkan menjadi ujung tombak kemajuan bangsa di masa depan. Namun, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menemukan bahwa 30,8% anak balita mengalami stunting dan satu dari dua ibu hamil mengalami anemia yang kita semua tahu akan memengaruhi kesehatan, kemampuan intelektual, kualitas hidup, dan produktivitas seumur hidup.

Karena itu, tindakan perusahaan untuk berkontribusi dalam menyediakan akses kesehatan dan gizi bagi masyarakat Indonesia menjadi lebih relevan daripada sebelumnya. Sebagai sebuah bisnis, Danone memastikan semua produknya sehat dan dapat diakses di pasar untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi masyarakat Indonesia, terutama anak-anak sebagai anggota masyarakat yang paling rapuh di era pandemi.

“Merupakan tanggung jawab kami sebagai perusahaan makanan global untuk merangkul lingkungan konsumen yang terus berubah, terutama di Indonesia. Kami terus meluncurkan produk dan format yang inovatif dan nyaman yang sesuai untuk konsumsi konsumen kami,” tutur Connie.

Terkait membangun trust dalam tim, Connie percaya bahwa karyawan atau anggota tim adalah penggerak transformasi. Selain melakukan transformasi data untuk terus memberikan dampak positif pada bisnis, juga melakukan transformasi SDM dan memberdayakan mereka untuk menjalankan tiga komitmen.

Komitmen pertama, High Performing Team (budaya dan cara kerja). Kedua, perilaku kepemimpinan. Dan, ketiga, aktivitas engagement, melalui hubungan dengan seluruh member tim, kepedulian dan perlakuan kepada mereka selayaknya keluarga, serta pemberdayaan setiap orang dalam organisasi.

Danone juga memiliki program agar karyawan mempunyai rasa memiliki agenda dan masa depan perusahaan lewat program One Person, One Voice, dan One Share. Dalam program ini, Danone mengajak karyawan membagikan pendapat mereka dalam mengarahkan masa depan perusahaan, termasuk menunjuk mereka menjadi pemegang saham lewat pembagian saham.

Hal ini juga berhubungan dengan hasil framework Franklin Covey, bahwa budaya yang dibangun adalah budaya yang dilandasi komitmen yang tinggi dari semua orang. Segala arah atau prioritas bisnis yang dibuat berakar pada misi “Membawa kesehatan melalui makanan kepada sebanyak mungkin orang”, dan visi “One planet one health”.

“Prioritas kami adalah memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal, termasuk dalam memperoleh akses gizi dan pendidikan serta hidrasi. Sehingga, diharapkan dapat mendukung mereka untuk membuat kemajuan di masa depan,” kata Connie meyakinkan. (*)

Dyah Hasto Palupi dan Herning Banirestu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved