Best CEO zkumparan

Joos Louwerier, Dirut Asuransi Allianz Life Indonesia: “Agility itu Atribut yang Harus Dimiliki”

Joos Louwerier, Dirut Asuransi Allianz Life Indonesia
Joos Louwerier, Dirut Asuransi Allianz Life Indonesia

Joos Louwerier bergabung dengan PT Asuransi Allianz Life Indonesia sebagai country manager dan direktur utama sejak 2017. Dia boleh dibilang merupakan profesional yang telah banyak makan asam garam di bidang asuransi, karena berpengalaman di berbagai posisi pada beberapa perusahaan asuransi di Asia dan Eropa.

Sebelum bergabung dengan Allianz Life Indonesia (Allianz Life), Joos memimpin transformasi digital perusahaan sebagai Direktur Utama Allianz Life Korea. “Saya memiliki pengalaman bekerja di bidang operations, risk management, distribution & marketing. Jadi, dapat dikatakan saya seorang generalis,” kata Joos menggambarkan dirinya.

Menurut Joos, tantangan utama untuk industri asuransi adalah masih rendahnya kesadaran akan pentingnya asuransi dan tingkat penetrasinya. Dengan tingkat literasi keuangan yang rendah, masyarakat pun masih enggan membeli produk asuransi. Padahal, industri asuransi memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang di Indonesia. Perkiraan ini mengacu pada persentase populasi masyarakat yang memiliki pekerjaan akan segera menyentuh angka 70%. Di sisi lain, Indonesia diperkirakan memiliki penduduk lebih dari 134 juta orang yang memiliki akses internet di tahun ini.

Demi memanfaatkan peluang tersebut, menurut Joos, Allianz Life memakai teknologi digital, media sosial, dan gamifikasi untuk mengedukasi masyarakat mengenai asuransi. Menurutnya, langkah tersebut masuk dalam tiga strategi utama Allianz Life, dalam rangka menciptakan solusi inovatif dan layanan terbaik kepada nasabah, yakni fokus pada growth, quality, dan experience.

Joos memaparkan, Allianz Life telah melakukan transformasi digital dengan memperkenalkan berbagai digital tool yang memungkinkan para agen dan mitra bisnis memberikan layanan kepada nasabah. Beberapa langkah strategis sudah dilakukan, dimulai dari proposisi produk yang tepat untuk menentukan titik sentuh (touch points) nasabah yang relevan. Semua ini ditransformasi menjadi proses bisnis dan layanan yang bersifat digital.

Untuk melengkapi hal tersebut, Allianz Life menggunakan metode “agile” dalam bekerja, sehingga dapat mengubah secara dramatis pengalaman pelanggan (customer experience) dalam mendapatkan layanan. Sebagai contoh, Allianz Life dapat mengeluarkan polis produk asuransi tertentu dalam waktu kurang dari lima menit jika semua persyaratan sudah dilengkapi. Contoh lainnya, untuk pembayaran klaim asuransi kesehatan dapat dilakukan dalam 48 jam lewat aplikasi eAZy Claim.

Dalam hal transformasi digital ini, Allianz Life telah mengotomasi proses bisnis intinya secara keseluruhan. Yakni, melalui aplikasi Allianz Discover sebagai tool untuk tenaga penjualan, aplikasi eAZy Connect yang merupakan aplikasi servicing tool bagi nasabah, Agency Connect dan Banca Connect untuk berhubungan dengan mitra bisnis, dan eAZy Claim yang merupakan aplikasi untuk otomasi proses klaim. Allianz Life berupaya mengotomasi proses bisnis dan menerapkan budaya Zero Defect untuk mempertahankan kualitas layanan.

Perusahaan asuransi ini juga mendirikan Allianz Innovation Lab. Ini adalah ruang bekerja yang dinamis bagi karyawan dari berbagai departemen. Mereka berkolaborasi untuk menciptakan solusi dan inovasi baru untuk mitra bisnis dan nasabah.

Bentuk inovasi lainnya, Allianz Life merupakan perintis di industri asuransi dengan berinvestasi dan menjalin kolaborasi dengan unicorn digital, seperti Gojek dan Bukalapak. “Kami juga terus memperluas kerjasama dengan mitra digital, agregator layanan asuransi, dan fintech startup sehingga memungkinkan lebih banyak lagi masyarakat Indonesia melindungi diri sendiri dan meningkatkan kualitas hidup,” Joos menjelaskan.

Sebagai hasilnya. Joos mengungkapkan, di akhir 2019 transformasi digital sudah menunjukkan hasil yang sangat positif. Pengajuan secara elektronik aplikasi asuransi jiwa telah mencapai 90%. Selain itu, hasil e-policy telah mencapai lebih dari 45% dari penerbitan polis baru. Adapun komunikasi digital –seperti pernyataan transaksi dan pengingat pembayaran– telah mencapai 97%. “Semua ini mendukung ambisi kami untuk menerapkan konsep paperless secara menyeluruh. Pencapaian ini juga menunjukkan komitmen kami untuk menyediakan layanan yang inovatif, cepat, dan terpercaya untuk nasabah,” kata Joos.

Dari segi pertumbuhan bisnis, Joos mengklaim, perusahaannya telah melampaui pertumbuhan pasar dan memimpin di lini terdepan. Mengutip Laporan AAJI kuartal III/2019, ia menyebut Allianz Life Indonesia berada di peringkat dua berdasarkan pencapaian new business. Pada kuartal III/2019, Allianz Life Indonesia memperoleh Rp 8,34 triliun Gross Written Premium (GWP). “Kami juga mengungguli pasar di tahun 2019 dengan angka pertumbuhan sebesar dua digit,” katanya.

Saat ini, Allianz Life Indonesia didukung oleh lebih dari 30.000 tenaga agen, yang lebih dari 50%-nya adalah generasi milenial. Perusahaan ini bermitra dengan kalangan perbankan seperti i HSBC, BTPN, dan Maybank, serta dengan pelaku bisnis digital seperti Gojek, Halodoc, dan Bukalapak.

Menurut Joos, yang mendasari langkah kepemimpinannya di perusahaan asuransi ini adalah kepercayaan bahwa kelincahan (agility) akan menjadi satu atribut kompetitif yang harus dimiliki. “Agility akan memungkinkan kita merancang sebuah pengalaman, menguji, menyesuaikan, dan mengulang dengan cepat, sehingga kami mampu berkembang dan terus hidup, bukan hanya sekadar bertahan,” katannya.

Agility, menurutnya, harus ditunjukkan dalam peningkatan kinerja SDM, juga proses dan sistem. Karena itulah, Allianz Life berupaya konsisten untuk melakukan inovasi berkelanjutan, baik di bidang penjualan maupun operasional.

“Semua ini dimulai dari pola pikir,” ujar Joos. Ia menuturkan, berdasarkan pengalaman bekerja di berbagai negara, belum pernah melihat peluang yang sangat bagus untuk tumbuh seperti di Indonesia.

Tampaknya, ia cukup berhasil dalam mengolaborasikan tim dan mitra kerja. Bagi Joos, keberhasilannya juga karena didukung oleh kerjasama dengan karyawan yang hebat dan tim manajemen yang memiliki peran fundamental dan bekerja sebaik mungkin.

“Saya juga merasa sangat diberkati dengan dukungan yang terus-menerus diberikan oleh business partner Allianz, yang memberikan tantangan sekaligus mendorong perusahaan untuk terus menjadi yang terdepan dan terbaik,” katanya lagi. (*)

Joko Sugiarsono & Herning Banirestu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved