Best CEO zkumparan

Kris R. Adidarma, CEO Propan Raya ICC: Membangun Kultur Komunikasi Terbuka

Kris R. Adidarma, CEO PT Propan Raya ICC
Kris R. Adidarma, CEO PT Propan Raya ICC

Propan Raya sebagai perusahaan keluarga yang didirikan oleh Hendra Adidarma pada tahun 1979 hingga kini mampu terus berkembang berkat kekuatan inovasi. Adalah sang anak, Kris Rianto Adidarma yang kini menjabat sebagai CEO PT Propan Raya ICC, yang menjadi motor perubahan bagi perusahaan di bidang chemical coating atau cat ini.

Meski di perusahaan keluarga, perjalanan karier Kris di Propan dirintis dari bawah, seperti karyawan umumnya. Setelah menyelesaikan studi di Amerika Serikat untuk mengambil gelar Sarjana Teknik Kimia di University of Notre Dame dan gelar Master Teknik Manajemen di Western Michigan University, Kris diminta bergabung dengan Propan.

Saat pertama masuk, Kris ditempatkan di pabrik (Bagian Produksi). Ketika bekerja di AS sebagai engineer di sebuah perusahaan original equipment manufacturer otomotif untuk merek seperti Toyota, Ford, dan General Motor, Kris “mencuri” ilmu dan teknologinya untuk suatu ketika dipakai memperbaiki teknologi produksi cat Propan.

Setelah mengerti secara mendalam proses produksi cat, Kris kemudian ditempatkan di posisi direktur operasi, direktur pengelola, hingga akhirnya dipercaya memimpin perusahaan sekaligus menjalankan seluruh aspek operasional dan manajerial sebagai CEO pada tahun 2012.

Di bawah kepemimpinan Kris, sejumlah terobosan dilakukan. Di antaranya, ada kebijakan operasional yang ramah digital dengan pendekatan Industri 4.0 pada segala proses bisnis. Perusahaan (kantor pusat) juga telah membangun interkoneksi dengan kantor cabang, mitra, dan konsumen. Hal ini dimungkinkan dengan implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) dari SAP pada tahun 2015 yang bisa menyimpan dan mengelola semua data, mulai dari data produksi hingga data penjualan di seluruh Indonesia.

Pabrik Propan juga telah menggunakan teknologi terbaru yang berasal dari Jerman, bernama Rapid Production System, yang fully-automated dengan robot sehingga menghasilkan produk lebih cepat, konsisten, dan ramah lingkungan. Kris juga memelopori perusahaan dalam penggunaan teknologi digital untuk mengerjakan percampuran warna secara online, yang disebut dengan Unicolor Tinting System.

Tak cukup di situ. Propan juga memperoleh pemanfaatan sistem berbasis Android untuk mengustomisasi warna cat, dengan menggunakan formula yang tersimpan di cloud system. Dengan cara ini, pembeli bisa mendapatkan warna sesuai dengan keinginannya dan penjual/toko bisa dengan mudah membantu mereka menemukan solusi. Saat ini sudah ada 3.500 titik layanan Propan di seluruh Indonesia yang menyediakan layanan ini.

Menurut Kris, sejumlah inovasi yang diterapkan tersebut bertujuan meningkatkan efisiensi bisnis dan volume produksi. “Kompetisi di industri cat di Tanah Air juga sangat sengit, kami harus selalu berpikir bagaimana bisa push the boundaries dan membuat sesuatu yang berbeda,” katanya. “Karena itu, kami harus mampu change the rules of the game, agar selalu satu langkah di depan kompetitor,” kata Kris lagi, tandas.

Meskipun ada tantangan kompetisi, Kris tetap optimistis dengan masa depan industri coating kimia dan cat di Indonesia. Propan tampaknya punya bekal yang cukup. Berkat semua terobosannya, kini produk Propan sudah bisa masuk ke pasar internasional, seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand, dan Maladewa. Untuk mendukung bisnisnya di mancanegara, Propan telah memiliki pabrik di Vietnam dan sedang membangunnya di Myanmar.

Eksistensi Propan selama lebih dari empat dekade di Indonesia memperkuat positioning-nya sebagai produsen cat kayu terbesar di Asia Tenggara. Perusahaan nasional dan multinasional, seperti IKEA, menggunakan cat produksi Propan. Para produsen mitra IKEA pun telah menggandeng Propan sebagai pemasok resmi cat untuk produk mereka, terutama karena kualitas produknya yang ramah lingkungan.

Selain memimpin langkah inovasi, Kris juga berupaya membangun mental karyawan dan mengembangkan kemampuan teknis mereka. Pasalnya, tak banyak orang dengan pengetahuan dan pengalaman di bidang cat, sehingga harus dilatih dari awal. Tantangan selanjutnya, mempertahankan talenta yang bagus. “Strategi kami adalah mencari orang dengan kultur yang sama dengan kami agar dapat lebih langgeng,” ujarnya.

Kris juga mengaku berupaya mendorong karyawan untuk berani speak up, mengemukakan pendapat dan ide. “Saya ingin membangun kultur komunikasi yang terbuka. Jika ada masalah, harus dibicarakan dan dicari solusinya bersama-sama,” kata Ketua Umum Asosiasi Produsen Cat Indonesia 2020-2023 ini.

Kris menyadari kesuksesan perusahaannya sangat ditentukan oleh kerja tim yang kuat. Ia percaya bahwa sukses tidak bisa diraih sendirian. Karena itu, dalam proyek apa pun, seluruh tim yang terlibat akan diundang ke meeting, meski karyawan di level operasional. Semua orang dianggap penting dan berhak tahu dari mana asal-usul dan tujuan akhir tugas yang akan dikerjakan.

Tidak hanya itu, Kris juga membangun dirinya sebagai pemimpin panutan yang bisa menjadi contoh bagi karyawan. Contoh sederhananya, ia menghindari kata-kata yang tidak meyakinkan, seperti “takutnya” atau “khawatirnya”. Misalnya. ketika akan melakukan perubahan, tetapi kemudian keluar kalimat “Takutnya nanti orang-orang tidak suka.” Ia menegaskan, “Saya mau semua orang optimistis, yakin terlebih dahulu atas apa yang mau dilakukan, lalu eksekusi. Jika memang nanti gagal, masih bisa dievaluasi.”

Kris mendorong setiap orang untuk memberikan opini. Dan jika sebagai leader, mau mendengarkan pendapat orang lain.

Kris berharap ia mampu memberikan kontribusi dalam memajukan industri cat Tanah Air. Sepanjang 2019 Propan mencapai pertumbuhan bisnis yang positif di kisaran single digit. Komitmen Propan untuk mengembangkan beragam produk inovasi cat yang ramah lingkungan juga membuahkan hasil dengan diraihnya sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) dan sertifikat Green Label Indonesia (GLI). (*)

Jeihan Kahfi Barlian & Arie Liliyah

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved