Best CEO zkumparan

Rina RAH Radinal Maksum , Konsolidasi dan Sinergi Dorong Bisnis Dyandra Tetap Kinclong

Rina RAH Radinal Maksum , Konsolidasi dan Sinergi Dorong Bisnis Dyandra Tetap Kinclong
Rina R.A. H. Radinal Maksum, CEO PT Dyandra Media International Tbk.

Tidak mudah tantangan yang dihadapi Rina R.A. H. Radinal Maksum saat ini. Di tengah situasi disrupsi kembar: disrupsi digital dan disrupsi milenial, perusahaan penyedia jasa meeting, incentive, convention, exhibition (MICE ) yang dikelolanya, PT Dyandra Media International Tbk., dituntut berlari kencang menunggangi gelombang perubahan yang dahsyat. Dan, sebagai orang nomor satu di induk perusahaan yang memayungi 23 perusahaan MICE, Rina harus memastikan bahwa setiap bisnis berdenyut mengindikasikan pertumbuhan.

Sesungguhnya, bisnis MICE bukan hal baru bagi kelahiran Bandung, 3 Mei 1965 ini. Dua puluh lima tahun lalu, ketika sedang menyelesaikan pendidikan S–2 di Prasetiya Mulya, Rina bersama tiga temannya sudah mendirikan jasa penyelenggara pameran Dyandra Promosindo (DP). Beberapa proyek pamerannya dikenal luas sebagai gelaran akbar di masa itu, seperti Mega Bazaar dan Indonesia Selular Show, yang mengantarkannya menjadi penyelenggara pameran papan atas di Tanah Air.

Kini, DP yang dirintisnya telah beranak pinak, berkembang menjadi salah satu dari empat pilar bisnis di bawah payung PT Dyandra Media International (Dyandra). DP dikhususkan untuk mengelola bisnis penyelenggaraan acara (event/exhibition organizer), lalu ada PT Dyamall Graha Utama yang menjalankan usaha penunjang acara (supporting event), PT Nusa Dua Indonesia yang fokus pada bisnis ruang konvensi dan ekshibisi (venue owner & hall management business), serta PT Graha Multi Utama yang menangani bisnis hotel (hotel/property owned business). “Kami harus memastikan masing-masing unit bisnis berkembang sesuai dengan potensi dan kapasitasnya,” kata Rina yang membawahkan kurang–lebih 850 karyawan ini dengan percaya diri.

Rina yang mulai menjabat sebagai CEO Dyandra tahun 2016 mengatakan, untuk mengendalikan bisnis besar dengan revenue per tahun di atas Rp 1 triliun ini memang harus melakukan restrukturisasi dan pengembangan usaha serta memaksimalkan data melalui teknologi informasi. Sebagai tahap awal, yang dibutuhkan sekarang ialah harus selalu melakukan konsolidasi, mempererat kerjasama subholding company beserta bisnis unit di bawahnya, dan mempercepat pertumbuhan korporasi.

Rina bersyukur, Dyandra sudah memiliki ekosistem MICE yang komplet, yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain. “Sehingga, kami bisa mendapatkan peluang bisnis yang lebih besar,” ungkapnya. Selain itu, Dyandra juga merupakan pemimpin pasar di bisnis event organizer. “Jadi, kami tinggal berusaha menghasilkan added value yang luar biasa,” lanjutnya menandaskan.

Dari pengamatan dan pengalamannya, pertumbuhan ekonomi Indonesia berbanding lurus dengan peningkatan industri MICE. Jadi, belanja pemerintah, konsumsi rumah tangga, dan investasi masih akan menjadi faktor penopang terbesar pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2019. Kebijakan pemerintah yang menjaga daya beli masyarakat serta memprioritaskan sektor pariwisata turut mendorong industri MICE makin berkembang sepanjang tahun ini.

Nah, kalau melihat tren jumlah penyelenggaraan event MICE selama lima tahun terakhir yang terus meningkat, Rina optimistis bisnis MICE bakal bermanuver menerobos disrupsi. Tahun 2019 saja, tercatat ada 950 event yang akan diselenggarakan di Indonesia. Sebaran event ini dibagi menjadi empat segmen, yakni korporat, asosiasi, pemerintah, serta universitas dan lain-lain. Jumlah event selama 2019 tercatat meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan situasi empat tahun lalu yang masih sekitar 475 event. “Hal ini merupakan peluang besar bagi kami,” katanya yakin.

Namun, bukan berarti Dyandra tidak perlu melakukan apa-apa. “Justru kami semakin gencar melakukan pendekatan, baik dengan asosiasi lokal/internasional, pemerintah, maupun perusahaan swasta untuk menjamin agar event yang telah diagendakan bisa terselenggara, bahkan melahirkan event-event baru, baik berskala nasional maupun internasional,” paparnya..

Menurut Rina, setiap tahun pihaknya selalu berusaha meningkatkan jumlah penyelenggaraan event sehingga dapat meningkatkan pendapatan. “Hingga saat ini kami menyelenggarakan lebih dari 300 event setiap tahun,” ujarnya. Tahun ini pihaknya menyiapkan agenda besar: Indonesia International Motor Show (IIMS), konser musik John Mayer, Indonesia International Furniture Expo (Pameran B2B bertaraf internasional dan terbesar di regional), Synchronize Festival, Jakarta Wedding Festival, Disney on Ice, dll.

Diakui Rina, setiap pilar bisnis punya kekuatan yang berbeda. DP yang dikhususkan untuk mengelola bisnis penyelenggaraan acara memiliki keunggulan sebagai pemimpin pasar. Dengan demikian, DP bisa fokus memilih acara-acara besar yang bisa menjadi signature-nya. Salah satunya, IIMS.

Selain itu, DP juga lebih leluasa menciptakan pameran baru yang signifikan dan kolaborasi baru yang relevan. Misalnya, DP berencana memperluas pasar event, mulai dari Indonesia bagian barat hingga ke bagian timur, hingga rencana mengembangkan cabang ke Vietnam. Rencana lain, menjadi venue operators di berbagai lokasi. Selain itu, juga melakukan ekspansi bisnis ––salah satunya, di bisnis edutainment park.

Pada bisnis penunjang acara, kolaborasi Dyandra melalui unit usaha PT Samudra Dyan Praga telah mengikat kerjasama dengan Kementerian Perdagangan Indonesia sebagai professional exhibition organizer untuk menyiapkan Indonesia Pavillion dalam Expo 2020 Dubai Uni Emirat Arab, Rencananya, ekspo yang akan berlangsung pada 20 Oktober 2020–10 April 2021 itu dibangun di lokasi pameran dengan luas ±1.860 m2. Selain itu, di bidang aktivasi merek, telah memperluas jaringan klien hingga ke institusi pemerintah sampai pengembangan bisnis melalui agensi digital bernama Underlined.

Pada bisnis ruang konvensi dan ekshibisi, Dyandra berupaya mendongkrak bisnis Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), dengan mencari pasar baru. Salah satunya, pasar China. Juga, aktif mengembangkan kerjasama bisnis dengan berpartisipasi di ajang pameran MICE internasional, seperti AIME Melbourne dan IMEX Frankfurt untuk menjaring pasar Eropa dan Asia Pasifik. Untuk pasar asosiasi internasional, BNDCC menjadi anggota ICCA sehingga memudahkan dalam mendapatkan lead dari asosiasi internasional yang tertarik untuk mengadakan meeting di negara-negara ASEAN.

Pada bisnis hotel, Dyandra akan fokus pada hotel-hotel di bawah naungan Graha Multi Utama. GMU total memiliki 1.115 kamar: 533 kamar Hotel Santika dan 582 kamar Hotel Amaris.

Untuk menggerakkan seluruh potensi perusahaan meningkatkan performa, Rina menegaskan, kuncinya ialah konsolidasi dan sinergi seluruh unit bisnis. Ia bersyukur kultur perusahaan yang dibangunnya adalah menjadikan sebuah keluarga besar. “Di sini kami bekerja, belajar, dan bermain. Kami menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan, sehingga bekerja bukan lagi merupakan sebuah aktivitas rutin, melainkan sesuatu yang kami lakukan sehari-hari dengan senang, layaknya hobi,” ungkapnya. Dengan hal seperti ini, Rina percaya, output yang dihasilkan karyawan akan di luar ekspektasi, sesuai dengan keinginan stakeholder.

Dengan suasana dan kultur perusahaan seperti itu, Rina sebagai perempuan merasa dapat menerapkan work-life balance. “Saya tetap memprioritaskan kepentingan keluarga, tanpa melupakan tanggung jawab dan profesionalisme saya sebagai CEO,” ujarnya tandas. Apalagi, dunia MICE sudah melekat lebih dari 30 tahun. Jadi, ibaratnya, sebagai keluarga kedua, ia selalu antusias dan terinspirasi ketika hadir dalam suatu event. “Saat ini saya masih terlibat dalam memberikan ide, masukan, bahkan berusaha hadir dalam event-event yang diselenggarakan oleh Dyandra,” kata Rina yang juga secara reguler mengunjungi event MICE, baik di dalam maupun luar negeri sebagai bahan referensi.

Yang terpenting, menurutnya, leadership tidak selalu bersifat teoretis, tetapi bisa melalui pengalaman. Dengan demikian, belajar dari berbagai pengalaman selama ini, Rina percaya, sebagai CEO ia dapat melakukan yang terbaik dan dapat berkontribusi baik bagi orang banyak.

Dyah Hasto Palupi/Anastasia Anggoro Suksmonowati

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved