Future Business Leaders

Bank Mandiri, Kreator Leader Perusahaan dan Instansi Pemerintah

Steven A. Yudhianto, SVP Human Capital Strategy & Talent Management Bank Mandiri.
Steven A. Yudhianto, SVP Human Capital Strategy & Talent Management Bank Mandiri.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menegaskan dirinya sebagai lembaga perbankan yang menciptakan pemimpin perusahaan. “Bank Mandiri itu leader-nya creating leaders, bukan creating followers,” ujar Steven A. Yudhianto, SVP Human Capital Strategy & Talent Management Bank Mandiri.

Penyataan Steven itu bukan isapan jempol. September lalu, misalnya, publik berdecak kagum lantaran lima bankir Bank Mandiri dipercaya Kementerian BUMN memegang jabatan strategis di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., yaitu sebagai direktur utama, direktur bisnis korporasi, direktur manajemen risiko, direktur bisnis UMKM, dan direktur keuangan.

Mantan eksekutif Bank Mandiri lainnya pun dipercaya menduduki posisi strategis di BUMN dan kementerian, seperti Zulkifli Zaini yang kini menjabat sebagai Dirut PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Pahala Mansury yang didapuk sebagai Dirut PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. dan Dirut PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. periode April 2017-September 2018, serta Kartika Wirjoatmodjo dan Budi Gunadi Sadikin yang diangkat sebagai Wakil Menteri BUMN.

Kiprah para mantan direksi Bank Mandiri itu ditanggapi Erick Thohir, Menteri BUMN, yang disampaikan dalam berbagai kesempatan kepada awak media. Erick menyebutkan, Bank Mandiri memiliki talent pool (kolam talenta) terbaik di masa ini.

Terkait hal itu, Steven menyebutkan Bank Mandiri menempa pegawainya agar kompetensi mereka kian terasah untuk menjadi pemimpin perusahaan. Jumlah pegawai organik Bank Mandiri sebanyak 40 ribu orang dan alih daya 36 ribu karyawan. Para eksekutif Bank Mandiri pun tersebar di berbagai korporasi. Alumni bank berlogo pita emas ini juga menempati posisi manajemen senior di perusahaan lain. “Hal ini disebabkan kedisiplinan Bank Mandiri melangsungkan program creating leaders from within. Dan, ini juga terlihat bahwa 91% direksi Mandiri adalah promote from within,” Steven menegaskan.

Tentu saja, Bank Mandiri menghadapi beragam tantangan untuk melahirkan pemimpin yang berkesinambungan di era persaingan memperebutkan SDM (talent war), serta maraknya perusahaan teknologi finansial (fintech), VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity), dan pergeseran demografi yang kini didominasi pegawai muda. Program pengembangan SDM ini diharapkan dapat memacu laju bisnis Bank Mandiri. Agar kandidat pemimpin makin mahir, manajemen Bank Mandiri menugaskan pegawai di berbagai bidang alias tour of duty.

Selanjutnya, kerangka kerja (framework) pengembangan kepemimpinan perseroan berbasis aristektur SDM (Human Capital Architecture) yang berdasarkan prinsip Nuntun, Nata, dan Nagih, mengakselerasi proses pembelajaran melalui empat metode, yakni educate, engage, expose, dan experience. “Kami memahami bahwa yang menggerakkan Bank Mandiri adalah leadership, sehinga mindset framework yang digunakan adalah untuk mendukung hal tersebut, strengthening leader’s role, yaitu seorang leader harus bisa nuntun, nata, dan nagih. Metodologi ini untuk memperkuat seorang leader,” tutur Steven.

Lalu, Bank Mandiri mengembangkan program jangka panjang untuk mengasah keterampilan kandidat pemimpin. Kerangka pengembangan diimplementasikan melalui empat metode tersebut. Nah, di sini pentingnya peran leader. Setiap leader memiliki Key Performance Indicators (KPI) yang disebut dengan people score.

Mulai tahun 2020, seorang kepala grup (group head) diharuskan melaksanakan program pengembangan talenta. ”Lalu, group head tersebut harus mengajar minimum satu kali, dua kali melaksanakan program development dialogue setidaknya dengan subordinate-nya. Dan, timnya minimum memiliki tiga topik pembelajaran dalam satu tahun. Hal ini membuat pengembangan talent menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya divisi SDM, melainkan kolaborasi dengan leader dan pegawai,” Steven menerangkan.

Pengembangan pegawai menjadi bagian dari penilaian grup dan individual dari perspektif people development berbasis blended learning solutions dengan komitmen memiliki Individual Development Plan. “Bank Mandiri telah melalui berbagai transformasi bisnis. Kekuatan Bank Mandiri ada di para leader-nya dalam membimbing talenta,” ujar Steven.

Manajemen bank berpelat merah ini tak segan-segan mengirim karyawan belajar ke perguruan tinggi di Amerika Serikat. Steven mengatakan, ”Setiap tahun kami mengirim 30 orang untuk kuliah S-2 di top 25 business school Amerika Seirkat.” (*)

Yosa Maulana & Vicky Rachman

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved