Dua hal terpenting bagi Tita Saraswati bila menjadi Direktur HR untuk menghadapi tantangan zaman sekarang ialah menyiapkan HR tools dan HR employee –artinya, orang-orang yang memiliki digital awareness dan agile. Hal ini selaras dengan visi Maybank Indonesia yang ingin menjadi Digital Bank of Choice pada 2020.

Tita melihat, kebanyakan bank sekarang berada di posisi self service dalam jenjang evolusi digital. Posisi berikutnya ialah robotic process automation (RPA), dan berikutnya lagi adalah artificial intelligence. Umumnya HR masih banyak berkutat di administrasi, atau transaksi, dan sedikit sekali yang menangani strategi. Maka, fokus perhatiannya dalam hal mengurangi urusan administrasi tersebut ialah dengan otomatisasi. “Maka, saya akan meningkatkan ke posisi RPA. Saya harus menyeimbangkan antara mesin dan karyawan,” kata Manajer Leadership Development serta Manajer Culture & Engagement Maybank Indonesia ini.

Semua perihal administrasi yang bersifat repetitif, seperti validasi data dan sejenisnya, harus disederhanakan oleh sistem digital. Caranya, membuat software yang terintegrasi. “Membuat sebuah multi-system integration. Fungsinya menyederhanakan proses dalam hal apa pun, seperti onboarding dan training lainnya,” tuturnya.

Di sisi lain, Tita melanjutkan, tangan manusia masih dibutuhkan untuk memetakan pekerjaan-pekerjaan yang bisa dimasukkan ke tools otomasi tersebut. Hal ini terkait pada aspek HR employee. Menurutnya, karyawan harus dikembangkan agar memiliki future ready capability. Di Maybank Indonesia, telah dipetakan enam future ready; setiap manajer perlu mengembangkan karyawan yang memiliki digital awareness, data driven decision making, human-centered design, agility, future communication, serta risk & governance in the digital world.

“Mengembangkan employee agar future ready. Yakni, dengan lebih banyak melihat pada talent & performance enhancement,” kata perempuan kelahiran Mei 1990 ini.

www.swa.co.id