Indonesia Best CFO zkumparan

Heru Handayanto, Memperkokoh Manajemen Keuangan dan Digitalisasi

Heru Handayanto, Memperkokoh Manajemen Keuangan dan Digitalisasi
Heru Handayanto, CFO Mandiri Sekuritas.

Di awal Maret 2020, pasar saham berfluktuasi cukup tinggi karena terdampak pandemi Covid-19. Investor dilanda kepanikan sehingga menjual aset-asetnya. Akibatnya, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot. Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada fase awal pandemi di tahun lalu itu pun menyusut, dari Rp 9,18 triliun menjadi Rp 7,72 triliun pada 26 Juni 2020.

Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan kebijakan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) demi menjaga stabilitas pasar modal. Volatilitas ini sempat meluruhkan minat perusahaan menggalang dana dari pasar modal.

Kendati demikian, para direktur keuangan di perusahaan sekuritas melihat peluang emas menerabas tantangan itu agar bisnis penjamin emisi dan pialang efek (brokerage) tetap kinclong, sehingga berefek terhadap pertumbuhan kinerja keuangan di era disrupspi ini. Heru Handayanto, misalnya, menginisiasi sejumlah program pada masa pandemi.

Pria yang menjabat sebagai CFO Mandiri Sekuritas ini mengomandani beragam program. Antara lain, mengelola portofolio bisnis; mengelola permodalan, likuiditas, dan arus kas yang efisien; mempraktikkan manajemen modal (capital management) yang menitikberatkan pada pengelolaan return of investment, manajemen risko (risk management), dan manajemen biaya (cost management); mengakselerasi digitalisasi; rutin meninjau ulang arus kas bersama komisaris, berinisiatif memindahkan modal menjadi standby sub loan ke Bank Mandiri, dan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mentransaksikan saham agar membatasi tingkat risiko.

Heru menyebutkan, pandemi telah membawa layanan brokerage berada dalam kondisi sideways. Maka, ia bersama timnya mengeksekusi berbagai strategi tersebut yang selaras antara rencana bisnis Mandiri Sekuritas dan rencana perusahaan (corporate plan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemegang saham Mandiri Sekuritas. “Strategi utama kami adalah mencapai target pertumbuhan profit dengan risiko terkendali,” ujar Direktur Keuangan & Operasional Mandiri Sekuritas sejak 2016 ini.

Beberapa program Heru, antara lain cost of management, mampu meningkatkan jumlah nasabah dan transaksi yang berkontribusi positif terhadap laju bisnis Mandiri Sekuritas. Contohnya, pemangkasan biaya kepada nasabah di program bertajuk MOST Carnaval di 2020.

“Fee transaksi diturunkan dan cost management berupa pengurangan fee transaksi diberikan kepada nasabah dari kalangan mahasiswa. Program ini terbukti memberikan dampak terhadap penambahan jumlah nasabah lebih dari 70% dan transaksi yang meningkat di November hingga Desember tahun lalu,” tutur Sarjana Ekonomi lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (1995) ini. Per Oktober, jumlah nasabah Mandiri Sekuritas mencapai 350 ribu.

Manajemen biaya, lanjut Heru, juga dialokasikan untuk kegiatan sosial di tahun lalu. Nilainya mencapai Rp 2,2 miliar yang disalurkan Mandiri Sekuritas untuk menanggulangi pandemi Covid-19, meningkatkan akses pendidikan, dan kesehatan.

Kiprah Heru mengelola keuangan Mandiri Sekuritas tak hanya berkutat di anggaran dana perusahaan. Sebelum pandemi, ia merupakan salah satu direksi Mandiri Sekuritas yang memuluskan pendirian anak perusahaan, yaitu Mandiri Securities Pte. Ltd. (Mandiri Securities Singapore) pada 2017, sebagai perusahaan efek lokal pertama dengan jangkauan regional Asia.

Mandiri Securities Singapore pada 2020 berhasil menguasai 10% pangsa pasar obligasi global. Mandiri Sekuritas juga tercatat sebagai perusahaan dengan nilai transaksi saham tertinggi di BEI, yaitu sebesar Rp 357 triliun.

Heru turut berkontribusi mengembangkan digitalisasi seiring dengan peningkatan fitur dan layanan Mandiri Online Securities Trading (MOST) untuk nasabah ritel. Layanan MOST yang digagasnya adalah pembukaan akun online pada 2016, layanan investasi reksa dana online pada 2017, peluncuran platform pelatihan investasi (MOST Learning) yang pertama kalinya di Indonesia pada 2018, peluncuran MOST DigiSign fitur tanda tangan elektronik pada 2019, dan peningkatan online account opening pada 2020.

“Semua layanan nasabah terlayani full digital,” imbuh eksekutif yang berkarier selama 20 tahun di industri pasar modal ini.

Selain pengembangan sistem online trading MOST, Heru juga berperan mengembangkan digitalisasi Mandiri Sekuritas dengan menginisiasi sejumlah program. Yakni, jaringan teknologi informasi (TI) terkoneksi Bank Mandiri, pengembangan komputasi awan, dan penyusunan petan jalan TI Mandiri Sekuritas untuk tiga tahun.

Upaya Heru dan seluruh jajaran Mandiri Sekuritas membuahkan hasil gemilang. Mandiri Sekuritas pada kuartal III/2021 mencatatkan pendapatan usaha senilai Rp 872 miliar, naik 93% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada periode ini, laba bersih anak perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. ini melejit 426% menjadi Rp 231 miliar. Seluruh lini bisnis Mandiri Sekuritas, yaitu Investment Banking dan Retail masing-masing tumbuh 118%, Mandiri Securities Singapore tumbuh 78%, dan Capital Market Institusi tumbuh 60%.

Peningkatan ini didukung rampungnya 33 penjaminan obligasi rupiah dan deals terkait, lima rights issue, lini bisnis Retail yang mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 118% dan peningkatan jumlah nasabah sebesar 42% (year on year), serta Capital Market yang meningkat 60% setelah bersama Investment Banking berhasil merealisasikan IPO atau penawaran umum perdana saham PT Archi Indonesia Tbk. dan PT Bukalapak.com Tbk.

Nilai emisi pada IPO Bukalapak ini tercatat sebagai yang tertinggi di BEI, yakni senilai Rp 21,9 triliun. “Fee yang diperoleh Mandiri Sekuritas dari IPO Bukalapak senilai Rp 100 miliar,” ungkap Heru yang juga menjadi Komisaris BEI pada 2020.

Kiprah Heru di aspek manajemen keuangan dan nonkeuangan ini diapresiasi Dewan Juri Best CFO 2021. Ia didapuk sebegai juara ketiga di ajang yang rutin digelar oleh Majalah SWA ini. Juri memberikan skor 86,12 poin, terpaut 2,7 poin dari juara petama dan selisih 0,63 poin dari peringkat kedua.

Ke depan, Heru berencana menginisasi aneka macam inovasi bisnis. Misalnya, meluncurkan layanan dan fasilitas produk derivatif pasar modal dan mengintegrasikan layanan Mandiri Sekuritas di aplikasi Livin’ by Mandiri.

Tak hanya itu, Heru dkk. pun bakal memperoleh sertifikasi anti-penyuapan dan pencucian uang, dan mempraktikkannya. Juga, berbagi pengalaman dalam penyusunan laporan berkelanjutan kepada perusahaan sekuritas lainnya. (*)

Herning Banirestu & Vicky Rachmanc

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved