Leaders zkumparan

Petronella Soan, COO PT Central Mega Kencana: Memimpin dengan Karakter Mothership

Petronella Soan, COO PT Central Mega Kencana
Petronella Soan, COO PT Central Mega Kencana.

Seorang wanita pemimpin, disengaja atau tidak, biasanya punya empati dan kepedulian dalam memimpin. Ada caring leadership dalam kepemimpinan seorang wanita sehingga menimbulkan kesejukan dan kenyamanan dalam bekerja.

Tidak mengherankan, saat ini sudah banyak kaum hawa yang berhasil menempati posisi punyak di perusahaan, baik BUMN maupun perusahaan swasta. Salah satunya, Petronella Soan, Chief Operating Officer (COO) PT Central Mega Kencana (CMK), pemilik dan pengelola toko perhiasan Frank & Co, yang saat ini memiliki 70 toko dengan 699 karyawan.

Bagi Nella, sapan akrab Petronella, sseorang pemimpin wajib hukumnya memiliki kepedulian untuk memajukan karyawannya. Sebab, semakin baik kualitas karyawan, semakin baik pula perusahaannya. “Budaya care yang saya terapkan pada tim adalah layaknya berperan sebagai pimpinan dengan karakter mothership,” katanya.

Ia mencontohkan, dalam hal edukasi, menerapkan karakter kepemimpinan mothership membuatnya keras terhadap faktor pendidikan setiap karyawan. “Dari mulai standar pendidikan formal, informal, dan semua jenis kegiatan yang dapat dilakukan guna memperkaya ilmu bagi karyawan sering saya anjurkan kepada mereka,” katanya. Sebab, menurutnya, setiap pribadi dengan latar pendidikan yang mumpuni dan kaya ilmu akan mampu menjadi seorang pemimpin yang lebih baik daripada dirinya dan menciptakan banyak pemimpin baru yang berkualitas.

Di dalam budaya caring, menurut Nella, harus diterapkan teamwork, harmonisasi satu dengan lainnya, sehingga selaras mencapai tujuan perusahaan. “Saya tekankan kepada tim bahwa kerjasama atau teamwork dalam perusahaan ibaratnya seperti orkestra yang terdiri dari berbagai alat musik, namun menciptakan alunan musik yang indah. Bila satu saja melakukan kesalahan, musik tersebut terdengar tak indah lagi. Sebagai tim, kami bekerja bersama mencapai target, mendorong dan memberi semangat satu dengan lainnya,” tutur wanita yang menjabat COO CMK sejak 1 Agustus 2016 ini.

Ia menyadari, target yang dimiliki tim tidak mudah untuk dicapai. Maka, menurutnya, segala usaha dan kerja keras yang telah dilakukan untuk mencapai target harus diapresiasi. Untuk tim dengan target penjualan, biasanya ia memberikan reward tahunan. Sementara, tim yang tidak memiliki target penjualan diberi apresiasi dari perlombaan internal, yang dilakukan di kantor dengan berbagai cara dan kreativitas.

Nella menegaskan, ada satu prinsip yang ditekankan pada semua anggota tim, yakni “be the first to know”. Apa pun perannya, di mana pun ditempatkan, mereka harus bisa menjadi informan bagi sesama anggota tim. Artinya, memberikan informasi pengetahuan yang berkaitan dengan perkembangan bisnis dan segala hal di dalam industri di mana CMK berada. “Dengan kepemimpinan mothership yang saya terapkan ini, saya yakin mereka akan meneruskan budaya yang sama ke seluruh anggota tim yang ada di bawah kepemimpinan mereka dan seterusnya,” katanya.

Nella merasa beruntung karena mempunyai anggota tim yang beragam, baik dalam gender, ras, umur, pendidikan, dan pengalaman pekerjaan di tempat sebelumnya. Bahkan, bisa dihitung dengan jari satu tangan profesional yang bekerja dalam timnya yang berasal dari industri perhiasan. “Sehingga, kami memiliki satu kesamaan, yakni sama-sama belajar mengenai industri perhiasan. Kami harus bersama-sama membangun industri ini, belajar bersama, dan menerapkannya dalam strategi operasional,” ia menerangkan.

Nella mengatakan, mengenal potensi seseorang memang terjadi dari adanya interaksi sehari-hari dengan orang tersebut. Namun, pada dasarnya, ia mengakui, dirinya tipikal orang yang senang memperhatikan kinerja tim, sehingga hal-hal seperti ini tidak terasa berat baginya.

Dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan karyawan, Nella berusaha menerapkan keteraturan dalam melakukan rapat, contohnya disiplin dalam menjalankan rapat operasional di hari dan waktu yang sama. “Di situlah wadah saya dapat menampung semua issue yang terjadi dari anggota tim saya,” ia mengungkapkan. Namun, apabila ada hal-hal penting dan mendesak yang harus disampaikan di luar waktu meeting operasional itu, ia selalu berusaha menyediakan waktu, untuk siapa pun.

Selain itu, Nella juga cukup sering berkeliling area kantor dan memulai percakapan kasual dengan anggota tim, terutama yang berada langsung di bawah kepemimpinannya. “Tidak jarang juga kami lunch bersama untuk meningkatkan bonding. Waktu-waktu seperti itu juga cukup sering dimanfaatkan oleh anggota tim untuk berdiskusi dengan saya,” katanya.

Bagi Nella, turun ke lapangan adalah suatu keharusan. “Walaupun tidak bisa rutin setiap minggu, saya selalu berusaha meluangkan waktu untuk terjun langsung melihat kondisi teman-teman dan sekadar bertanya, semua berjalan lancar ataukah mungkin ada kendala,” katanya.

Apalagi, CMK terus aktif selama tujuh hari dalam seminggu, sehingga ia pun tidak ragu meluangkan waktu saat akhir pekan untuk terjun ke lapangan apabila terlalu padat di hari kerja. Namun, sehubungan dengan wabah Covid-19, ia terpaksa menutup 70 tokonya, sebagai upaya membantu pemerintah memerangi virus ini.

Ia merasa beruntung, mengawali karier di perusahaan ini dari lapangan, sehingga sangat menguasai area operasional dan produk. “Berbekal pengalaman itulah, saya membantu tim saya untuk memberikan solusi-solusi operasional apabila terdapat kendala,” katanya.

Sebagai COO CMK, Nella membawahkan karyawan di level general manager. Karena itu, cara mengoreksi jika terjadi kesalahan dan cara mengapresuasi prestasi berbeda setiap GM-nya. “Saya customize cara mengoreksi dan memberikan masukan sesuai dengan karakter masing-masing GM saya. Beruntunglah, kami masih bisa bekerjasama sampai saat ini dengan bahagia,” ungkap Nella, seraya menambahkan, untuk merayakan prestasi, terkadang mereka diajak karaoke atau makan bersama. Ia pun menilai, timnya sangat terbuka dengan berbagai masukan yang diberikannya.

Menurut Tanya Alissia, GM Frank & Co, caring leadership memang merupakan pola dasar kepemimpinan Nella. Ia merupakan sosok pemimpin perempuan yang memiliki karakter sangat keibuan. “Ibu Nella mampu bahkan sangat andal dalam melihat potensi seseorang dengan berbagai cara. Ketika Ibu Nella melihat potensi terpendam pada seseorang, dia akan push dan melakukan banyak coaching kepada orang tersebut sampai ‘berlian’ itu akhirnya akan bersinar,” ungkap Tanya.

Pemimpinnya itu, tambahnya, tidak ingin anggota timnya ada di comfort zone. Terlebih, apabila anggota timnya itu punya potensi lebih.

Tanya menambahkan, Nella punya teknik “pressure” unik yang diaplikasikan ke setiap anggota timnya. “Tekniknya tidak sama untuk semua orang,” ujarnya. Cara mengoreksi pun seakan di-customize, tergantung pada karakter setiap individu dalam menerima teguran atau koreksi. Ketika ada prestasi yang dicapai anak buahnya, selalu dirayakan dengan hal-hal kecil, misalnya makan malam bersama.

Menurut Nella, penerapan caring leadership juga membutuhkan adanya motivasi yang terus-menerus diberikan kepada setiap tim untuk menjaga semangat kebersamaan demi mengikuti pace perusahaan ritel yang cepat. Selain itu, lanjutnya, caring leadership berarti ia harus memimpin sekaligus melayani, sebelum mewajibkan timnya melayani customer yang notabene adalah pihak di luar perusahaan. “Saya harus bisa memastikan bahwa saya pribadi dapat melayani tim saya sendiri untuk apa pun yang mereka butuhkan, demi kemajuan kinerja setiap individu dan mereka pun dapat melayani satu dengan yang lain,” Nella menegaskan.

Prestasi yang telah dicapai CMK, menurut Nella, sudah lumayan banyak. Ada prestasi yang berdasarkan survei dan penilaian oleh lembaga pemberi awards, baik nasional maupun internasional. Di samping itu, ada juga prestasi yang sifatnya lebih ke suatu pencapaian bagi internal perusahan. Contohnya, pada 2019 dan awal tahun 2020 ini, beberapa perhiasan karya desainer in-house-nya telah melenggang di atas red carpet event penghargaan Holywood, seperti Golden Globe, Oscar, dan SAG Awards.

Dipilih oleh fashion stylist papan atas untuk melengkapi tampilan selebritas dunia bukanlah hal yang mudah. Di samping standar kualitas barang yang sulit dipenuhi untuk menjadi perhiasan koleksi red carpet telah tercapai, estetika desain perhiasan juga telah diakui dunia. “Tentunya, bagi saya, melihat tim berprestasi merupakan satu kebanggaan tersendiri,” ungkap Nella.

Prestasi lainnya, pertumbuhan kinerja bisnis perusahaan dalam lima tahun ini mencapai dua digit. Dan, yang juga membanggakan, turnover di CMK sebesar 0%. (*)

Kusnan M. Djawahir

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved