Young Women Leaders

Syahnadiaz Sikar: Melatih Pengemudi, Melipatgandakan Transaksi Go-Mart

Syahnadiaz Sikar: Melatih Pengemudi, Melipatgandakan Transaksi Go-Mart

Syahnadiaz Sikar dipercaya sebagai Kepala Divisi Go-Mart (Head of Go-Mart). Layanan Go-Mart terbentuk sekitar satu setengah tahun silam. Syahnadiaz menangani pengembangan bisnis Go-Mart sejak layanan ini mulai tersedia. ”Awalnya, Go-Mart tidak memiliki klien. Sekarang kliennya sudah ada 400-an. Selama enam bulan saya menjadi Head of Go-Mart, jumlah transaksi Go-Mart meningkat 2,5 kali lipat,” tuturnya.

Layanan Go-Mart telah merambah 15 kota dan ditargetkan akan bertambah menjadi 35 kota. “Saat ini pertumbuhan penggunanya mencapai 9% dan pertumbuhan transaksi per bulan mencapai 13%. Go-Mart merupakan sebuah platform yang melayani people dan business people. Transaksi Go-Mart saat ini meningkat 20%,” ucap Syahnadiaz. Divisinya memberikan insentif tambahan kepada pengemudi dan rutin memberikan pelatihan agar keterampilan pengemudi melayani konsumen sesuai dengan standar Go-Jek Indonesia. Di tahap awal membawahkan divisi Go-Mart, dia membenahi kualitas pengemudi Go-Jek dan merekrut SDM yang kompeten. “Saya memberikan pelatihan sebanyak-banyaknya kepada pengemudi dan pegawai agar bisa mengikuti standar operasional perusahaan. Itu merupakan hal yang sulit,” katanya.

Syahnadiaz Sikar

Syahnadiaz Sikar, Kepala Divisi Go-Mart

Syahnadiaz menyebutkan, perusahaannya rutin memberikan pelatihan kepada pengemudi Go-Jek. Materi ajarnya adalah melayani penumpang, memahami peta jalan dan memberikan pelayanan konsumen. “Driver Go-Jek itu melayani semua pemesanan: Go-Food, Go-Mart, dan lainnya. Jadi, kami mengajarkan pengemudi Go-Mart, misalnya, memilih sayuran-sayuran segar untuk pelanggan,” dia menerangkan. Sebagai perusahaan aplikasi teknologi, Go-Jek Indonesia membawahkan 15 platform, yaitu Go-Jek, Go-Ride, Go-Car, Go-Send, Go-Massage, Go-Clean, Go-Auto, Go-Med, Go-Mart, Go-Food, Go-Box, Go-Pulsa, Go-Glam, Go-Tix dan Go-Busway.

Go-Jek di wilayah Jakarta menyediakan kelas pelatihan kepada pengemudi Go-Jek dua kali dalam sepekan. Pengemudi Go-Jek yang melayani Go-Mart diberi insentif yang lebih tinggi dibandingkan layanan transportasi mengangkut penumpang. “Karena, pengemudi yang memberikan layanan Go-Mart harus memiliki pengetahuan dan keahlian yang lebih luas,” kata Syahnadiaz. Pengembangan kualitas pengemudi diyakininya sebagai resep jitu menghadapi persaingan yang kian ketat. ”Kami fokus mengembangkan SDM, tentunya Go-Mart adalah layanan yang solutif. Ini kesempatan besar saya untuk belajar mengenai berbagai hal di Go-Jek agar bisa mengembangkan Go-Mart ke arah yang lebih baik,” dia berharap.

Rahasia sukses Go-Jek mengembangkan Go-Mart adalah menyediakan layanan yang serba cepat kepada konsumen, inovatif, dan berdampak positif ke masyarakat (social impact). Konkretnya, menurut Syahnadiaz, layanan Go-Jek berdampak sosial terhadap penghasilan pengemudi dan membuka lapangan pekerjaan. “Core value perusahaan bukan hanya memperoleh penghasilan, namun juga memberi dampak kepada ribuan pengemudi Go-Jek,” tutur alumni S-1 Manajemen Pemasaran dari Universitas Indonesia dan University of Melbourne ini.

Syahnadiaz sangat luwes berinteraksi dengan pengemudi karena berpengalaman di perusahaan yang bergerak di bisnis infrastruktur. Di perusahaan itu, dia kerap kali berinteraksi dengan berbagai individu dan institusi yang karakternya beraneka ragam. Baginya, pengalaman ini adalah salah satu bekal mengembangkan Go-Mart. “Pengalaman di karier yang lalu itu berguna ketika saya bekerja di Go-Mart. Saya awalnya menangani bagian business development yang ditugasi untuk apply merchant. Tugas ini cukup sulit,” ungkap lulusan S-2 Keuangan, Monash University ini. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved