Covid 19

Ada 75 Bahasa Daerah Digunakan dalam Sosialisasi Prokes Covid-19

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B. Harmadi menyampaikan dalam proses kampanye penerapan protokol kesehatan dan perubahan perilaku, bahasa adalah salah satu kendala yang ditemui.

“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa informasi soal Covid-19 ini lebih banyak dipahami oleh masyarakat perkotaan,” jelas Sonny dalam talkshow Pesan Perubahan Perilaku dalam Bahasa Ibu, Rabu (19/11/2020).

Menurutnya, banyak istilah penting yang tidak dimengerti kalangan masyarakat luas. Contohnya, istilah pandemi, virus, protokol, komorbid, dan lain-lain. Hal ini menimbulkan persepsi bahwa masyarakat di luar perkotaan menolak menerapkan protokol kesehatan. Padahal, menurut Sonny, hal tersebut adalah imbas dari pemilihan komunikasi yang kurang dipengerti.

“Sehingga muncul persepsi bahwa Covid-19 adalah hoax untuk kepentingan bisnis bahkan ada pula yang memanfaatkan ketidaknyamanan ini untuk kepentingan politik,” jelas Sonny.

Sonny menuturkan, Satgas Covid-19 bersama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud menyiapkan sejumlah bahasa daerah yang mudah dipahami. Total kini ada 75 bahasa daerah yang digunakan untuk mendukung sosialisasi penerapan protokol kesehatan serta perubahan perilaku.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud Aminudin Aziz mengatakan ini merupakan kerja sama dengan Satgas Covid-19 dan prosesnya memakan waktu yang cukup panjang dan unik. Selain tim penerjemah, ada juga tim penyunting yang turut mengoreksi pemilihan basa daerah. Setelah selesai, barulah bahasa tersebut disampaikan ke Balai Bahasa di 33 provinsi.

“Dalam waktu kurang dari tiga minggu kami menyusun ini, kami berharap supaya kampanye dalam bahasa ibu ini bisa diselesaikan dan kami menemukan format bagaimana penerjemahan ini dilakukan,” ujar Aminudin.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved