Covid 19

Berdisiplin Terapkan Protokol Kesehatan Cegah Klaster Perkantoran

Berdisiplin Terapkan Protokol Kesehatan Cegah Klaster Perkantoran

Para pemimpin perusahaan berinisiatif mengubah pola kerja dan berdisiplin menerapkan protokol kesehatan. Beragam kebijakan diputuskan manajemen perusahaan untuk menangkal penyebaran virus corona. Apa saja?

Kris Rianto Adidarma, CEO PT Propan Raya

Kegiatan yang melibatkan orang banyak yang berkumpul di satu tempat harus dihindari di masa pandemi virus corona saat ini. Untuk mencegah penularan virus corona, publik dianjurkan untuk mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang dikemas dalam jargon 3M: memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan menggunakan sabun.

Sonny Harry B. Harmadi, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, menyampaikan, tingkat risiko tertular Covid-19 lebih tinggi jika tidak berdisiplin melaksanakan protokol kesehatan. Tingkat risiko tertular akan rendah atau turun 35\% jika rajin mencuci tangan, kemudian tingkat risiko turun mencapai 45\% apabila mengenakan masker kain tiga lapis, memakai masker bedah turun hingga 70\%, serta turun 85\% jika menjaga jarak. Jika individu berdisiplin mengimplementasikan protokol kesehatan, potensi tertular Covid-19 hanya sebesar 15\%. Demikian dijabarkan Sonny di sela-sela acara Kick Off Sosialisasi Strategi Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 yang disiarkan secara virtual di Jakarta, pada Jumat, 2 Oktober 2020.

Dengan demikian, selain menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), pemerintah juga mengampanyekan protokol kesehatan kepada masyarakat untuk menerapkan perilaku 3M tersebut. Anjuran ini perlu dipertimbangkan oleh masyarakat lantaran kasus positif Covid-19 bertambah secara akumulatif.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada 6 Oktober 2020, ada 4.056 kasus baru pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga secara akumulatif jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 311.176 kasus. Merujuk data ini, tergambar masih tingginya penularan virus Covid-19 di negeri ini, terutama di kota-kota besar.

Dari data itu, provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi adalah DKI Jakarta (1.107 kasus baru), Jawa Barat (508), Jawa Tengah (400), Jawa Timur (282), dan Kalimantan Timur (200). Di sisi lain, ada kabar menggembirakan: penambahan pasien yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 3.844 orang. Persentase kesembuhan pasien Covid-19 di DKI Jakarta pun meningkat menjadi 81,1\%.

Kendati demikian, publik tetap diimbau waspada terhadap penularan virus corona di seluruh ruang publik, seperti di area perkantoran dan pabrik. Salah satu areal perkantoran yang menjadi klaster Covid-19 adalah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang tercatat sebagai perkantoran dengan kasus aktif terbanyak di DKI Jakarta. Berdasarkan data di laman Corona.jakarta, jumlah kasus positif Covid-19 di Kemenhub hingga 30 September sebanyak 76 kasus yang keseluruhannya merupakan kasus aktif yang dalam pemantauan atau perawatan isolasi mandiri maupun perawatan di rumah sakit.

Kemudian, klaster Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang tercatat memiliki total 65 kasus positif. Dari angka tersebut, sebanyak 18 orang masih kasus aktif. Adapun klaster Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) menyumbang 20 kasus positif, 14 di antaranya masih merupakan kasus aktif. Ini hanya beberapa contoh yang menggambarkan klaster perkantoran merupakan kawasan penularan virus corona. Yang melegakan, angka kesembuhan pegawai Kemenhub dari Covid-19 cukup tinggi, yakni mencapai lebih dari 70\%.

Virus Covid-19, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), menyebar dari satu orang ke orang lain melalui permukaan dan benda mati. Maka, WHO mengingatkan panduan karyawan di tempat kerja atau perkantoran adalah sering mencuci tangan dengan benar, mengenakan masker, mengikuti kebijakan dan protokol kesehatan kantor, dan jaga jarak minimal satu meter dari orang lain.

“Bagi Anda yang sudah kembali beraktivitas di tempat kerja, tetap waspada dan ikuti beberapa langkah pencegahan berikut ini ya,” tulis akun Twitter terverifikasi @WHOIndonesia, mengenai panduan karyawan menangkal penyebaran Covid-19.

Ketua tim pakar dan juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan bahwa klaster perkantoran saat ini menjadi perhatian masyarakat. Menurutnya, munculnya klaster perkantoran dapat berasal dari permukiman atau bahkan dalam perjalanan menuju kantor. Untuk mencegah hadirnya klaster baru Covid-19, protokol kesehatan perlu digalakkan, terutama di perkantoran.

Pakar kesehatan masyarakat Prof. Ascobat menambahkan, langkah menerapkan protokol kesehatan di dalam ruangan kantor di antaranya memperhatikan jumlah orang, disesuaikan dengan ukuran ruangan; mematikan pendingin ruangan; menjaga sirkulasi ruangan; serta tidak berlama-lama berada di ruangan.

“Maka disarankan, sebaiknya kalau rapat atau berkantor itu tidak terlalu lama di dalam satu ruangan yang tertutup,” tutur Ascobat, seperti dilansir dari laman Covid19.go.id. Hal senada disampaikan Wiku yang menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penegakan protokol kesehatan, seperti adaptasi kebiasaan baru dalam menggunakan lift.

WHO menyatakan, virus Covid-19 yang terdapat di benda mati dapat berpindah ke tubuh manusia dengan cara yang mudah. Permukaan benda-benda mati yang berpotensi menjadi media penularan virus ini antara lain kertas tisu, pegangan pintu, perangkat digital, laptop dan tetikus, bolpoin, atau tombol lift. Karena itu, perilaku dan kedisplinan menerapkan 3M merupakan pola kebiasaan baru yang perlu diimplementasikan oleh pegawai di area perkantoran atau pabrik.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyampaikan bahwa perubahan perilaku 3M ini merupakan hal strategis. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, saat memberikan sambutan pada kick off Sosialisasi Strategi Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 yang disiarkan virtual pada Jumat 2 Oktober 2020, mengajak seluruh masyarakat berdisiplin melaksanakan protokol kesehatan.

Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) kepada 90 ribu responden pada awal September lalu, teridentifikasi bahwa responden tidak mematuhi melaksanakan protokol kesehatan lantaran tidak ada sanksi. Selain itu, ada 19\% responden menyatakan, aparat atau pimpinan tidak memberikan contoh. “Pimpinan atau komponen yang terlibat harus bisa memberikan contoh, mulai dari memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mencuci tangan menggunakan sabun,” kata Doni.

Ubah Pola Perilaku

Guna menangkal pandemi, para pemimpin perusahaan berinisiatif mengubah pola kerja. Kris Adidarma, CEO Propan Raya, mengemukakan, perusahannya mengalihkan pertemuan fisik menjadi perjumpaan virtual tatkala mengadakan seminar, corporate branding, dan pelatihan di masa pandemi ini.

Praktik serupa diterapkan oleh PT Agriculture Construction (Agricon), perusahaan pestisida terpadu, yang berinisiatif mengadakan seminar virtual (webinar) dan live streaming di Facebook di era pandemi. “Dampaknya sangat luar biasa, rata-rata jumlah petani yang terdaftar sebagai peserta di setiap webinar Agricon mencapai 15 ribu-20 ribu orang, penjualan kami melalui FB streaming dan direct selling di setiap event itu berkisar Rp 500 juta-800 juta,” tutur Haerul Bengardi, CEO Agricon.

Perubahan perilaku kerja di perkantoran dan pabrik malah berbuah manis. Yang terpenting, perubahan ini selaras dengan protokol kesehatan. Susanto Nugroho, Direktur PT Vitapharm, mengatakan, pihaknya meningkatkan kedisiplinan sesuai dengan protokol kesehatan, seperti menambah jam kerja di pabrik menjadi dua shift, dari sebelumnya satu shift. Sejak Maret lalu, manajemen Vitapharm menyelaraskan kegiatan operasional, seperti aktivitas produksi, pasokan bahan baku, dan pemasaran, dengan protokol kesehatan serta kebijakan pemerintah yang menetapkan PSBB.

Setali tiga uang, PT Pan Brothers Tbk. pun memperketat protokol kesehatan untuk menangkal penyebaran virus corona sekaligus menjaga produktivitas di era pagebluk ini. Perusahaan menetapkan dua shift jam kerja, memperbanyak tempat cuci tangan, menyediakan hand sanitizer, rutin melakukan sterilisasi tempat kerja, memasok vitamin, dan melakukan rapid test di klinik perusahaan.

“Kami khawatir ketika mereka berkumpul, seperti bekerja dan ibadah, tidak ada jarak antarkaryawan. Oleh karena itu, ditetapkan dua shift kerja karena jika satu karyawan terinfeksi, karyawan lain juga akan terinfeksi,” kata Anne Patricia Sutanto, Wakil Direktur Utama Pan Brothers.

Anne Patricia Sutanto, Vice President Director PT Pan Brothers Tbk

Sebagai bagian dari sosialisasi kepada 38 ribu karyawannya, Pan Brothers juga telah membuat panduan protokol Covid-19 yang diunggah di situs resmi perusahaan. “Karyawan juga diimbau membawa peralatan makan dan ibadah masing-masing,” ujar Anne. Bagi karyawan yang harus melakukan perjalanan dinas, harus mendapatkan persetujuan GM factory/functional untuk perjalanan dinas dalam negeri dan persetujuan dewan direksi Pan Brothers untuk perjalanan dinas ke luar negeri. Karyawan juga harus melapor kepada manajer HR (human resources) setelah melakukan perjalanan dinas dan melakukan karantina mandiri bila menunjukkan gejala Covid-19 atau kembali dari daerah terdampak.

Perusahaan yang berkantor pusat di Tangerang ini pun tidak menerima tamu selama pandemi. Sebagai gantinya, emiten tekstil ini memberikan alternatif untuk melakukan pertemuan virtual. Untuk melakukan sosialisasi dan pemantauan terhadap karyawan, perusahaan membentuk tim Tracking dan Information Center Risk Management. Tim Tracking akan melakukan pelacakan kontak-erat dengan karyawan berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) atau positif Covid-19 mulai dua hari sebelum gejala timbul. Cara ini merupakan bagian dari mitigasi risiko.

Pencegahan dini memang perlu dilakukan perusahaan dengan berdisiplin menerapkan adaptasi kerja serta kebiasaan baru agar terhindar dari virus corona baru ini. Grup Wings, seperti disampaikan Meriam Katombo, Direktur SDM PT Sayap Mas Utama (Grup Wings), pandemi ini memicu kelaziman baru, sehingga manajemen perusahaan ini memberlakukan bekerja di rumah (work from home/WFH) dan bekerja di kantor (work from office/WFO) dalam skala terbatas.

“Semua kegiatan tatap muka dimaksimalkan melalui kanal digital. Dalam seminggu hanya sepertiga dari total karyawan yang bekerja di kantor, dilakukan secara bergantian per kelompok kerja dengan pola dua minggu WFH dan satu minggu WFO bagi karyawan yang sehat,” Meriam menjelaskan.

Susanto Nugroho, Direktur Vitapharm

Grup Wings, menurutnya, menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan, seperti memantau suhu tubuh beberapa kali sehari, menyediakan hand sanitizer di setiap sudut ruangan dan meja, memperbanyak jumlah sarana cuci tangan, serta mengharuskan tas karyawan melalui UV sterilizer sebelum dibawa masuk ke ruangan. “Kami juga membentuk Satgas Covid-19 internal untuk memantau kondisi karyawan setiap harinya, dan mengedukasi karyawan setiap hari tentang bahaya virus ini melalui layanan messenger digital dan e-mail,” kata Meriam.

Sementara itu, PT Kino Indonesia Tbk. menyediakan peranti pengukur suhu berteknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang terpasang di gedung atau pabrik perseroan. Harry Sanusi, CEO Kino, mengemukakan, beragam langkah antisipasi diterapkan perusahaan agar karyawan tidak terpapar virus corona. Karyawan Kino yang menggunakan kendaraan umum untuk sampai ke kantor diarahkan untuk bekerja dari rumah. Lalu, karyawan kantor pusat yang mengendarai mobil pribadi dilakukan pembagian divisi. Dalam satu divisi dibagi jadi A dan B, satu minggu kerja di rumah dan satu minggu kerja di kantor.

Hampir 90\% karyawan Kino bekerja di rumah. Hanya 10\% yang bergantian, sesuai dengan kebutuhan antara bekerja di rumah dan kantor atau cabang. “Komisaris kami pun sudah tidak ke kantor dari tiga minggu yang lalu, karena komisaris kami usianya di atas 55 tahun,” ungkap Harry.

Karyawan Kino yang bekerja di pabrik pun harus menerapkan jaga jarak dengan karyawan lain, minimal 1,5 meter. “Kami menyiapkan baju khusus seperti hazmat, ada maskernya untuk karyawan pabrik,” ujarnya.

Agar karyawan tetap produktif ketika bekerja di rumah saja, sebelumnya perusahaan sudah menginstruksikan dan memberikan pengertian kepada karyawan tentang latar belakang diterapkannya langkah ini. Kemudian, manajemen melakukan kontrol secara acak dan video call memastikan pegawai tidak keluyurandi luar rumah.

“Bagi yang melakukan kesalahan akan diberi surat peringatan langsung agar mereka tidak memanfaatkan kondisi WFH ini. Jika dia memanfaatkan kondisi ini, yang terjadi adalah akan bahaya untuk dirinya sendiri dan keluarga, dan akan berdampak terhadap kinerja perusahaan. Ini yang kami lakukan,” Harry menegaskan.

Begitu juga dengan kantor pusat PT Sampoerna Agro Tbk. di gedung perkantoran Sampoerna Strategic Square, Jakarta Pusat, hanya mengizinkan sepertiga dari seluruh karyawan untuk bekerja kantor. Sisanya, yang bekerja dari rumah berkoordinasi secara digital, baik dalam hal komunikasi maupun data exchange.

Terkait beberapa eksekutif senior yang dipindahtugaskan sementara ke lokasi kebun untuk menghindari risiko paparan virus di Jakarta, Michael Kesuma mengatakan, hal tersebut telah berlangsung dari awal PSBB hingga sekarang. “Sebagian besar eksekutif senior masih berkantor di lokasi unit bisnis perkebunan yang berada jauh dari zona merah. Tapi ada beberapa juga yang sudah kembali ke Jakarta. Kita lihat perkembangannya,” kata Kepala Hubungan Investor Sampoerna Agro itu. Perusahaan ini pun menyebarkan informasi mengenai risiko penularan Covid-19 kepada masyarakat di sekitar kebun kelapa sawit, mendistribusikan alat-alat kebersihan dan APD, serta membantu pusat kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit daerah.

Perubahan perilaku di perkantoran, diiringi dengan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan, diharapkan akan membuat penyebaran Covid-19 mereda, yang memungkinkan dunia usaha bisa berputar kembali. Pada gilirannya ini akan mendorong kebangkitan ekonomi Indonesia.(*)

Reportase: Andi Hana, Arie Liliyah, Herning Banirestu dan Vina Anggita.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved