PT Cikarang Listrindo Tbk disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) untuk menunjang kegiatan operasional di kantor dan instalasi pembangkit listrik yang sesuai dengan ketetapan pemerintah dalam menangkal penyebaran virus corona (Covid-19).

Produsen listrik yang memasok listrik ke kawasan industri di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, ini mengubah jadwal dan jam kerja untuk karyawan dengan memperbolehkan karyawan untuk bekerja di rumah (work from home/WFH) atau melakukan kegiatan di alternate site.

Emiten yang sahamnya diperdagangkan dengan sandi POWR ini mengimplementasikan prokes yang ketat. Contoh, mengecek suhu tubuh semua pegawai, kontraktor, dan tamu perusahaan yang mengunjungi instalasi pembangkit listrik. Semua karyawan yang bekerja di lokasi menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, pelindung wajah, sarung tangan, dan dilakukan pemeriksaan suhu badan setiap hari.

Cikarang Listrindo memiliki dan mengoperasikan stasiun pembangkit listrik kombinasi gas-uap berkapasitas 864 megawatt (MW) dan pembangkit listrik tenaga uap batubara (PLTU) berkapasitas 280 MW.

Ihwal kondisi perekonomian dan bisnis di masa pandemi, Andrew K. Labbaika, Direktur Utama Cikarang Listrindo, mengemukakan memasuki tahun 2020, perekonomian global diwarnai oleh ketidakpastian geopolitik dunia, kemudian dilanjutkan dengan perlambatan ekonomi Tiongkok akibat penyebaran virus Covid-19 yang mulai terjadi di awal tahun. Pernyataan kondisi darurat di sejumlah negara untuk mengantisipasi penyebaran virus ini memperburuk perdagangan global yang berdampak pada perekonomian berbagai negara.

Pada mulanya, tahun 2020 yang diharapkan menjadi momen recovery untuk perekonomian global, justru melemah. “Perseroan akan tetap waspada dan tanggap selama masa ketidakpastian ini,” ujar Andrew seperti yang disampaikannya dalam Laporan Keberlanjutan 2019 yang dipublikasikan di Jakarta, Jum’at (23/10/2020).

Cikarang Listrindo telah memformulasikan Business Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP) untuk merespon pandemi Covid-19. Perseroan juga membentuk tim yang responsif Covid-19 untuk memastikan operasional dan proses bisnis selaras dengan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Perseroan mendukung upaya pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 yang menggiatkan pemakaian masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Perseroan pun memberikan bantuan berupa 15 mesin alat bantu pernapasan (ventilator), 6.170 hazmat (pakaian pelindung diri), 8.150 unit pelindung wajah/face shield, dan 485.100 masker medis, yang diserahkan melalui Yayasan BUMN kepada Rumah Sakit Pertamina Jaya sebagai rumah sakit BUMN yang diperuntukkan untuk menangani pasien Covid-19 dan sejumlah instansi kesehatan yang berlokasi di sekitar wilayah operasional perseroan.

www.swa.co.id