Bagi Danone Infonesia, di saat pendemi Covid-19 kesehatan dan keselamatan karyawan merupakan prioritas baik di kantor pusat, kantor cabang, pabrik, dan depo. Bukan hanya menjaga kesehatan karyawannya, tetapi juga keluarga karyawan dan masyarakat umum sebagai upaya bersama.

Menurut Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia, Danone Indonesia mengikuti seluruh standar yang telah dihimbau dan ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Gugus Tugas COVID-19, serta pemerintah setempat maupun pihak manajemen gedung tempat Danone beroperasi.

Ia menambahkan sebagai sektor usaha yang termasuk dalam kategori bisnis esensial yang dianjurkan untuk tetap berproduksi selama masa pandemi untuk mencegah kekosongan stok produk makanan dan minuman untuk masyarakat.

Dalam menjalankan protokol kesehatan, Danane Indonesia pun menerapkan disiplin yang ketat. Untuk di kantor ataupun pabrik, Danone melakukan skrining ketat pada seluruh karyawan yang masih harus bekerja.

Di pabrik AQUA Mambal, Bali misalnya, karyawan wajib melalui pemeriksaan suhu tubuh, menggunakan fasilitas cuci tangan yang disediakan di area parkiran kendaraan dan gerbang masuk, menggunakan masker dan menjaga kebersihan tangan, serta menjaga jarak sosial. Bahkan di kantin pun pengaturan tempat duduk dan sistem antrian baru juga diterapkan.

Bagi karyawan di kantor pusat maupun kantor wilayah diterapkan protokol kesehatan seperti skrining suhu tubuh, saturasi oksigen, pengisian form wajib, masker, dan penerapan jarak sosial. Selain itu, diatur juga batas maksimal okupansi kantor, dan menerapkan kebijakan pengaturan kerja yang baru, bekerja di rumah bagi karyawan berisiko tinggi, serta pergantian minggu kerja bagi karyawan lainnya. Grouping dibuat untuk membatasi pertemuan, dan berselang minggu kerja antara WFO dan WFH.

Untuk menjaga efektifitas dan efisiensi dengan pembatasan yang ada, pekerjaan dilakukan secara digital.Peningkatan infrastruktur IT menjadi hal utama yang dilakukan untuk mendukung tingginya traffic online meeting di jaringan internal Danone. Hal tersebut juga untuk memenuhi produktifitas karyawan yang bekerja online dari rumah.

Diakui Arif, ditengah ketidakpastian industri dan bisnis, Danone menyadari bahwa inovasi produk harus tetap dilakukan mengingat kebutuhan konsumen terkait produk hidrasi berkualitas yang tidak menurun. Selama masa pandemi kami terus konsisten dalam menjaga dan memonitor kesehatan karyawan di kantor maupun di pabrik dan lokasi, dan tidak ada proses produksi yang terhambat. “Kami tetap bisa menghadirkan produk hidrasi dan nutrisi maupun program-program sosial yang terjadi secara fisik maupun virtual,” ujar Arif.

Dengan kampanye #KitaSalingJaga, Danone memberikan konten-konten edukasi tentang pencegahan COVID-19 di internal perusahaan, dan himbauan untuk tetap sehat selama adaptasi kebiasaan baru maupun fase kembali ke kantor. Selain itu, juga mengadakan berbagai kegiatan yang bisa menjaga kedekatan karyawan di kantor pusat maupun di berbagai daerah yang ada di Indonesia seperti melaksanakan konser virtual bersama selebriti seperti Raisa, Tasya Kamila, maupun Nugie, serta olahraga virtual seperti yoga dan talkshow.

Selain menjaga kesehatan fisik, Danone juga menjaga kesehatan mental karyawannya dengan menjaga transparansi sehingga karyawan bisa merasa percaya dengan protokol kesehatan yang sudah diterapkan, rencana keberlangsungan bisnis di situasi-situasi krisis, termasuk kepercayaan terhadap pemimpin yang ada di dalam divisi, fungsi, maupun perusahaan. Sedangkan

untuk mencari tahu kecemasan yang mungkin dimiliki oleh karyawan, dilakukan survey rutin dan membentuk tim khusus untuk mengolah dan mencari solusi dari hal-hal ini.

“Hampir seluruh industri merasakan dampak dari pandemi, baik itu melalui pembelajaran yang didapatkan maupun dampak buruk pada karyawan dan proses bisnis itu sendiri. Kami bukanlah pengecualian. “Kami tetap fokus untuk menghadirkan produk makanan dan minuman yang dibutuhkan sehari-hari oleh masyarakat serta memastikan bahwa karyawan kami selalu dalam keadaaan sehat dan aman,” kata Arif.