Covid 19

Efektivitas Terapi Plasma Konvalesen

Ilustasri (dok IG Lawan Covid-19)

Pandemi COVID-19 belum berakhir. Saat ini sedang berlangsung program vaksinasi, tapi jumlah yang terinfeksi virus Corona masih banyak, bahkan ditengarai terus bertambah – apalagi ketika orang-orang masih abai dengan protokol kesehatan, 3M (memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan).

Memang, sejauh ini belum ada obat khusus untuk mengobati orang yang terinfeksi virus Corona. Salah satu metode pengobatan yang efektif adalah dengan terapi dari donor darah plasma konvalesen. Apakah donor darah plasma konvalesen? Bisakah setiap penyintas Covid-19 menjadi peserta donor darah plasma konvalesen?

Webinar internasional tentang Terapi Plasma Konvalesen (TPK) yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha dan didukung oleh PT Itama Ranoraya Tbk dan Terumo Indonesia pada 21 Mei 2021, pukul 19.00 – 22.00 WIB, membahas berbagai persoalan tersebut. Seminar daring ini merupakan kelanjutan dari Gerakan Donor Plasma Konvalesen Nasional pada 18 Januari 2021 lalu dalam bidang akademik umumnya dan medis khususnya.

Webinar ini merupakan seminar daring pertama di Indonesia yang mendatangkan 3 (tiga) narasumber bertaraf Internasional yang berasal dari AS dan merupakan pakar dalam penelitian TPK, yaitu Profesor Michael J. Joyner, M.D. dari Mayo Clinic, Profesor Arturo Casadevall, M.D., M.S., Ph.D. dari Johns Hopkins dan Profesor Pirofski, M.D. dari Albert Einstein College of Medicine, serta 2 (dua) narasumber dari Indonesia yaitu Dr. dr. Theresia Monica, Sp.An., KIC., M.SI., MM., MARS. dari Universitas Kristen Maranatha dan Dr. dr. Ria Syafitri Evi Gantini, M. Biomed. dari Palang Merah Indonesia.

Menurut Dr. dr. Monica, Sp.An., KIC., M.SI., MM., MARS., TPK merupakan salah satu modalitas terapi dengan memindahkan plasma penyintas COVID-19 yang mengandung antibodi spesifik terhadap SARS-CoV-2 ke pasien COVID-19 yang masih menderita penyakit tersebut.

Ada banyak penelitian dengan hasil yang berbeda mengenai TPK, ada yang memberikan hasil mendukung dan sebaliknya. Tetapi sebenarnya, keberhasilan TPK tergantung dari beberapa faktor utama yaitu “dosis”, “kadar antibodi” dan “waktu pemberian”.

Tanpa memperhatikan ketiga faktor utama ini maka efektivitas antibodi di dalam TPK tidak akan optimal. Hal ini karena prinsip TPK sendiri adalah antibodi di dalam plasma konvalesen berfungsi untuk menghilangkan virusnya bukan untuk memperbaiki kerusakan organ yang terjadi. “Oleh sebab itu pemberian sedini mungkin terutama pada pasien dengan komorbid dapat memberikan hasil yang lebih baik,” jelas Dr. Monica.

Dr. Monica, Ketua PPIDK (Pusat Pengembangan, Inovasi & Kerjasama) Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha berharap bahwa webinar bertaraf internasional ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan, mendorong penelitian dengan desain yang baik tentang TPK ini, dan menghantarkan bangsa Indonesia menjadi pionir dan trendsetter dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi agar bermanfaat bagi kemanusiaan.

Hal senada diungkapkan oleh Hendry Herman, Direktur PT Itama Ranoraya Tbk. bahwa pihaknya sangat mendukung terselenggaranya International Webinar Convalescent Plasma Therapy ini sebagai langkah awal untuk melakukan penelitian lanjutan dan pengembangan terhadap produk-produk dari plasma darah.

Selain bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha beserta fasilitas kesehatan afiliasinya, PT Itama Ranoraya Tbk terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai lembaga riset dan institusi lain yang berhubungan dengan kesehatan. “Kami berharap dukungan ini dapat menghasilkan berbagai inovasi yang turut berkontribusi dalam dunia kesehatan sesuai dengan misi kami, hi-tech healthcare solutions,” kata Hendry.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved