Covid 19

Gotong Royong Perusahaan-perusahaan Swasta Memutus Penularan Covid-19

Prokes tetap jalan terus meskipun program vaksinasi sudah berjalan (Foto: istimewa)

Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan Covid-19. Selain gencar melakukan edukasi dan sosialisasi penerapan protokol kesehatan 3 M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak), program 3 T (tracing, testing, treatment) dan vaksinasi. Semuanya bertujuan untuk mempercepat pemulihan kesehatan ekonomi masyarakat.

Pemerintah telah menjalankan program vaksinasi nasional sejak Januari 2021.Pemulihan kesehatan juga berdampak bagi pemulihan ekonomi dan kembalinya produktivitas masyarakat seperti semula. “Protokol kesehatan (prokes) adalah elemen yang sangat penting selama masih ada pandemi COVID-19. Prokes tetap jalan terus meskipun program vaksinasi sudah berjalan seperti saat ini,” ujar dr. Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 pada Dialog Produktif bertema Protokol Jalan, Ekonomi Aman yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan di FMB9ID_IKP (28/5/2021).

“Mungkin masyarakat mulai jenuh dengan terus menerus mendisiplinkan diri menjalankan prokes ini. Namun untuk bisa terbiasa dengan hal baru memang butuh proses. Memang harus terus menerus diingatkan untuk disiplin menjaga prokes,” tambah dr. Reisa.

Dia juga berpesan agar masyarakat tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk divaksinasi. “Kalau masyarakat sudah berkesempatan untuk divaksinasi, manfaatkanlah vaksin tersebut jangan ditunda dan jangan ragu karena berita yang belum pasti kebenarannya,” imbaunya.

Jika kita ingin segera keluar dari pandemi COVID-19 tentu kita mengutamakan proteksi. Itulah kenapa kekebalan kelompok atau herd immunity menjadi tujuan dari program vaksinasi. “Ditambah lagi dengan protokol kesehatan demi melindungi diri dan orang-orang yang belum mendapatkan vaksin,” dr. Reisa menegaskan.

Setelah program vaksinasi dijalankan pemerintah yang kini sudah masuk tahap 3, kini diiringi dengan keterlibatan swasta dalam vaksinasi. Pada 18 Mei 2021 lalu, program Vaksinasi Gotong Royong COVID-19 untuk Pekerja resmi dimulai, dengan pelaksanaan secara serentak untuk karyawan dari 19 perusahaan di Jabodetabek.

Waktu itu, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan untuk meninjau pelaksanaan di salah satu pabrik PT Unilever Indonesia, Tbk. yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat. Dosis pertama vaksin diberikan kepada 320 karyawan PT Unilever Indonesia, Tbk., mewakili garda terdepan industri yang selama pandemi memastikan ketersediaan produk kebutuhan masyarakat Indonesia tetap terpenuhi.

Program Vaksinasi Gotong Royong adalah program resmi yang dikoordinasikan oleh Kamar Dagang Indonesia (KADIN) untuk sektor industri dengan tujuan membantu upaya kolektif mencapai herd immunity dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Program Vaksinasi Gotong Royong diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan nomor 10 tahun 2021 dan KMK No. HK.01.07/MENKES/4638/2021 untuk memastikan pelaksanaan yang lancar dan tidak berbenturan dengan program vaksin pemerintah. Beberapa aturan kunci untuk program Vaksinasi Gotong Royong adalah: 1) Merek vaksin berbeda dengan yang digunakan untuk program pemerintah; 2) Pelaksanaan vaksin dilakukan di fasilitas kesehatan swasta, sehingga tidak mengganggu jalannya pelaksanaan program pemerintah; 3) Pengadaannya dibebankan pada perusahaan sementara karyawan sebagai penerima vaksinasi tidak perlu membayar apapun.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan, “Saya berada di PT Unilever di Jababeka, dan saya melihat ada 18 lokasi perusahaan, pabrik, industri yang bersama-sama melakukan Vaksinasi Gotong Royong. Kita harapkan kawasan produksi, kawasan industri, pabrik dan seluruh perusahaan yang produktif akan bisa bekerja lebih produktif lagi dan tidak terjadi penyebaran COVID-19 di dalam perusahaan.”

Kepada seluruh perusahaan peserta program vaksinasi ini, Presiden Joko Widodo berpesan, ”Saudara-saudara berada di posisi yang sangat penting bagi negara ini, yaitu pada kawasan produksi, pada kawasan yang produktif, yang sangat menentukan pertumbuhan ekonomi. Kalau ada perusahaan, pabrik, atau industri yang tidak berproduksi, artinya pertumbuhan ekonomi kita akan turun dan jatuh pada posisi yang tidak baik. Kita tahu di kuartal pertama pertumbuhan ekonomi kita tahun 2021 masih di angka -0,74%, target yang saya berikan pada Kementerian – yang tentu saja harus didukung oleh seluruh perusahaan – di kuartal kedua kita bisa bertumbuh kurang lebih 7%. Ini bukan pekerjaan mudah, oleh sebab itu saya mendorong kita semuanya untuk lebih produktif lagi dalam berproduksi, apapun produknya.”

Presiden bersyukur bahwa di tahap pertama Vaksinasi Gotong Royong, meskipun menjadi rebutan di antara 215 negara, RI telah mendapatkan 420.000 vaksin, yang segera untuk dilaksanakan di lapangan. “Kita harapkan nanti akan mendapatkan supply vaksin lebih banyak sehingga proses Vaksinasi Gotong-Royong ini bisa mempercepat target dari vaksinasi yang ingin kita lakukan, yaitu 181.500.000 dari penduduk yang ingin kita vaksin. Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh perusahaan, manajemen dan karyawan dan tentu saja KADIN yang telah bersama-sama melaksanakan program ini, dan saya harap penyebaran COVID-19 bisa bersama-sama kita hambat dan hilangkan dari negara yang kita cintai ini.”

Rosan P. Roeslani, Ketua Umum KADIN Indonesia menerangkan bahwa sejak Januari hingga Mei 2021 tercatat sebanyak 22.786 perusahaan telah mendaftarkan karyawannya sebagai peserta program Vaksinasi Gotong Royong, termasuk Unilever Indonesia. Unilever Indonesia dan 18 perusahaan lain ditunjuk untuk mengawali pelaksanaan program Vaksinasi Gotong Royong karena selama pandemi masih terus beroperasi dengan protokol kesehatan, tetap mengutamakan perlindungan karyawan dari sisi keselamatan dan ketenagakerjaan, dan berkontribusi pada upaya penanganan krisis melalui berbagai bentuk bantuan.

“Untuk membangun herd immunity dalam waktu sesingkat-singkatnya, diperlukan partisipasi aktif berbagai pihak termasuk dunia usaha yang memainkan peran penting dalam melindungi karyawannya dan dalam pemulihan ekonomi negara. Sesuai arahan pemerintah, untuk tahap satu ini diutamakan perusahaan yang berada di zona merah dan sektor manufaktur,” kata Rosan.

Ira menjelaskan, mengikuti arahan pemerintah, urutan awal adalah karyawan pabrik dan lapangan, yang selama ini menjadi garda terdepan dalam memastikan produk-produk Unilever Indonesia yang sangat dibutuhkan masyarakat tetap tersedia. Sesuai dengan arahan pemerintah, vaksinasi dilakukan dengan menggunakan Vaksin Sinopharm.

Selain Unilever Indonesia, Grup Sinar Mas, yakni Sinar Mas Agribusiness and Food juga melakukan vaksinasi gotong royong untuk karyawan dipabriknya di Marunda, Bekasi. “Kepercayaan pemerintah untuk mengawali Vaksinasi Gotong Royong di tempat ini dapat menjadi momentum berharga mendukung upaya bangsa Indonesia menciptakan kekebalan kelompok, membantu normalisasi aktivitas karyawan,” kata Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin.

Head of Corporate Affairs Sinar Mas Agribusiness and Food, Harry Hanawi mengharapkan, c akupan vaksinasi yang semakin masif berikut penerapan protokol kesehatan yang prima dapat menjadi landasan menjaga keberlangsungan produksi, sehingga kebutuhan bahan pangan masyarakat, maupun pasokan biodiesel bagi program bahan bakar terbarukan pemerintah tetap terpenuhi. “Hampir 600 karyawan pabrik yang dikenal sebagai Marunda Refinery ini akan mendapatkan injeksi vaksin Sinopharm, kemudian secara bertahap menjangkau hingga 3.000 karyawan,” ujar Harry.

Presiden Joko Widodo memantau secara virtual vaksinasi di pabrik sekaligus pusat penelitian produk pangan dan bahan bakar nabati berbasis kelapa sawit ini, terhubung dengan aktivitas serupa di-19 perusahaan. Satu di antaranya PT Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Tangerang Mill di bawah naungan Asia Pulp & Paper Sinar Mas, yang secara bergelombang memvaksinasi 4.000 karyawan dari sejumlah mill. Vaksinasi baik di Bekasi maupun Tangerang Selatan difasilitasi oleh Tzu Chi Hospital, melibatkan Klinik Pratama Simas Sehat, SehatQ serta Eka Hospital.

“Vaksinasi di lingkup industri manufaktur dengan karyawan dalam jumlah besar dapat mempercepat gerak sektor industri memulihkan perekonomian Indonesia,” ujar Direktur APP Sinar Mas, Suhendra Wiriadinata. Mereka mengapresiasi dukungan sejumlah pilar bisnis Sinar Mas yang menugaskan para tenaga medisnya, sekaligus mengingatkan agar karyawan penerima vaksin tetap mengedepankan protokol kesehatan.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved