Kebersihan dan kesehatan yang saat ini menjadi prioritas bagi konsumen dalam memilih restoran di tengah pandemi Covid-19 sejalan dengan prinsip oleh Hachi Group. Selain pemasangan oximeter untuk menjaring Orang Tanpa Gejala (OTG), perusahaan juga memberikan masker dan sarung tangan untuk para pelanggan yang datang ke restoran miliknya.

Perusahaan juga berkomitmen untuk menjaga para karyawannya agar terhindar dari covid-19. Beberapa di antaranya adalah pemberian masker dan face shield.

“Pada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pertama, ada karyawan yang dirumahkan. Namun, saat kami kembali buka, mereka kembali join dengan kami dan menjalankan karantina mandiri selama 14 hari sebelum kembali aktif bekerja,” kata Githa Nafeeza, Pendiri Hachi Group.

Sementara, pada saat melakukan absensi, karyawan juga diwajibkan untuk melakukan pengecekan suhu. Githa menambahkan bahwa pihaknya harus memastikan orang yang bekerja di Hachi Group sehat jasmani. Selain melakukan pengetatan dalam pengecekan suhu tubuh karyawan, perusahaan juga menerapkan aturan pemakaian seragam.

Jika sebelum pandemi karyawan dibebaskan untuk memakai seragam sebelum masuk ke dalam outlet, saat ini seragam hanya bisa digunakan di restoran saja. “Seragam tidak boleh digunakan di luar outlet. Seragam karyawan hanya digunakan saat bekerja saja,” kata dia menambahkan.

Pengetatan terhadap kondisi karyawan juga dilakukan pada saat jam makan siang. Hachi Group sengaja menyediakan tempat istirahat dan memberikan makan siang gratis untuk para karyawannya sebanyak 2 kali sehari. Hal tersebut dilakukan untuk lebih menjaga kesehatan dan keselamatan para karyawannya. Pengetatan protokol kesehatan juga dilakukan di dapur restoran. Para kitchen crew diwajibkan untuk memakai masker dengan 4 tipe warna berbeda dan wajib diganti setiap 5 jam sekali.

Untuk menambah daya tahan tubuh karyawan, perusahaan juga menyediakan vitamin dan melakukan rapid test secara berkala. Treatment khusus tersebut diharapkan dapat menjaga karyawan Hachi Group dari penularan virus. Sebagai aksi preventif, perusahaan juga getol untuk memberikan pemahaman akan bahaya virus Covid-19.

“Kami menerapkan pakta integritas atau Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk penerapan protokol kesehatan. Artinya, tim telah menyepakati bahwa bila terbukti lalai oleh auditor kedisiplinan, mereka akan diberikan sanksi mulai dari Surat Peringatan (SP) 1 hingga dikelurkan,” kata Githa menutup pembicaraan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id