Covid 19

Jumlah Penerima Vaksin Tembus 500.000 Orang

Per 1 Februari 2021, jumlah penerima vaksin terus bertambah sebanyak 57.387 menjadi sejumlah 539.532 orang yang telah menerima vaksin. Total sasaran sebanyak 181.554.465 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.531.072 orang diantaranya adalah sasaran vaksinasi SDMK (Sumberdaya Manusia Kesehatan).

Selain itu, dari hasil uji per hari pada 613 laboratorium jejaring COVID-19, spesimen selesai diperiksa per hari sebanyak 48.213 spesimen dan kumulatifnya 9.286.902 spesimen. Jumlah orang yang diperiksa per 1 Februari sebanyak 31.893 orang dan kumulatifnya 6.190.345 orang. Untuk jumlah suspek tercatat ada 76.343 kasus. Positivity rate berada di angka 17,6%. Dan pada sebaran wilayah masih berada di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota.

Pada Senin (1/2/2021), PT Pos Indonesia membantu Satuan Tugas Penanganan Covid-19 untuk mendistribusikan vaksin tahap pertama ke wilayah Provinsi Maluku dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sampai saat ini, kantor Pos Maluku telah mendistribusikan sebanyak 22 boks atau sejumlah 22.760 vial vaksin covid-19 ke 11 kabupaten dan kota di Provinsi Maluku. Sementara, kantor pos Kupang telah telah mendistribusikan ke 6 Kabupaten sebanyak 11 boks atau sejumlah 19.960 vial vaksin covid-19.

Dokter Spesialis Paru RSA UGM, Astari Pranindya Sari menjelaskan terkait pemilihan Sinovac dibanding lainnya. Ia menyebut karena vaksin tersebut lebih stabil. Secara prinsip sebenarnya kurang lebih sama karena yang disasar adalah pembentukan antibodi terhadap Protein S pada virus.

Namun, untuk Sinovac prosesnya dengan menggunakan inactivated virus atau virus yang telah dimatikan. Sementara untuk lainnya, seperti Pfrizer dan Moderna yang memodifikasi DNA virus tanpa mematikannya lebih tidak stabil, walaupun efikasinya lebih tinggi.

“Ketidakstabilan itu merujuk pada untuk menyimpan vaksin diperlukan suhu minus sekian,” ungkap Astari.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved