Covid 19

Outlook Penanganan Covid-19 Tahun 2021

Susanto Samsudin, Direktur Habitat for Humanity Indonesia

Presiden Joko Widodo telah menyampaikan bahwa APBN 2021 sebesar Rp2.750 triliun, dan masih difokuskan untuk penanganan Covid-19, baik di sektor kesehatan maupun ekonomi. Dalam hal penanganan Covid-19 itu utamanya akan fokus kepada vaksinasi.

Terkait hal itu, dalam acara Webinar Covid-19 Outlook in 2021 yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan bersama Habitat for Humanity Indonesia, Susanto Samsudin, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia, berpendapat bahwa tahun 2020 adalah tahun masker dan 2021 adalah tahun vaksin.

Susanto mengutarakan, grand design dari Habitat for Humanity Indonesia dalam penanganan Covid-19, yakni pada 2020 ini dipandang sebagai emergency, tahun 2021 sebagai recovery dan tahun 2022 sebagai resilience. Pada 021 sebagai tahun recovery, program-programnya antara lain akan fokus pada akses air bersih, mempersiapkan sekolah tatap muka, membantu tenaga medis untuk istirahat yang nyaman, membangun Rumah Layak, sanitasi dan akses air bersih, dan mempersiapkan masyarakat untuk mitigasi bencana.

“Penggalangan dan 2021 akan fokus untuk akses air bersih dan tempat cuci tangan untuk sekolah, tempat singgah pejuang medis, komunitas sehat, ketahanan masyarakat terhadap disaster,” ujar Susanto.

Sementara itu pada kesiapan Rumah Sakit (RS), Lies Dina Liastutri, Direktur Utama RSUPN dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), mengatakan, RS perlu bersiap diri menghadapi lonjakan kasus di tahun 2021, mengingat jumlah kasus Covid-19 cenderung meningkat di akhir tahun 2020.

Dalam hal ini RSCM bersiap di antaranya melakukan banyak kolaborasi. Pihaknya telah membentuk Tim Satuan Tugas yang mengawal pengelolaan Covid-19 di RS. Tugasnya adalah menganalisis kasus Covid-19 dan dampaknya bagi RS, memberi rekomendasi kebijakan bagi direksi, implementasi program terkait Covid-19, monitoring dan evaluasi. Selain juga akan tetap menjalankan standard panduan kesiapan RS yang sudah ditetapkan WHO.

Lies melanjutkan, RSCM akan mempertahankan Kiara Ultimate sebagai containment facility dan pusat layanan Covid-19 dengan berbagai fasilitas penunjang. Kemudian mendisiplinkan alur layanan dan kepadatan, mengetatkan protokol PPI Pasien dan petugas, serta pengembangan inovasi layanan, di mana RSCM telah meluncurkan sejumlah aplikasi yakni Pradini (aplikasi pantau bayi prematur) dan SiapDok (aplikasi telekonsultasi).

“Kolaborasi merupakan kunci kepemimpinan di era Covid-19. Pandemi menguatkan sifat agile, adaptif, dan transformatif RSCM yang menjadi modal utama menghadapi tahun 2021,” ujar Lies.

Azhar Jaya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, menuturkan, sepanjang tahun 2020, berbagai upaya telah ditempuh Indonesia untuk memerangi penyebaran Covid-19, mulai dari surveilans di wilayah dan pintu masuk, diagnosis laboratorium, manajemen klinis, PPI, komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat, penyediaan sumber daya serta pelayanan kesehatan esensial.

“Tahun 2021 kita akan terus meningkatkan upaya untuk menghambat atau bahkan menghentikan penularan melalui deteksi dini kasus dengan skrining gejala, skrining faktor risiko dan melakukan pemeriksaan laboratorium pada orang-orang yang memenuhi kriteria suspek. Kemudian tata laksana medis akan terus dilakukan sesuai protokol dan isolasi kasus sesuai dengan berat ringan gejala, apakah itu isolasi/karantina mandiri atau isolasi di tempat-tempat yang telah disiapkan pemerintah,” ujarnya.

Langkah selanjutnya, ia menambahkan, melakukan pelacakan kontak yang juga menjadi titik kritis dalam upaya ini, mulai dari pendataan kontak, karantina kontak dan pemantauan kondisi kesehatan dari kontak selama masa karantina. Upaya promotif dan preventif Covid-19 pada masa liburan panjang juga akan dilakukan dengan menyebarkan informasi secara masif kepada masyarakat di berbagai platform media mengenai edukasi tentang liburan yang aman dan sehat di masa pandemi.

“Pemerintah tidak henti mengajak semua pihak menggalakkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan menggerakan 3 M yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan Pakai Sabun dan Menjaga Jarak di berbagai tempat umum seperti pasar dan pusat keramaian lainnya,” tuturnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id

# Tag


    © 2023-2024 SWA Media Inc.

    All Right Reserved