Covid 19

Prioritaskan CHSE, Turis Menyukai Wisata Lokal Ketimbang Mancanegara

Destinasi wisata lokal menjadi semakin populer di kala pandemi COVID-19 menerjang. Ke depannya, tren wisata lokal diprediksi akan terus menggeliat pasca COVID-19. Masyarakat akan lebih memilih wisata lokal dibandingkan dengan wisata luar negeri.

Berdasarkan riset yang dilakukan Inventure pada Agustus-September terhadap 1.121 responden yang tersebar di seluruh Indonesia mengungkapkan, bahwa 76,5\% konsumen Indonesia akan memilih destinasi lokal sebagai tujuan destinasi utamanya setelah pandemi.

Meski vaksin sudah ada dan bisa diakses publik, masyarakat diprediksi masih enggan berpergian menggunakan transportasi umum seperti pesawat. Adanya pembatasan akses antarnegara juga membuat destinasi wisata lokal lebih diminati oleh para wisatawan Indonesia. Selain itu, jarak yang dekat dan bisa diakses kendaraan pribadi akan membuat masyarakat merasa lebih nyaman dan aman.

Tak mengherankan jika sekitar 53,1\% konsumen Indonesia mengatakan, dalam kurun waktu 6 bulan setelah vaksin diproduksi mereka akan membeli mobil. Di masa pandemi, mobil pribadi dianggap menjadi salah satu pilihan berkendara yang relatif paling aman. Sebanyak 82,9\% responden mengatakan setuju bahwa mobil pribadi adalah kendaaran yang paling aman di masa pandemi.

“Dengan adanya pandemi arus wisata mancanegara menjadi berat. Untuk menyelamatkan sektor pariwisata Indonesia, di tahun 2021 pemerintah dan pelaku usaha pariwisata harus fokus mengembangkan wisata domestik setidaknya 2-3 tahun ke depan,” ujar Yuswohady, Managing Partner Inventure dalam webinar “Indonesia Industry Outlook 2021 : Market Megashift Post Covid-19” (27/10/2020).

Namun Yuswohady menegaskan, di masa pandemi prioritas wisatawan bergeser di mana cleanliness, healthiness, safety, & environment (CHSE) menjadi faktor penting dalam proses pengambilan keputusan memilih destinasi yang bakal mereka kunjungi.

“Ekonomi yang kita hadapi pasca Covid-19 ditandai oleh empat karakteristik, yang pertama adalah hygiene economy. Higenitas akan menjadi prioritas utama dalam melakukan pembelian,” jelas dia.

Hal tersebut diamini oleh Sigit Pramono, Ketua Gerakan Pakai Masker yang mengatakan bahwa semua kegiatan ekonomi dapat berjalan kembali dengan syarat harus mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan. Kedua hal tersebut dinilai Sigit harus berjalan beiringan, tidak boleh sendiri-sendiri.

“Virus ini tidak akan hilang sama sekali, akan tetap ada di muka bumi ini. Jadi yang paling penting adalah bagaimana kita mampu mengendalikan penyebarannya. Harus ada optimisme atau keyakinan bahwa virus ini bisa kita kendalikan agar ekonomi kita berjalan kembali,” katanya.

Apalagi dengan adanya libur panjang akhir pekan ini, ia menghimbau masyarakat maupun pelaku pariwisata untuk selalu menerapkan protokol kesehatan sehingga tidak akan menimbulkan klaster baru.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved