Covid 19

Pupuk Kaltim Bentuk Tim Crisis Center Covid-19

Di awal pandemi, PT Pupuk Kaltim bergerak cepat dengan membentuk tim Crisis Center Covid-19 serta menetapkan pedoman dan protokol di berbagai bidang, termasuk operasional pabrik. Beberapa strategi diterapkan oleh perusahaan untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19, di antaranya dengan melakukan sosialisasi ke karyawan maupun keluarga menggunakan metode webinar, memasang spanduk, poster, dan videotron.

Selain itu, menyediakan fasilitas Call Center Covid-19, menyediakan fasilitas HEPA filter bagi ruang kerja yang tidak memiliki sirkulasi udara terbuka, memberikan layanan medical check up untuk mendata dan memonitor kondisi kesehatan karyawan, menyediakan fasilitas rumah karantina bagi karyawan dan keluarga yang terkonfirmasi terkena virus Corona.

Pemeriksaan suhu tubuh bagi setiap orang yang akan memasuki area perusahaan juga menjadi suatu hal yang wajib dilakukan. Pemberian masker dan penyedian fasilitas cici tangan, serta hand sanitizer juga dilakukan perusahaan untuk menekan penyebaran virus.

“Penerapan protokol saat ini berlangsung cukup baik sehingga penularan Covid-19 di lingkungan kantor dan pabrik masih dapat dikendalikan tanpa menggangu proses bisnis perusahaan,” ujar Hanggara Patrianta, Direktur Operasi dan Produk PT Pupuk Kaltim kepada SWA Online.

Berbagai kebijakan tersebut dilakukan untuk menjaga aktivitas produksi perusahaan agar realisasi target perusahaan tetap tercapai, sekaligus dapat memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Pandemi Covid-19 tidak hanya berimbas pada krisis kesehatan dan sosial, tetapi juga ancaman akan terjadinya krisis pangan di dunia. Beberapa langkah yang dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi kerawanan pangan dan menjaga ketahan pangan adalah memangun food estate di wilayah Kalimantan Tengah. Tidak main-main luas area yang dipersiapkan seluas 165 ribu hektar.

Jika rencana tersebut berjalan dengan mulus, kawasan tersebut akan menyumbang 20% bagi cadangan pangan nasional. Bidang lain yang terus digenjot pemerintah dalam meminimalisir kerawanan pangan adalah dengan memastikan ketersedian pupuk untuk tetap mendukung efektivitas produksi pangan.

Pupuk Kaltim selaku produsen dan kontributor pupuk milik pemerintah, ditugaskan untuk menyalurkan pupuk subsidi nasional hingga 2/3 wilayah Indonesia. Pupuk yang didistribusikan tidak hanya pupuk bersubsidi, tetapi juga non subsidi, serta pupuk hayati. Saat ini, pupuk Kaltim memiliki 5 pabrik urea yang dijaga produktivitasnya untuk mendukung ketahanan pangan nasional di tengah pandemi.

“Saat ini kami memproduksi 3,43 juta ton Urea per tahun, terdiri dari Urea subsidi yang dipasarkan dengan merek dagang Pupuk Indonesia Holding Company dan pupuk Urea non subsidi yang dipasarkan dengan merek dagang Daun Buah,” kata Plt. Direktur Utama PT Pupuk Kaltim, Meizar Effendi.

Perusahaan juga tercatat memproduksi 330.000 ton pupuk NPK, yang terdiri dari NPK subsidi yang dipasarkan dengan merek dagang NPK Phonska dan NPK non subsidi yang dipasarkan dengan merek dagang NPK Pelangi.

Pupuk bersubsidi menjadi produk penting untuk meningkatkan produktivitas komoditas pertanian. Oleh karena itu, PT Pupuk Kaltim akan tetap memastikan operasional pabrik berjalan dengan normal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved