Covid 19

Rekreasi Mental Bagi Nakes dan Pasien Covid-19 Turut Jadi Perhatian

Pandemi berpotensi menimbulkan dampak multidimensi di tengah masyarakat, terutama mereka yang berjuang di garda depan penanganan Covid-19, seperti tenaga medis dan kesehatan. Tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental.

Kondisi mental yang baik dan pikiran yang positif bisa memberikan dampak kepada kesehatan. Karena itu, diperlukan upaya preventif serta sarana pendukung kesehatan mental.

“Hiburan sangat penting untuk meningkatkan imunitas tubuh, karena hiburan dapat mengurangi atau menghilangkan stress pada pasien, ketika stress maka hormon kortisol meningkat yang mengganggu imunitas tubuh,” ujar Laksamana Pertama TNI dr. I Dewa Gede Nalendra, Kepala RS Lapangan Indrapura Surabaya, dalam acara talkshow “Mewujudkan Rekreasi Mental bagi Nakes dan Pasien Covid-19”.

Nalendra melanjutkan, mengingat tak kalah pentingnya kesehatan mental tersebut, RS Lapangan Indrapura Surabaya sebagai rumah sakit darurat Covid-19 memiliki fasiltas dan aktivitas yang mendukung kesehatan mental pasien dan tenaga kesehatan.

Terdapat fasilitas seperti tempat senam, gym, perpustakaan, dan lainnya. Sementara itu para relawan mendampingi pasien mulai dari masuk sampai pulang terkait faktor non fisiknya, seperti lingkungan, psikologi, ekonomi, sosial kemasyarakatan. Aktivitas rekreasi mental difasilitasi oleh relawan pendamping tersebut.

“Konsep yang kami terapkan dari awal adalah be happy. Memberikan suasana senang bagi pasien agar cepat terbangun imunitas tubuh. Penanganan pasien tidak hanya pada Covid-nya saja tapi juga gejala dan penyakit penyertanya. Penggunaan obat-obat tidak agresif karena pengobatan ditekankan pada penguatan sistem imun,” jelasnya.

Kemudian di RS Darurat Wisma Atlet Jakarta juga tidka jauh berbeda. Letkol Laut (K) drg. M Arifin, Komandan Lapangan RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet, mengungkapkan, ada aktivitas rutin yang dilakukan pasien dan nakes untuk meningkatkan imunitas melalui olahraga, senam bersama, karaokre, dan sebagainya.

“Ada juga perlombaan yang ada hadiah meriahnya. Hal ini memberikan semangat juga bagi pasien yang bergejala berat, mereka juga ingin ikutan sehingga terdorong semangatnya untuk sembuh,” ujarArifin.

Selain itu, ada media sosial untuk relawan dan alumni pasien. Sebagai media sosialisasi para penyintas untuk mengabarkan hal-hl positif ini ke masyarakat bahwa ketika dirawat di RS Darurat Wisma Atlet tidak menakutkan.

“ Kegiatan layanan di RS Darurat Wisma Atlet sudah sangat terintegrasi. Tenaga kesehatan dan pasien bisa mengakses langsung layanan psikolog. Saat ini ada 5 psikolog Wisma Atlet,” ujar Desi Wulansari, M.Psi, Tim Psikolog RSDC Wisma Atlet, menambahkan di acara yang sama.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved