Covid 19

Saat Pandemi Covid-19, Joger Batasi Pengunjung Toko

Joseph Theodorus Wulianadi (Mr Joger), Pendiri Pabrik Kata Kata Joger.

Gejolak pandemi Covid-19 membuat sektor pariwisata di Bali lumpuh dan berimbas ke Pabrik Kata Kata (PKK) Joger. Menurut Pendiri Pabrik Kata Kata Joger, Joseph Theodorus Wulianadi yang dipanggil Mr Joger, Covid -19 memaksa pihaknya menutup rapat tokonya sejak bulan Maret lalu.

Seiring pelonggaran pembatasan sosial berskala besar dan ekonomi mulai menggeliat, Joger memutuskan untuk membuka kembali operasional tokonya di kawasan Jalan Raya Kuta dengan menerapkan protokol kesehatan dengan standar 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan) dan pengukuran suhu tubuh yang diterapkan ke seluruh anggota keluarga — sebutan untuk para pegawai, serta pengunjung yang jumlahnya dibatasi, dan seluruh areal toko akan langsung disterilkan lagi dengan disinfektan usai pengunjung terakhir meninggalkan toko.

Ia menambahkan, Joger akan terus meningkatkan upaya-upaya untuk memastikan pelaksanaan proses bisnis dapat berjalan efektif namun aman dari risiko penyebaran Covid-19, seperti menambah sarana cuci tangan di titik-titik strategis hingga siapkan alat uji Rapid Test sehingga dapat melakukan uji cepat terhadap para anggota keluarga secara rutin.

“Kami fokus bagaimana agar anggota keluarga tidak terkena Covid -19 dan dampak sosialnya. Membuka kembali operasional toko, merupakan antisipasi pelaksanaan PHK (Pemutusan Hubungan Keluarga)”, ungkap Mr Joger, didampingi Junior Chief Executive Officer Joger, Armand Setiawan kepada SWA Online.

Di era New Normal ini, Joger tetap menerapkan filosofi Happiness Oriented dengan operasional jam operasional toko mulai jam 11.00 – 17.00 waktu Joger. Anggota keluarga yang bertugas setiap hari dibatasi 50 orang yang bekerja 3 hari berturut- turut untuk kemudian bekerja di rumah selama 6 hari. Hal ini akan sangat membantu apabila ada yang terdeteksi reaktif, akan dengan mudah melakukan penelusuran. Tapi tentunya tetap berharap tidak ada yang terkena.

Tidak hanya untuk anggota keluarga, Joger juga memberi kesempatan kepada tidak kurang dari 60 pemandu wisata resmi terdampak yang kehilangan pekerjaan dan selama ini telah mendukung dan melestarikan nama jelek Joger, dilibatkan aktif dalam kegiatan Newest Normal Joger terbaru ini.

“Mereka kami libatkan sebagai ‘pemegang saham Joger’, sehingga bisa beraktifitas dan berpenghasilan lagi”, ujar Armand lagi. Para pemegang saham Joger ini bertugas menemani para tamu Joger baik dengan sistem offline maupun online. Penjualan online menjadi pilihan inovasi Joger mengimbangi perubahan pola gaya hidup konsumen.

Diakui Armand, sebelumnya Joger memang tidak pernah melakukan penjualan secara online, namun permintaan pelanggan yang disampaikan lewat platform media sosial, situs web, instagram, twitter, dan facebook dan kondisi pandemi yang berkepanjangan, menjadikan berjualan secara online sebagai pilihan, tapi proporsi masih kecil.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved