zkumparan Covid 19

Sasa Inti, Tingkatkan Produktivitas dan Kreativitas

Rudolf Tjandra, Presdir Sasa Inti.
Rudolf Tjandra, Presdir Sasa Inti.

PT Sasa Inti, perusahaan fast moving consumer goods (FMCG) makanan dan bumbu, mempertahankan tingkat produktivitas karyawan, mengembuskan semangat optimis, serta menciptakan ide kreatif untuk mencari peluang bisnis di masa pandemi corona (Covid-19). Para petinggi perusahaan ini mendorong perilaku dan pemikiran positif kepada karyawannya, walau penyebaran wabah Covid-19 kian meluas akhir-akhir ini.

Rudolf Tjandra, Presdir Sasa Inti, mengungkapkan, pihaknya menyuguhkan beragam menu yang mudah dibuat. Menu racikan ala tim Sasa ini diunggah di akun media sosialnya, @kreasisasa. Konten kreatif yang diciptakan tim pemasaran dan operasional di pabrik ini diunggah kembali di akun medsos karyawan. Ini merupakan pemasaran yang dilakukan karyawan Sasa. ”Dalam hal ini, setiap karyawan adalah tenaga sales produk Sasa yang mempromosikan dengan caranya masing-masing,” kata Rudolf tandas.

Pandemi Covid-19 ini memang berpengaruh pada bisnis Sasa. Sejak pemerintah mengumumkan kasus pasien virus corona di awal Maret lalu, Sasa dan konsumennya menghadapi tantangan, antara lain, pengurangan pembelian oleh konsumen untuk meminimalisasi risiko dan beralih dari belanja di toko konvesional ke digital, kurs rupiah terhadap dolar AS yang terdepresiasi sehingga memengaruhi harga bahan baku produk Sasa, dan biaya operasional yang meningkat. Bahan baku Sasa yang masih diimpor di antaranya gula dan garam.

Meski demikian, Rudolf menegaskan, Sasa merasa beruntung dapat menghadapi tantangan bisnis tersebut. “Sasa memiliki tim yang selama ini sudah terlatih dan terbiasa bertindak cepat, sehingga dapat bergerak dinamis menghadapi sitausi yang berubah begitu cepat dan penuh dengan ketidakpastian ini,” tuturnya.

Rudolf menambahkan, “Tidak dapat dihindari penjualan kami tahun ini berpotensi tidak akan mencapai target yang sudah ditetapkan. Yang dapat kami pastikan bahwa kami tidak akan mengalami kontraksi atau minus growth. Setidaknya kami tetap bisa melayani permintaan konsumen akan makanan bernutrisi yang dibutuhkan konsumen.”

Sedikit kecemasan ini tak menghalangi manajemen Sasa Inti untuk terus memberikan sumbangsih nyata dalam menciptakan kesejahteraan karyawan, keluarga, dan masyarakat di sekeliling perusahaan. “Kami harus beradaptasi untuk melihat dan mengambil setiap kesempatan yang berada di balik krisis ini agar tetap bisa bertahan kokoh, dan bahkan tumbuh walaupun tidak signifikan,” kata Rudolf.

Beragam langkah taktis diimplementasikan. Untuk melindungi seluruh karyawan beserta keluarganya, Sasa Inti memberlakukan bekerja dari rumah (work from home/WFH) untuk karyawan yang berbasis di kantor pusat, membagikan masker kepada karyawan, serta memberikan izin kepada karyawan yang sakit untuk segera beristirahat di rumah.

Manajemen Sasa Inti juga menyokong karyawan dengan memberlakukan protokol kesehatan, rutin memberikan vitamin dan air jahe untuk karyawan, membersihkan ruangan kerja dan mushala, menyemprotkan disinfektan di area sekitar pabrik, serta menyediakan tenaga ahli medis yang berbagi informasi mengenai Covid-19 melalui live streaming di medsosnya. Sasa Inti yang berdiri sejak 1968 ini memproduksi bumbu penyedap rasa, tepung bumbu, santan, saus sambal, saus terasi, bumbu instan, dan kaldu.

Sasa Inti telah menyiapkan strategi jangka pendek, menengah, dan panjang, serta berinovasi dalam bekerja, berkomunikasi, dan melayani konsumen. “Dalam hal postcovid strategy, visi Sasa adalah berupaya sebagai perusahaan yang bisa keluar dari kesulitan ini, membantu meringankan beban negara dan bangsa dengan mempekerjakan masyarakat yang kehilangan pekerjaan; mereka yang kompetensinya mumpuni ini banyak berhenti bekerja di masa krisis Covid-19,” ungkap Rudolf. (*)

Herning Banirestu & Vicky Rachman

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved