Zona risiko tinggi penyebaran kasus Covid-19 meningkat tajam pekan ini. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan jumlah zona merah bertambah menjadi 108 kab/kota jika dibandingkan pekan lalu yaitu 70 kabupaten/kota. Pekan ini terdapat 52 kab/kota yang berpindah dari zona oranye ke zona merah.

“Perkembangan Covid-19 terus menuju arah yang tidak diharapkan. Bahkan ada 15 kab/kota yang sebelumnya tidak pernah masuk zona merah, kini berpindah ke zona merah yaitu Madiun, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, Lampung Barat, Lampung Utara, Pringsewu di Lampung, Bima, Dompu, Manggarai Barat, Morowali Utara, Poso, Sigi, Tojo Una-Una, dan Toli-Toli,” jelas Wiku.

Wiku juga meminta para kepala daerah 52 kab/kota yang baru masuk ke zona merah berkonsultasi dan berkoordinasi kepada Kemenkes dalam menghadapi kendala penanganan Covid-19.

Satgas juga berharap ke depannya kesuksesan testing memiliki indikator lebih makju yaitu pemerataan sekaligus memperkuat pemeriksaan pada kontak erat.

“Hal ini dimaksudkan agar tepat menjaring populasi yang terpapar dengan pendeteksian dini sehingga dapat dilakukan penanganan sesegera mungkin,” tambah Wiku.

Adapun hal lain yang perlu disoroti adalah kesiapsiagaan ancaman bencana saat pandemi. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan bencana yaitu peninjauan lokasi eprawatan pasien Covid-19, sarpras dan protokol pekerja sosial, evakuasi berdasarkan penggolongan orang yang terdampak Covid-19, penyiapan Tempat Evakuasi Sementara dan Tempat Evakuasi Akhir, serta rencana evaluasi dan protokol kesehatan.

“Sejauh ini Satgas berusaha responsif dengan kekhawatiran penyebaran Covid-19 di daerah bencana dengan melaksanakan swab antigen massal salah satunya di Majene, Sulawesi Barat. Nantinya pengungsi yang reaktif akan dirujuk ke Dinas Kesehatan setempat untuk penanganan lebih lanjut,” papar Wiku.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id