Covid 19

Strategi Karawang Putus Penyebaran Pandemi Covid-19

Cellica Nurrachadiana, Bupati Karawang dalam takshow Pentingnya Peran Masyarakat Akhiri Pandemi (Foto: Anastasia AS/SWA).

Karawang merupakan salah satu daerah awal yang menjadi klaster pertama penyebaran virus covid-19. Penyebaran bermula pada saat pertemuan Hipmi Jawa Barat di bulan Maret 2020 dan ditemukan 7 orang terkonfirmasi covid-19.

“Selama saya melakuan perawatan penyembuhan Covid-19 selama 20 hari, saya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Karawang untuk melakukan langkah antisipasi penyebaran pandemi di Karawang,” kata Cellica Nurrachadiana, Bupati Karawang dalam takshow Pentingnya Peran Masyarakat Akhiri Pandemi (21/12/2020).

Pemerintah Daerah, menurutnya, langsung mempersiapkan 3 Rumah Sakit (RS) yang terdiri dari satu RS Pemerintah dan dua RS swasta untuk digunakan sebagai ruang perawatan pasien terkonfirmasi positif covid-19. Selain itu, Pemerintah Daerah Karawang juga menyiapkan tenaga medis, non-medis, perawat, dan cleaning service untuk melayani pasien.

“Kami menjamin mereka mendapatkan hazmat, Alat Pelindung Diri (APD), dan masker. Mereka juga wajib melakukan rapid test setiap seminggu sekali,” kata dia menambahkan. Untuk mencegah penularan covid-19 di area industri, Pemerintah Karawang juga menerbitkan surat edaran untuk meberlakukan kerja dari rumah, melakukan pembatasan kapasitas pabrik dan kantor, dan menerapkan disiplin ketat protokol kesahatan.

Sementara di level masyarakat, Cellica mengatakan, pihaknya mengerahkan TNI, Polri, tokoh agama, hingga tokoh masyarakat untuk menjadi agen promosi kesehatan.

“Menyambut libur akhir tahun ini, kami melakukan pengetatan regulasi. Tidak ada café yang buka diatas jam 8 malam, menutup akses menuju dan keluar Karawang, serta melakukan sweeping pada malam tahun baru dan H-2 tahun baru,” kata Cellica menutup pembicaraan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved