Covid 19

Strategi Trisula International Hadapi Wabah Covid-19

(Ki-ka) Widjaya Djohan (Direktur Keuangan), Santoso Widjojo (Direktur Utama), Kartono Budiman (Direktur Marketing).

PT Trisula International Tbk (TRIS), memutuskan untuk kembali membagikan dividen dengan total Rp 4,71 miliar atau Rp 1,5 per saham. Adapun rencana pembagian dividen akan diberikan kepada para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 25 Juni 2020.

Hal itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2019 yang digelar di Trisula Center, Jakarta. Santoso Widjojo, selaku Direktur Utama TRIS mengatakan, pihaknya secara konsisten membagikan dividen tunai sejak mencatatkan sahamnya di BEI pada 2012 lalu.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kinerja dari berbagai pihak sehingga dalam RUPS ini TRIS telah mendapatkan persetujuan untuk membagikan dividen tunai dari laba bersih tahun 2019,” ujarnya.

RUPST juga memutuskan agenda realisasi penggunaan dana hasil rights issue atau Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) di tahun 2019 sebesar Rp 576,01 miliar. Dana ini digunakan untuk akuisisi saham PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) dan untuk modal kerja.

Dengan adanya tantangan pandemi Covid-19, kata Santoso, TRIS terus melakukan efisiensi produksi maupun operasional dengan memprioritaskan efisiensi biaya operasional yang disesuaikan dengan pencapaian kinerja. Manajemen juga terus melakukan cost control serta meninjau dan menganalisa kinerja arus kas (cashflow) dalam setiap segmentasi bisnis Perseroan.

Strategi lainnya, TRIS melakukan diversifikasi produk dengan membuat produk Alat Pelindung Diri (APD) baju hazmat dan masker non medis. Melalui entitas anak PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing, Perseroan mempunyai kapasitas produksi sebanyak 40 ribu pcs/bulan untuk baju hazmat seam-sealed dan 2 juta pcs/bulan untuk masker non medis.

Adapun melalui PT Trimas Sarana Garment Industry, Perseroan mempunyai kapasitas sebanyak 500 ribu pcs/bulan untuk masker non medis. Santoso juga menyampaikan, TRIS akan terus berupaya menghasilkan pendapatan dengan memanfaatkan peluang yang ada, serta mengedepankan kreativitas dalam menciptakan produk dan metode pemasaran yang baru dalam menghadapi tantangan pasar.

Salah satunya adalah dengan memperkuat penjualan secara daring di pasar domestik, memperbaiki sistem inventory management, menambah channel marketplace, serta menambah manpower di tim online.

“Menghadapi pandemi Covid-19 ini, kami akan tingkatkan penjualan domestik secara daring, seperti yang sudah dilakukan pada tahun 2019, penjualan online untuk pasar domestik TRIS naik signifikan sebesar 94% pada 2019,” katanya.

Santoso melanjutkan, dengan adanya konsolidasi dengan BELL, mengakibatkan pangsa pasar TRIS di tahun 2019 berimbang antara penjualan domestik dan ekspor, dimana 51% penjualan berasal dari pangsa pasar penjualan di pasar domestik dan 49% lainnya berasal dari pasar ekspor.

Menurut dia, untuk penjualan ekspor sampai saat ini masih berjalan cukup lancar. Pembatasan wilayah di beberapa negara dan keterbatasan jalur distribusi (terutama pembatasan jadwal penerbangan angkutan udara untuk air-shipment) memang sempat mengakibatkan keterlambatan pengiriman. Namun, dengan komunikasi yang baik dengan pihak customer, TRIS mendapatkan kelonggaran waktu delivery sehingga terhindar dari potential claim.

Ke depan, TRIS akan terus meningkatkan setiap lini bisnisnya, dengan mengedepankan inovasi berdasarkan selera dan target pasar. Perseroan juga memberikan pelatihan secara berkesinambungan kepada karyawan, baik dari cara menjual dan pengetahuan atas produk (product knowledge) yang diharapkan untuk meraih peluang usaha yang lebih besar.

“Kami berharap strategi yang dicanangkan ini dapat berjalan dengan baik dan kami akan terus mencari peluang dengan memberikan inovasi dan kualitas tinggi sebagai integrated apparel provider,” tutur Santoso.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved