Covid 19

Taat Prokes, Pelanggan Aman dan Bisnis pun Tumbuh

Tiket.com siap berkontribusi pencegahan penyebaran Covid-19 serta penerapan protokol kebersihan di tempat wisata (Foto: dok Tiket.com)

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara itu, secara tidak langsung akan mendongkrak kegiatan ekonomi.

Saat ini sejumlah sektor usaha termasuk bioskop sudah diizinkan beroperasi. Dengan menerapkan protokol kesehatan, maka penularan di tempat kerja bisa dihindari. Sehingga kegiatan ekonomi bisa berjalan terus tanpa harus diisolir karena ada karyawan atau pengunjung yang positif Covid-19. “Hal ini harusnya bisa menjadi modal untuk melakukan kegiatan ekonomi. Jadi mari, kita sama-sama disiplin menjalankan protokol kesehatan,” kata Wiku.

Menurut Wiku, selama belum ada vaksin, cara terampuh mencegah penularan Covid-19 adalah dengan protokol kesehatan. Di sisi lain, pemerintah masih berusaha menemukan vaksin yang aman untuk warga. Atas dasar itu, Satgas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat senantiasa menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Protokol Kesehatan yang dimaksud yakni 3M. Berupa memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan secara rutin menggunakan sabun dan air mengalir.

Beberapa pelaku usaha mengaku disiplin menerapkan protokol kesehatan di kantor, pabrik, bengkel, workshop atau tempat kerja lainnya. Hal ini untuk mencegah penularan virus Covid-19. Perusahaan logistik SiCepat Ekspress misalnya disiplin menerapkan protokol kesehatan sejak Maret 2020 ketika Covid-19 secara resmi diumumkan Pemerintah Indonesia masuk ke Tanah Air kita.

Chief Marketing Officer SiCepat Ekspres, Wiwin Dewi Herawati, perusahaan memberlakukan Work From Home untuk sebagian karyawan dan memfasilitasi kantor dengan gun thermal plus hand sanitizer. Juga, menyemprot disinfektan di ruang kantor dan mewajibkan karyawan mengenakan masker.

Bagi karyawan di kantor pusat, manajemen menerapkan sistem kerja shifting. Untuk operasional kerja juga sebagian dilakukan digitalisasi seperti absensi, media komunikasi, serta penggunaan sistem kerja berbasis Cloud. Hal ini akan memudahkan tim penjualan dapat mengontrol dan melakukan penjualan dengan optimal.

Bagaimana dengan keamanan paket yang dikirim pelanggan? “Kami memastikan keamanan paket dengan cara melakukan desinfektasi pada setiap barang yang masuk di hub, menyediakan sarana cuci tangan dengan air dan sabun, hand sanitizer, dan melengkapi seluruh tim operasional termasuk kurir dengan sarung tangan dan masker. Kurir menjadi garda terdepan kami dalam melayani customer untuk itu kami selalu memperhatikan kesehatan kurir dengan selalu mewajibkan menggunakan masker dan sarung tangan setiap berinteraksi dengan customer,” ungkap Wiwin menguraikan.

Diakui Wiwin, dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, kepercayaan pelanggan pun didapat. Pada gilirannya, jumlah paket yang dikirim pun terus meningkat. Kinerja SiCepat tahun 2020 naik signifikan, tercatat pada Semester I/2020 telah menembus 1 juta paket per hari dan kenaikan transaksi lebih dari Rp 3,5 triliun atau 191% dari tahun sebelumnya. Pada sektor pertumbuhan seller, jumlah seller yang bergabung menjadi member SiCepat pada tahun ini meningkat mencapai lebih dari 3,2 juta seller.

Tak hanya itu, ekspansi SiCepat pada sektor B2B Retail juga menjadi salah satu alasan dapat mencapai pertumbuhan pesat. Saat ini kerja sama SiCepat Ekspress dengan Alfamart untuk first mile telah tumbuh mencapai lebih dari 900 titik tersebar di Jabodetabek.

Keamanan pengiriman paket di SiCepat Ekspress terjamin dengan protokol kesehatan ketat (Foto: Dok SiCepat Ekspress)

Selain SiCepat Ekspress, Tiket.com juga peduli dengan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 di industri pariwisata. Tiket.com memberikan bantuan kepada Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pariwisata Provinsi Bali menerima bantuan 18 fasilitas wastafel tempat cuci tangan portable pedal untuk 9 lokasi daya tarik wisata (DTW) Bali. Lokasi yang terpilih adalah Desa Wisata Sangeh, Air Panas Banjar, Jatiluwih, Tirta Empul, Pantai Sanur, Ceking, Desa Wisata Bakas, Desa Wisata Penglipuran, dan Kawasan Pura Besakih.

Menurut Gaery Undarsa selaku Co-founder & Chief Marketing Officer Tiket.com, kegiatan CSR ini merupakan bagian dari campaign Semangat Kembali Liburan (SEMBILAN) yang dibuat untuk menerapkan protokol kesehatan untuk wisatawan agar tetap sehat saat kembali liburan. Ini juga menjadi bentuk dukungan tiket.com untuk program pemerintah atas penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment) untuk destinasi pariwisata di Indonesia terutama destinasi yang dikelola oleh masyarakat secara langsung yang saat ini sedang bangkit paska pandemi.

“Tiket.com siap untuk ikut berkontribusi terhadap program pemerintah terutama dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 serta penerapan protokol kebersihan di tempat wisata. Kali ini kami fokuskan bantuan di lokasi Bali yang menjadi destinasi percontohan adaptasi kebiasaan baru, dan 9 lokasi ini adalah DTW yang dikelola oleh masyarakat yang membutuhkan bantuan fasilitas sanitasi,” ujar Gaery.

Selain itu Tiket.com juga memberikan 900 paket Antis Sanitizing Kit untuk 9 DTW yang terdiri dari masker, hand sanitizer, dan wipe tissue untuk setiap 100 pengunjung di setiap lokasi yang bisa didapatkan dari pengelola DTW selama persediaan masih ada.

Gaery menambahkan, dengan keberadaan fasilitas cuci tangan di ruang publik, bisa bermanfaat jangka panjang. Selain memudahkan masyarakat menjangkau kebutuhan sanitasi dengan mencuci tangan sebagai upaya pencegahan di tengah kondisi pandemi Covid-19, keberadaan fasilitas tersebut bertujuan membiasakan masyarakat disiplin menerapkan protokol CHSE saat berada di manapun.

Senada dengan hal tersebut, Dinas Pariwisata Provinsi Bali terus melakukan sosialisasi dan menggandeng para pemangku kepentingan dalam upaya menguatkan penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran pandemi COVID-19, khususnya di objek wisata. Kedisiplinan penerapan protokol kesehatan di objek wisata dapat diwujudkan dengan terjalinnya kebersamaan para pemangku kepentingan seperti industri dengan pengelola kawasan wisata. Hal ini dinilai sangat penting untuk menekan bertambahnya kasus positif baru COVID-19 dalam upaya membangkitkan perekonomian di Bali.

Kami terus menghimbau masyarakat untuk tetap tekun dan taat dalam menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak fisik demi kebaikan bersama, serta cek status Covid-19 di destinasi wisata tujuan,” kata Gaery.

Terus mengingatkan hal tersebut, dilakukan Tiket.com agar masyarakat tidak lupa saat ini, kita berada dalam era adaptasi kebiasaan baru akibat pandemi COVID-19. Walau demikian, kita tidak bisa mendiamkan kondisi industri pariwisata nasional yang terpuruk.

Tiket.com pun mengupayakan berbagai langkah agar bisa mendukung pemerintah terutama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dalam mendorong industri pariwisata utamanya tujuan domestik. “Untuk itulah kami meluncurkan OTW Lokal singkatan dari Online Tiket Week, yang diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada masyarakat untuk mendukung pemulihan pariwisata Indonesia dan membantu saudara-saudara kita yang bekerja di sektor pariwisata untuk kembali bangkit,” tutur Gaery.

PT Unilever Indonesia Tbk pun disiplin memberlakukan protokol kesehatan sejak Maret 2020. Hal itu diungkapkan oleh Willy Saelan, Human Resources Director Unilever Indonesia, sejak awal pandemi perusahaan melindungi karyawan dengan kebijakan bekerja dari rumah.

Raksasa consumer goods ini juga mempraktikan rutinitas yang sesuai protokol kesehatan yaitu menggunakan masker, rutin mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer secara berkala. Selain itu, kebijakan physical distancing atau jarak fisik yang ketat di semua area fasilitas perusahaan guna mencegah penularan secara langsung.

Semua karyawan wajib mengisi daily health survey yang kemudian akan dipantau hasilnya oleh tim khusus. Tujuannya agar perusahaan bisa melakukan langkah antisipasi berdasarkan gejala secara cepat. Unilever juga memiliki tim dokter yang akan melakukan dan pemantauan kesehatan yang dilakukan secara jarak jauh setiap hari dengan standar yang ketat, agar dokter perusahaan dapat memantau kondisi semua karyawan dan segera menindaklanjuti jika ada keluhan.

Adapun sebagai bagian dari upaya preventif, perusahaan juga menanggung tes PCR wajib untuk kelompok rentan dan PCR tes reguler secara acak untuk seluruh karyawan. Hingga saat ini tes yang kami lakukan sudah mencapai lebih dari 4.000 tes.

Menurut Willy, protokol kesehatan ketat yang diterapkan di seluruh fasilitas perushaan terbukti efektif untuk bisa menekan dan mengendalikan angka penularan Covid-19 di dalam perusahaan. Dengan demikian, selama pandemi produktivitas karyawan tidak ada penurunan. Hal ini dikarenakan target yang ditetapkan untuk tim juga agile, disesuaikan dengan situasi saat ini.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved