Covid 19

Tokio Marine Life Insurance Edukasi Isoman yang Benar

Dalam sebulan terakhir pasien COVID-19 yang terus berdatangan tiada henti setiap harinya tidak bisa ditampung rumah sakit rujukan karena keterbatasan kapasitas. Akhirnya banyak masyarakat yang terinfeksi COVID-19 harus menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing .

Melihat kondisi tersebut, Tokio Marine Life Insurance Indonesia, perusahaan asuransi jiwa peduli dengan kebutuhan masyarakat Indonesia khususnya di situasi darurat seperti sekarang ini dengan menghadirkan Freemium, program isoman yang aman dan nyaman.

Sosialisasi Program Freemium dengan mengadakan webinar untuk edukasi dan literasi hal-hal terkait pandemi, seperti pengelolaan kesehatan mental, perencanaan keuangan, gaya hidup dan imunitas, olahraga saat pendemi, dan sebagainya. Sementara itu, terkait perlindungan COVID-19 untuk nasabah, Tokio Marine Life Insurance Indonesia juga telah memberikan penambahan manfaat santunan asuransi jiwa dan perluasan manfaat untuk pertanggungan isolasi mandiri tanpa mengenakan biaya tambahan sejak bulan April lalu.

Nelly Husnayati, Director of Agency Distribution PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia mengatakan edukasi Program Freemium juga dilakukan untuk mendukung pelaksanakan program literasi dan inklusi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada masyarakat di tengah program vaksinasi yang sedang dilakukan oleh pemerintah untuk percepatan terbentuknya herd immunity.

Layaknya produk asuransi yang berfungsi untuk memberikan perlindungan, webinar ini juga diadakan untuk memberikan perlindungan bagi para pesertanya melalui informasi panduan isoman keluarga dari sumber yang tepat. Untuk itu, Tokio Marine Life Insurance Indonesia membuat rangkuman materi webinar hari ini melalui Buku Panduan Isoman Aman dan Nyaman dalam bentuk elektronik yang akan dikirimkan ke alamat email peserta webinar terdaftar. Tokio Marine Life Insurance Indonesia juga memberikan perlindungan COVID-19 kepada nasabanhya melalui perluasan manfaat untuk pertanggungan isoman di rumah tanpa mengenakan biaya tambahan, sebagai bentuk kepedulian Tokio Marine Life Insurance Indonesia terhadap kondisi yang terjadi saat ini.

“Hal terpenting untuk diperhatikan adalah cara mencegah penularan virus COVID-19 ini, yaitu selain mematuhi protokol kesehatan dengan sangat ketat, juga harus segera melakukan vaksinasi. Seperti pepatah umum, lebih baik mencegah dari pada mengobati,” kata Dokter Daeng M. Faqih dalam webinar edukasi yang diadakan Tokio Marine Life Insurance Indonesia belum lama ini. Menurut dokter Daeng, varian Delta yang merupakan varian baru Covid-19 ini yang menjadikan Indonesia terus mencetak angka kasus positif tertinggi selama beberapa hari terakhir. Hal ini disebabkan karena transmisi varian Delta sampai 60% lebih tinggi dari varian Alfa, di mana varian delta ini dapat menghasilkan penyakit lebih berat. Efektivitas vaksin terhadap varian delta juga lebih rendah dalam mencegah COVID-19 bergejala serta banyak ditemukan pada dewasa muda.

Dokter Daeng juga menerangkan, apabila ada orang yang sempat kontak erat atau melakukan tatap muka/paparan dengan orang dengan hasil PCR positif atau orang bergejala dengan rapid antigen positif dengan jarak 1 meter selama 15 menit atau sempat bersentuhan fisik, maka orang tersebut wajib menjalankan isoman. Begitu juga dengan orang yang terdiagnosis COVID-19, namun tak dapat tempat perawatan di rumah sakit, maka orang tersebut wajib melakukan isoman.

“Penting bagi kita untuk mengenal gejala apabila terinfeksi COVID-19, karena gejalanya pada masing-masing orang itu berbeda. Faktanya 70,7% gejala paling umum adalah batuk, kemudian demam, sesak napas, lemas, sakit tenggorokan, pilek, dan sebagainya. Virus ini penularannya sangat cepat dan dapat memicu proses dalam tubuh yang bisa menyebabkan kematian, seperti gagal napas, badai sitokin, dan trombosis/koagulasi darah. Apalagi memiliki komorbiditas, maka akan lebih beresiko meningkatkan kondisi perburukan,” imbuhnya.

Sementara dr. Dimple Gobind Nagrani Sp.A mengatakan bahwa di masa seperti sekarang ini, justru yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan adalah menjaga kestabilan emosi orang tua apabila anaknya terdiagnosis COVID-19. “Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu menjauhi informasi yang bukan dari sumber yang terpercaya, konsultasikan kecemasan/pertanyaan ke dokter spesialis dan bukan mendengarkan opini orang sekitar. Selain itu, pengalihan yang positif, contohnya berkomunikasi melalui video call, melakukan hobi seperti berkebun, fotografi, dan sebagainya,” ujarnya.

Dokter Dimple juga menegaskan bahwa melakukan tes PCR pada anak itu sangat penting. “Jangan karena kasihan jadi tidak dilakukan PCR. Justru anak-anak itu wajib melakukan tes PCR apabila anak tersebut terkonfirmasi kontak erat dengan orang dewasa yang positif COVID-19. Jadi kalau anaknya ternyata juga positif COVID-19, bisa lebih cepat ditangani dengan pengobatan yang tepat agar kemungkinan sembuhnya pun bisa lebih tinggi,” tegasnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved