Trends Covid 19

Vaksinasi pada Lansia

Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin.
Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin (Foto: garudanews.id).

Awalnya, program vaksinasi Covid-19 hanya akan diprioritaskan pada orang dengan rentang usia 18-59 tahun. Alasannya, uji klinik vaksin CoronaVac tahap 3 yang dilakukan di Bandung hanya diterapkan pada sampel dengan rentang usia tersebut.

Lalu, bagaimana melindungi kelompok lansia di atas 60 tahun yang justru punya risiko kematian tinggi jika terpapar Covid-19? Bahkan, seperti dikemukakan Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin, meski dari total populasi orang Indonesia yang terpapar Covid-19 porsi lansia hanya 10%, sekitar 50% dari penderita yang meninggal adalah lansia.

Karena begitu rentannya kelompok lansia, biasanya program vaksinasi di sejumlah negara menempatkan lansia sebagai kelompok prioritas setelah tenaga kesehatan. “Atau malah vaksinasinya dilakukan bersamaan dengan tenaga kesehatan,” kata Budi.

Yang perlu diwaspadai, ternyata jumlah tenaga kesehatan yang masuk kelompok lansia mencapai 11.600 orang di seluruh Indonesia. Sebagai profesi yang banyak berhubungan dengan pasien, tentunya mereka punya risiko tinggi untuk tertular. Sementara itu, jika sudah tertular, tingkat risiko kematiannya juga tinggi.

Secara nasional populasi lansia di Indonesia pun cukup besar. Dari jumlah penduduk Indonesia yang pada 2020 mencapai 270 juta jiwa, lebih dari 10% nya atau sekitar 28 juta jiwa adalah lansia.

Merespons hal tersebut, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) terus memonitor perkembangan uji klinik pada lansia yang dilaksanakan di Brasil dan China, serta berkomunikasi dengan pihak terkait sebagai upaya mendapatkan data keamanan dan khasiat yang menunjang untuk penggunaan vaksin pada kelompok lansia. Kepala Badan POM Penny K. Lukito mengungkapkan bahwa pada akhir Januari 2021, uji klinik fase 2 di China dan fase 3 di Brasil pada kelompok usia 60 tahun ke atas telah mencapai jumlah subjek yang memadai dan diserahkan kepada Badan POM untuk dievaluasi.

Kepala Badan POM Penny K. Lukito. (Foto: ngopibareng.id).

“Selain mengevaluasi perkembangan data uji klinik yang dilakukan pada kelompok lansia, Badan POM menjalin komunikasi dengan pihak terkait sebagai upaya mendapatkan data keamanan dan khasiat yang menunjang penggunaan vaksin pada kelompok lansia,” ungkap Penny. “Selain itu, Sinovac juga telah memiliki data penggunaan vaksin untuk kelompok lansia pada uji klinik fase 2,” lanjutnya.

Penny mengungkap bahwa uji klinik fase 1 dan 2 di China yang melibatkan subjek lansia sebanyak sekitar 400 orang menunjukkan, vaksin CoronaVac yang diberikan dalam dua dosis vaksin dengan jarak 28 hari menghasilkan imunogenisitas yang baik. Dijelaskannya, seroconversion rate setelah 28 hari pemberian dosis kedua adalah sebesar 97,96% dan dengan keamanan yang dapat ditoleransi dengan baik. Selain itu, juga tidak ada efek samping serius derajat 3 yang dilaporkan akibat pemberian vaksin.

Dari hasil uji klinik fase 3 di Brasil dengan subjek 600 lansia, diperoleh hasil bahwa pemberian vaksin CoronaVac pada kelompok usia 60 tahun ke atas aman, tidak ada kematian dan efek samping serius derajat 3 yang dilaporkan.

“Efek samping yang umum terjadi berdasarkan uji klinik yang dilakukan, antara lain nyeri pada tempat penyuntikan, mual, demam, bengkak, kemerahan pada kulit sebesar 1,19%, dan sakit kepala sebesar 1,19%,” Penny menjelaskan.

Akhirnya, pada 7 Februari 2021 Badan POM secara resmi mengeluarkan izin penggunaan vaksin Covid-19 CoronaVac dari Sinovac bagi kelompok lansia, di atas 60 tahun.

Vaksinasi Perdana Lansia

Menindaklanjuti keputusan Badan POM, Kementerian Kesehatan langsung memulai vaksinasi perdana bagi tenaga kesehatan berusia di atas 60 tahun pada 8 Februari. “Penting sekali bagi pemerintah untuk memprioritaskan tenaga kesehatan berusia lanjut karena adanya risiko ganda, yaitu profesi mereka yang rawan terpapar Covid-19, serta usia mereka yang rentan,” kata Budi G. Sadikin pada saat konferensi pers secara virtual, Minggu 7 Februari 2021.

Vaksinasi lansia di salah satu RS di Batam (Foto: batampos.id).

Dijelaskan Budi, kelompok lansia tetap akan menerima vaksinasi dalam dua dosis dengan selang waktu 28 hari. Dosis pertama berfungsi untuk mengenalkan inactivated virus ke tubuh sehingga vaksin dapat bekerjasama dengan tubuh untuk membentuk antibodi baru. Adapun vaksin dosis kedua berperan sebagai booster atau meningkatkan kekuatan vaksin sehingga antibodi yang telah terbentuk semakin kuat dan optimal.

Tidak Ada Gejala

Senin, 8 Februari 2021, RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) menggelar vaksinasi Covid-19 perdana bagi tenaga kesehatan berusia di atas 60 tahun. Vaksinasi ini dilakukan kepada 15 dokter senior yang merupakan para guru besar dan tenaga pendidik pelayanan spesialis.

Salah satu penerima vaksin Covid-19 yang berusia 69 tahun, Prof. Dr. dr. Med Ali Baziad, Sp.OG (K), mengaku setelah divaksinasi Covid-19 tidak merasakan gejala apa pun. “Setelah divaksin, saya merasa tidak ada apa-apa. Semuanya baik dan lancar,” katanya.

Dokter Ali pun mengundang dokter lansia lainnya dan masyarakat umum yang sudah di atas 60 tahun untuk melakukan vaksinasi. “Jangan khawatir divaksinasi,” demikian pesannya.

Hal yang sama dirasakan Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), M. TropPaed, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI). Lelaki berusia 66 tahun itu mengatakan, setelah divaksinasi sampai setelah diobservasi tidak merasakan gejala apa pun.

“Selama 30 menit observasi telah lewat tidak terasa apa pun, baik setelah disuntik maupun selama masa observasi. Akhirnya, lansia juga bisa divaksinasi karena sudah terbukti dari data yang ada di berbagai dunia penelitian bahwa vaksin Sinovac aman untuk diberikan pada usia di atas 60 tahun,” tutur Prof. Hindra. Ia juga mengimbau kepada penerima vaksin Covid-19 agar kontrol ke fasilitas kesehatan usai menerima vaksin.

Direktur Utama RSCM dr. Lies Dina Liastuti, Sp.JP(K) menjelaskan, total dokter dengan usia di atas 60 tahun di RSCM sebanyak 90 orang. Mereka akan divaksinasi secara bertahap. (*)

Sujatmaka/Vina Anggita

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved