Profile Entrepreneur Diaspora Trends zkumparan

Kisah Ustad Joban Mendirikan Biro Umroh di Amerika

Kisah Ustad Joban Mendirikan Biro Umroh di Amerika

Muhammad Awod Joban, diaspora Indonesia di Redmond, Washington, Amerika Serikat (AS) adalah imam di Ar Rahmah, Redmont. Ustad Joban, demikian sapaanya, memiliki biro perjalanan ibadah umroh atau haji dari Amerika. Ustadz Joban mendirikan biro haji dan umroh Ar Rahmah Haj & Umrah mulai tahun 1992. Dia membawa jamaah umroh dan haji dari AS ke Tanah Suci, Mekkah.

Setiap tahun, ia membawa 50-100 jamaah umroh dan memperoleh kuota untuk membawa 97 jamaah haji dari berbagai negara bagian di AS. “Biro umrah dan haji saya namanya Ar-Rahman Hajj, itu sudah mulai dari tahun 1992. Kami bawa jemaah haji untuk tiap tahun spring break,” terangnya seperti dilansir situs VOA Indonesia. Sama seperti di Indonesia, kuotanya jamaah juga berlaku, namun di AS kuota bukan atas nama negara tetapi atas nama agensinya (biro haji dan umrah). Kuota jamaah haji di AS sekitar 10 ribu jamaah.

Dengan menyerahkan seluruh proses pengurusan kepada biro haji, menurut Ustad Joban, calon jamaah haji mendapatkan banyak informasi terkait keberangkatan seperti membandingkan harga dan pelayanan, mendapatkan informasi terkait persyaratan yang diperlukan, mengisi formulir pendaftaran di situs web agen, hingga belajar manasik haji.”Kemudian jemaah ngirim paspor sama saya dengan semua dokumennya, kemudian saya kirim ke masing-masing konsulat jendralnya di Saudi,” tambah Ustad Joban.

Menurut salah satu pengguna jasa travel Ar-Rahman, Ika Bahauddin, menunaikan ibadah umroh dan haji bersama Ar-Rahman dirasakannya memberikan banyak kemudahan. “Alhamdullilah kami semuanya diberikan kemudahan, jadi kalau ada orang yang cerita kayak nemu kamar mandi yang kotor atau penginapan yang gak enak, Alhamdullilah senang semuanya,” ujar Ika.

Layanan biro haji milik Ustad Joban ini membantu para diaspora Indonesia. “Bukan hanya diaspora Indonesia di Redmond yang merasa beruntung memiliki seorang ustad asal Indonesia, tapi juga Muslim Indonesia lainnya di Amerika yang pernah menunaikan ibadah umroh dan haji bersama ustad Joban,” ujar Irfan Nursidi, seorang warga Indonesia dari Everett Muslim Community.

Kisah Ustad Joban bermukim di AS terinspirasi dari ajakan Amien Rais. Ketika menjadi penyiar di radio Mesir itu, Joban berjumpa dengan Amien Rais yang sedang melakukan riset untuk tesisnya tentang Al-Ikhwanul Muslimin. “Pak Amien sempat tinggal dua tahun di Kairo dan sering ikut pengajian di sana. Di situlah saya sering ketemu dia. Pak Amien menyarankan saya meneruskan kuliah ke Universitas Chicago (almamaternya Amien Rais),” kenang suami Moeti Amrina ini. Atas saran itu, pada tahun 1989 Joban kemudian hijrah ke AS. “Waktu itu saya berencana mengambil PhD di bidang Islamic Studies di Chicago,” kataUstad Joban.

Sesampai di AS, Ustad Joban tidak bisa langsung kuliah, karena tersandung biaya yang tinggi. “Sampai di sini saya baru tahu, kalau kita tidak punya greencard (izin tinggal permanen) maka biaya hidupnya besar. Meski begitu Joban tidak buru-buru pulang, tetapi mencari biaya sekaligus menghabiskan visa selama setahun. Dalam masa penantian itu, kawan lamanya di Al-Azhar, seorang Muslim Campa (Kamboja) menyarankan Joban pergi ke Masjid An-Nur, milik jamaah Campa di kota Olympia, negara bagian Washington. Masjid itu punya jama’ah tapi tidak punya imam. Ustad Joban kerap kali menggelar pengajian tafsir Al-Qur’an setiap minggu sore. Acara ini dihadiri juga oleh warga muslim dari berbagai latar belakang kewarganegaraan.

Ustad Joban di AS kerapkali diberikan kepercayaan memberikan bimbingan konseling untuk narapidana di berbagai penjara negara bagian Washington, AS. Lelaki kelahiran 2 Juni 1952 ini menamatkan studi masternya di Universitas Al-Azhar, Kairo, tahun 1975.

Niat awalnya merantau ke Amerika sama dengan banyak orang Indonesia lainnya, melanjutkan sekolah.Selepas dari universitas tertua di Mesir itu Joban mendapat pekerjaan sebagai penyiar Radio Kairo suara Indonesia selama lima tahun. “Meski disiarkan di Mesir namun siarannya didengar juga oleh masyarakat kita Indonesia,” kenang Joban.(*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved