CSR Corner zkumparan

Human Cities Coalition Tingkatkan Akses Air Bersih

Human Cities Coalition Tingkatkan Akses Air Bersih

AkzoNobel bekerja sama dengan Slum Dwellers International (SDI) dan Utrecht University memperkenalkan pendekatan baru untuk menangani masalah urbanisasi yang kian pesat dan tidak terencana. Program ini diberi nama Human Cities Coalition (HCC).

Tujuannya adalah untuk meningkatkan akses sanitasi, air bersih, listrik, dan penampungan limbah di kawasan kumuh Jakarta. Sebanyak 40 peserta yang terdiri dari perwakilan pemerintah, masyarakat, swasta, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) berpartisipasi dalam lokakarya inovasi sosial untuk merancang solusi guna menjawab kebutuhan masyarakat di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara. Hasilnya terdapat 3 kebutuhan utama yakni, akses terhadap air bersih, sanitasi, dan perumahan yang terjangkau.

Seperti diketahui, lebih dari 30.000 orang tinggal di Penjaringan dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan kualitas lingkungan, sanitasi, dan sistem drainase yang buruk. Kekurangan air bersih dan pengelolaan air limbah yang minim pun juga masih menjadi persoalan di wilayah ini. Untuk mendapatkan air bersih, 80% masyarakat bergantung pada air yang dibeli dari vendor swasta. Selain itu, Tercatat, 73% masyarakat menempati lahan ilegal dan 53% dari mereka menempati rumah sewaan. Kondisi ini diperparah dengan sebagian toilet yang tidak terhubung ke dalam sistem pengolahan air limbah atau tangki septik, ditambah hanya beberapa keluarga saja yang memiliki toilet.

Jun de Dios, Presiden Direktur PT ICI Paints Indonesia, menuturkan, salah satu tantangan terbesar dari urbanisasi saat ini adalah bagaimana menjaga kota tetap manusiawi dan layak huni. “Kami telah aktif bekerjasama dengan para pemangku kepentingan selama bertahun-tahun untuk membuat kehidupan kota menjadi lebih nyaman untuk ditinggali. Human Cities Coalition adalah cara untuk membuat perubahan yang lebih besar dan berdampak langsung bagi masyarakat,” kata Jun.

Kota Jakarta dipilih lantaran dinilai sebagai kota besar yang terletak di delta sungai, sehingga memiliki tantangan tambahan. “Kami memfokuskan diri pada inisiatif perkotaan dengan peran pihak swasta dan masyarakat yang tinggal di tempat kumuh. Kami yakin, ini akan berdampak besar pada kelangsungan hidup masyarakat,” kata Fleur Henderson, Direktur Human Cities Coalition.

Hasil utama dari lokakarya tersebut adalah model gabungan air minum dan sanitasi, metode baru penyediaan perumahan, serta peningkatan kualitas air di waduk Pluit. Hasil ini akan dikaji lebih lanjut dan dikembangkan menjadi 1 atau 2 skema dampak sosial. Rencananya, program ini akan diuji coba pada awal 2018 mendatang.

sementara itu, Dr. Ir Oswar Muadzin Mungkasa, MURP, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menuturkan pihaknya menyambut baik kemitraan strategis ini, dia berharap, inisiatif ini akan dapat mempercepat peningkatan akses air bersih, sanitasi, dan infrastruktur di daerah padat penduduk.”Ke depannya kami berharap akan ada inisiatif sejenis dari organisasi lain untuk meningkatkan kondisi lingkungan kota Jakarta,” ujarnya.

Didirikan oleh AkzoNobel, Human Cities Coalition adalah wadah untuk mempertemukan mitra bisnis, pemerintah, LSM, hingga akademisi.Tujuannya adalah ikut berkontribusi dalam New Urban Agenda yang dinisiasi oleh PBB. Agenda dilakukan untuk mendorong pembangunan kota masa depan menjadi inklusif, aman, kuat dan berkelanjutan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved