Keberadaan rumah tingkat lazimnya dihubungkan dengan tangga. Tangga dapat ditempatkan di dalam maupun dalam rumah. Terkadang pemilik rumah hanya mementingkan kenyamanan dan biaya termurah saat menciptakan tangga. Padahal ada aturan-aturan tak tertulis yang layak diperhitungkan saat ingin membuat tangga di rumah.

Ilmu fengshui mengatur hal tersebut. Fengshui percaya bahwa tangga di rumah juga bisa mendatangkan keuntungan dan sukacita bagi pemilik rumah. Menurut ilmu fengshui, tangga merupakan penghubung antara enerfi Chi antara tingkat satu dengan tingkat lainnya. Itulah mengapa posisi dan letak akan mendatangkan keharmonisan dan kebaikan di dalam rumah.

Pakar fengshui percaya bahwa anak tangga dengan kelipatan 5+1 atau 2 dapat memberikan keuntungan bagi pemilik rumah. Pola seperti ini dikenal dengan sebutan Pola 5.

Pola tersebut mencerminkan siklus hidup yang terdiri dari keadaan senang, susah, sakit, mati, hidup. Itulah mengapa fengshui menyarankan agar anak tangga yang digunakan pada pola tersebut adalah mengikuti siklus hidup, senang dan panjang umur. Anak tangga yang digunakan guna melambangkan keberuntungan tersebut adalah 6, 7, 11, 12, 16, 17, 21, 22, dan seterusnya. Pola seperti ini sendiri pun sudah banyak diterapkan di rumah-rumah di Indonesia.

Sementara pada ruang di bawah tangga, fengshui juga turut membahas hal tersebut. Ruang sisa ini biasa digunakan sebagai gudang, tempat penyimpanan sepatu, dll.

Fengshui tidak menyarankan area ini ditempatkan sebagai area beribadah, tempat buku, tempat penyimpanan uang dan perhiasan, dsb. Menurut fengshui, area ini tidak baik untuk penempatan hal-hal baik karena area ini merupakan tempat yang diinjak oleh setiap orang yang menggunakan tangga. Kondisi seperti ini dipercaya fengshui bisa mendatangkan energy negated dan nasib buruk kepada penghuni rumah.

(Sumber : Rumahku.com)