Property zkumparan

Bakrie Swasakti Optimistis Tiga Produknya Ludes

Bakrie Swasakti Optimistis Tiga Produknya Ludes
Tiga proyek BSU di kawasan Rasuna Epicentrum; The Masterpiece, The Empyreal serta Ocea Condotel

PT Bakrie Swasakti Utama, anak usaha Bakrieland Development Tbk, optimistis penjualan tiga proyek yang ada di kawasan Rasuna Epicentrum; The Masterpiece, The Empyreal serta Ocea Condotel, akan memenuhi target penjualan tahun 2019.

Manajemen optimistis meski sejumlah data menunjukkan bahwa pangsa pasar apartemen akan bergerak dinamis, lantaran dibarengi berbagai faktor pemicu secara nasional. Merujuk Colliers International Indonesia, diperkirakan permintaan apartemen bakal cenderung stagnan di tahun depan. Hal tersebut disebabkan konsumen lebih menunggu sampai pemerintahan baru terbentuk.

Selain itu, adanya potensi kenaikan suku bunga dan kemungkinan pelemahan Rupiah akibat ketidakpastian global turut menjadi penyebab.Di satu sisi, pangsa hunian vertikal tetap memiliki peluang dari efek lanjutan relaksasi Loan To Value (LTV) serta penurunan pajak properti (PPnBM dan Pajak Barang Sangat Mewah).

Menurut Hermon Simanjuntak, Sales & Marketing Division Head PT Bakrie Swasakti Utama, potensi risiko yang menyebabkan pasar apartemen cenderung lesu tidak akan terlalu berpengaruh pada properti segmen atas.“Mengingat produk yang kami tawarkan punya pangsa pasar berbeda. Jika ditarik benang merahnya, penjualan properti segmen atas memang relatif lebih lamban lantaran waktu pengambilan keputusan di sisi konsumen yang lebih panjang,” jelasnya.

The Masterpiece dan The Empyreal yang berada di megasuperblok terpadu Rasuna Epicentrum dibanderol dengan harga jual mulai Rp 3 miliaran. Terkini, unit di kedua apartemen hanya tersisa sekitar 5% dari total keseluruhan 463 unit.

“Apartemen The Masterpiece dan The Empyreal merupakan hunian yang siap dibangun untuk menjawab keinginan masyarakat atas tempat tinggal yang tenang dan nyaman di jantung kota Jakarta. Apartemen ini menyasar konsumen dari kalangan ekspatriat, profesional, pebisnis, eksekutif muda maupun investor,” ungkap Hermon.Sementara Ocea Condotel ditawarkan mulai dari Rp 1 miliaran – 2 miliaran. Kondotel ini mengusung konsep arsitektur modern, yang dibangun di atas lahan seluas 12.582 meter persegi dengan ketinggian 32 lantai dan berjumlah 324 unit.

“Ocea Condotel cocok untuk ajang investasi, bisa digunakan investor sebagai penginapan pribadi dalam dalam batas waktu tertentu. Pemiliknya bisa stay sampai 25 kali dalam satu tahun, mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku,” Hermon mengklaim.

Bila kita tengok ke belakang, tahun 2018, Colliers International Indonesia menemukan fakta bahwa masyarakat Jakarta lebih memilih menabung daripada membelanjakan uangnya ke dalam bentuk properti. Alasan turunnya minat beli properti ini dipicu oleh pertumbuhan harga tahunan apartemen, yang tercatat lebih rendah (2,5%) dari tingkat inflasi 2018 sebesar 3,13%.

Untuk itu, terkait rencana penjualan ketiga produk, PT Bakrie Swasakti Utama justru terus berupaya menarik minat konsumen dengan mengimplementasikan strategi yang sudah terbukti berhasil pada tahunlalu.

“Tahun 2018 properti disebut lesu, tapi penjualan kami masih tetap ada. Lalu sales di awal tahun 2019 sendiri sudah cukup memuaskan, meski belum mencapai 100% dari target yang ditentukan tiap bulannya. Dankami tetap yakin, di akhir tahun semua produk yang tersisa akan sold out,” dia menambahkan.

Beberapa metode penjualan yang bakal dilakukan di antaranya menyiasati uang muka (down payment) agar bisa lebih rendah dari harga normal. Ada juga komponen lain seperti gratis biaya-biaya terkait urusan perbankan. “Namun teknik ini situasional, mana yang lebih disukai calon customer itu yang akan kami gencarkan. Sebab penetrasi kami lakukan lewat dua cara, baik konvensional dan digital,” kata Hermon.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved