Property zkumparan

Borney Bay City Dapat 'Durian Runtuh' dari Pemindahan Ibukota ke Kaltim

Borney Bay City Dapat 'Durian Runtuh' dari Pemindahan Ibukota ke Kaltim
Proyek superblok Borneo City dibangun sejak tiga tahun lalu dengan alokasi investasi Rp28 triliun

Kendati rencana Pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk memindahkan ibukota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur masih menimbulkan pro kontra, tapi bagi developer PT Agung Podomoro Land Tbk (APL), ini adalah kesempatan emas. Bagaimana tidak, selain harga saham APL terus merangsek ke level lebih tinggi, penjualan propertinya di Kaltim, yakni Borneo Bay City melonjak.

Proyek superblok Borneo City dibangun sejak tiga tahun lalu dengan alokasi dana investasi sekitar Rp 28 trililun. Dananya dari kas internal, penjualan apartemen dari pembeli dan pinjaman perbankan

Kebetulalan lokasi superblok Borneo Bay City di Balikpapan dekat dengan lokasi ibukota di Kalimantan Timur. Alhasil, proyek properti itu tidak dinyana cepat terjual dalam waktu sebulan setelah diumumkan ibukota baru oleh Presiden Jokowi. Tak pelak, harga propertinya juga melambung,

“Sampai sekarang penjualan di Borneo Bay City telah mencapai 80%. Harga apartemen per unit dulu dipasarkan Rp700 jutaan, sekarang naik menjadi Rp800 jutaan. Untuk unit apartemen tipe premium hargnya kini Rp3 miliar,” ujar Yoga Gunawan, Manajer Marketing Borneo Bay City, di Jakarta (5/9/2019). Apartemen , Borneo Bay City terdiri atas dua tower yang meliputi 1.220 unit apartemen dan dibangun di atas lahan seluas 10 hektare.

Ada lima alasan mengapa APL kala itu melebarkan sayap ke Balikpapan. Pertama, Pemkot Balikpapan sedang giat membangun kotanya sebagai kota modern. Kedua, potensi pembangunan tidak hanya di kota besar, tapi juga merambah kota baru. Ketiga, investasi jangka panjang. Keempat, prospek Balikpapan akan jadi Little Hawai di Indonesia. Kelima, sudah ada rencana baru di kota baru dengan konsep baru.

Apa saja yang ada di kawasan mixed used Borneo City di Kalimantan Timur itu? Menurutnya, ada mal, hotel, apartemen, taman, dan pusat kuliner. Untuk mal, APL akan membangun dua mal sekaligus ditambah satu mal yang sudah ada. Sebelumnya, APL sudah mengakuisisi Plaza Balikpapan Trade Mall yang awalnya bernama Balikpapan Center.

Selain mal, juga dibangun apartemen dengan 7 menara dengan total 1.220 unit. Saat ini, posisi penjualan sudah 80 persen dengan sisa 200-an unit yang belum terjual. Apartemen ini mengusung konsep resor dan menghadap ke laut. Sementara hotel di Borneo Bay City, dipersiapkan menjadi hotel bintang 5 dengan total 298 kamar.

Proses pembangunan apartemen ini sudah memasuki tahap penutupan atap atau topping off. Sejak medio 2017 apartemen secara bertahap akan diserahterimakan kepada konsumen.Pemasaran apartemen ini sendiri sudah dilakukan sejak 2013. Pada tahun tersebut, apartemen ini dijual Rp 18 juta meter persegi, lalu tahun 2017 naik menjadi Rp 23 -26 juta- per meter persegi.

Apartemen ini terdiri dari beberapa tipe, mulai dari studio dengan ukuran 31,2 meter persegi, 1 kamar tidur dengan 41,4 meter persegi dan 48,1 meter persegi, 2 kamar tidur seluas 55,4 meter persegi dan 65,5 meter persegi, serta tipe 3 kamar tidur seluas 93,2 meter persegi.

APL juga berharap kehadiran Borneo Bay City semakin memperkuat keberadaan Balikpapan sebagai kota bisnis dan kota MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibition). Apalagi lokasinya hanya sekitar 20 menit dari Bandara International Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, dan 15 menit dari Pelabuhan Semayang.

Selain di Balikpapan, proyek lain APL di Kalimantan Timur adalah Bukit Mediterania Samarinda. Bergandengan dengan PT Karunia Abadi Sejahtera, proyek landed house ini menawarkan konsep green living in disputable exoticism bergaya Mediterania Eropa Selatan.

Selama 10 tahun terakhir, APL telah menyelesaikan lebih dari 50 proyek properti, mayoritas ditujukan kepada segmen masyarakat kelas menengah, dengan kisaran proyek mulai dari low cost apartment hingga high end apartment di bilangan Jakarta Selatan, high end dan neighbourhood mall, shop houses, hotel dan office tower.

Ke depan, manajemen APL optimistis prospek industri properti kembali bergairah, meski empat tahun terakhir lesu. Apalagi APL sudah mengantongi jam terbang di industri properti lebih dari 42 tahun. Mulai semester II/2017 sudah ada peningkatan. Tahun 2020 optimistis akan lebih baik seiring dengan banyaknya pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan oleh pemerintah.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved