Property

Cisauk Point Targetkan Serah Terima Tower Sapphire pada Desember 2021

PT Adhi Commuter Properti (ACP), anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk telah menyelesaikan tahapan pembangunan struktur utama Tower Sapphire Cisauk Point di Cisauk, Tangerang. Hal ini ditandai dengan pelaksanaan topping off (penutupan atap) Tower Sapphire Cisauk Point. Pengembang ini menargetkan akan melakukan serah terima kunci pada akhir tahun ini.

Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti, Rizkan Firman dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pelaksanaan pembangunan yang sesuai target menjadi fokus dalam meningkatkan kepercayaan konsumen. “Seperti halnya Topping off Tower Sapphire Cisauk Point, kolaborasi kami bersama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) ini adalah bukti komitmen kami dalam menepati janji kepada para konsumen. Meski dalam situasi pandemi COVID-19 dengan segala tantangannya, PT Adhi Commuter Properti tetap menyelesaikan pembangunan Tower Sapphire Cisauk Point tepat waktu,” ujar Rizkan.

Cisauk Point merupakan proyek mixed-use dan highrise berkonsep Transit Oriented Development (TOD) hasil kolaborasi antara PT Adhi Commuter Properti dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang mengembangkan lahan 1,65 hektar di kawasan Cisauk, Tangerang. “Cisauk Point merupakan salah satu dari 11 mahakarya yang sedang dijalankan oleh PT Adhi Commuter Properti yang berkonsep TOD atau Transit Oriented Development. Maka dari itu, semua project kami menyatu dengan fasilitas transportasi massal, yang beberapa saat ke depan akan sangat tinggi nilai investasinya karena akan menjadi tren yang sangat diminati dalam pemilihan tempat tinggal,” sambung Rizkan mengenai nilai lebih yang dimiliki oleh Cisauk Point.

“Alhamdulillah semuanya berjalan lancar sejak dimulainya kerja sama ini, pada bulan November 2017 lalu. Progress pembangunan telah dilakukan secara tepat waktu dan saya secara pribadi mengapresiasi atas pencapaian ini,” ujar Didiek Hartantyo, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Lebih lanjut Didiek juga mengatakan bahwa ke depannya, KAI akan mengoptimalkan pemanfaatan lahan di stasiun-stasiun dengan mengembangkan konsep hunian berorientasi transit yang sejenis, di mana stasiun akan menjadi simpul integrasi antarmoda sehingga memudahkan penghuni dapat bermobilisasi.

“Jika hal ini dapat dilakukan di seluruh kawasan stasiun yang ada di kawasan Jabodetabek, maka stasiun tidak hanya sebagai tempat untuk naik turun penumpang, namun juga dapat menjadi tempat yang nyaman, aman, dan terkoneksi dengan kawasan lainnya, sehingga menjadi lifestyle baru. Dengan demikian dapat mendukung program Pemerintah agar masyarakat beralih untuk menggunakan transportasi umum. Sehingga harapannya kemacetan yang ada di wilayah Jabodetabek dapat teratasi dan kita dapat mendukung terciptanya lingkungan yang lebih bersahabat,” imbuh Didiek.

Sebagai proyek properti sinergi dua BUMN, Cisauk Point diyakini merupakan pilihan investasi yang sangat tepat. Hal itu dikemukakan oleh pengamat properti, Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch, dalam acara Expert Talk – Virtual Topping Off Cisauk Point, Sabtu 31 Juli 2021. Menurutnya, Cisauk Point betul-betul mengadaptasi konsep TOD di mana lokasinya tepat menempel dengan Stasiun Cisauk.

“Proyek ini adalah kolaborasi Adhi Commuter Properti dengan PT KAI. Sebagai BUMN, komitmen mereka pasti tinggi. Berdasarkan pengamatan saya, Cisauk Point adalah satu-satunya hunian yang memang betul-betul berbasis TOD karena menempel dengan Stasiun Cisauk. Selain itu terhubung juga dengan intermoda BSD dan terminal bus. Kondisi kelebihan-kelebihan inilah yang tidak ada di tempat lain. Semua hunian yang berbasis TOD, secara nilai pasti akan naik dan secara sewa akan lebih tinggi dibandingkan hunian yang tidak berbasiskan TOD,” tandas Ali.

Karena letaknya yang menempel dengan Stasiun Cisauk, demi memberikan kenyamanan bagi para penglaju yang tinggal di Cisauk Point dalam mengakses KRL, maka disediakan jalur pedestrian yang dilengkapi dengan taman kota sepanjang 200 meter. Terlebih lagi, pembangunan jembatan dari Stasiun Cisauk ke Cisauk Point yang sudah mencapai 95%.

Teguh menambahkan, Cisauk Point juga dilengkapi pula dengan co-working space, swimming pool, dan fitness area. Selain itu, Cisauk Point berdekatan pula dengan area komersial dan pendidikan, seperti Pasar Modern Intermoda, Indonesia Convention Exhibition, Aeon Mall, The Breeze, Unika Atma Jaya, dan Universitas Prasetiya Mulya.

Project Director Cisauk Point Teguh Waskitha memaparkan bahwa Cisauk Point akan dikembangkan menjadi enam tower yang terdiri dari empat tower non subsidi, yakni Sapphire, Amethyst, Ruby, dan Diamond dengan tinggi 24 lantai sebanyak 2.001 unit, dan dua tower bersubsidi, yakni Jasper dan Agate dengan tinggi 19 lantai sebanyak 640 unit, juga terdapat area komersial.

“Khusus Tower Sapphire, tower pertama yang dibangun dan dipasarkan sejak Agustus 2019 mendapatkan respons sangat positif dengan berhasil terjual hingga 90 persen,” paparnya. Setelah topping off dan serah terima Tower Sapphire, sambung Teguh, Cisauk Point akan melanjutkan pembangunan tower kedua yaitu Amethyst. Sesuai rencana, Tower Amethyst dengan jumlah 559 unit akan mulai dibangun pada triwulan 3 tahun 2022, dan selesai pada akhir tahun 2024.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved