Property zkumparan

Garap Serpong Garden, HAP Dipinang Creed Jepang

Berbagai faktor keunggulan Indonesia di bidang demografi seperti jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, yang mencapai 265 juta jiwa tahun 2018, serta program pencanangan 1 juta rumah baru setiap tahun, ternyata menjadi daya tarik masuknya investasi dari Jepang ke Indonesia, khususnya di bidang properti.

Selain sejumlah faktor tersebut, menurut keterangan Direktur Promosi Sektoral Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Imam Soejoedi, sejumlah pihak masih optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih stabil, berkisar pada 5,2% setiap tahunnya. Karena itu masuknya investasi Jepang di sektor properti, menjadi pembuktian iklim investasi di Indonesia masih kondusif.

Menurut Kepala BKPM, Thomas Trikasih Lembong, sektor properti dan real estat, termasuk jenis investasi jangka panjang secara langsung yang ditangani, khususnya karena terkait dengan investasi asing dalam bentuk Foreign Direct Investment, dengan prospek jangka panjang antara 40 sampai 50 tahun ke depan.

Imam menegaskan, realisasi investasi Jepang di sektor properti (real estat, kawasan industri, dan perkantoran) meningkat signifikan di tahun 2015, senilai US$ 520 juta dibanding tahun sebelumnya yang hanya senilai US$ 71,2 juta.

“Realisasi sektor properti ini merupakan sektor terbesar keempat yang berasal dari Jepang, selama periode tahun 2013 sampai kuartal II tahun 2018, setelah sektor transportasi; logam mesin dan elektronika; kelistrikan; gas dan air,” jelasnya. Menurut Imam, kenaikan yang signifikan ini, karena ada sejumlah perusahaan Jepang yang aktif berinvestasi di bidang properti industrial estate, dan perkantoran.

Grup Creed sebagai perusahaan properti asal Jepang, yang terbentuk di tahun 1996, saat ini sedang berfokus mengembangkan bisnis di wilayah Asia Tenggara dan Bangladesh. Dengan pencapaian Gross Development Value senilai US$ 2,1 miliar, kontribusi perusahaan ini berlangsung secara sehat di sejumlah negara lainnya seperti Myanmar, Thailand, Kamboja, Vietnam, Laos, Singapura, Malaysia, dan Indonesia.

Karena itu, masuknya Creed dalam investasi perusahaan properti Indonesia, PT Hutama Anugrah Propertindo (HAP), turut menambah panjang daftar investasi Jepang di Indonesia. Seperti dikemukakan Direktur Utama PT Hutama Anugrah Propertindo, Ferdy Sutrisn.

Setelah melalui sejumlah proses due diligence, awal tahun ini pihak Creed Group melalui kantor perwakilan Creed Holdings Pte. Ltd. di Indonesia, bergabung dalam manajemen PT Hutama Anugrah Propertindo sebagai mitra (partner strategis).

“Keberhasilan Serpong Garden pada penjualan Tower B dan C, membuat Creed Group Japan tertarik berinvestasi. Ke depannya, pembangunan tower B dan C apartemen ini, memberi nilai tambah lebih besar baik kepada para pembeli lama yang sebelumnya sudah terikat dalam kontrak pembelian, maupun terhadap calon pembeli baru apartemen,” jelasnya di Jakarta (11/10/2018).

Dalam kesempatan sama, Komisaris PT Hutama Anugrah Propertindo, Pingki Elka Pangestu, mengemukakan, kemitraan strategis yang dijalin dengan Grup Creed membawa hal positif, di mana produk yang dihadirkan, lebih mengacu pada standar internasional.

“Kami melihat Jepang sudah terbiasa mengimplementasikan berbagai Transit Oriented Development (TOD), sehingga nantinya melalui investasi Creed Group Japan dalam Serpong Garden Apartment, akan ditingkatkan lebih dari TOD menjadi Transport Oriented Living (TOL), yakni suatu evolusi dari seluruh desain yang mengacu pada peningkatan kualitas hidup yang saling terintegrasi, sehingga diharapkan menciptakan harmoni yang lebih baik,” jelasnya.

TOD merupakan satu pendekatan pengembangan kota yang mengadopsi tata ruang campuran dan memaksimalisasi penggunaan berbagai angkutan massal seperti busway, kereta api massal (Mass Rapid Transit/MRT), kereta api ringan (Light Rapid Transit/LRT), termasuk kelengkapan jaringan pejalan kaki/pengendara sepeda.

Di Indonesia, Serpong Garden adalah salah satu dari jajaran apartemen baru yang pertama mengaplikasikan TOL. Berbeda kondisinya dengan Jepang, di mana infrastruktur TOD sudah terpasang, seperti dapat disaksikan di sejumlah daerah seperti Shibuya dan Shinjuku.

Saat ini di Indonesia, sarana transportasi massal seperti MRT, LRT, dan kereta cepat, sedang dalam masa proses pembangunan, sehingga kereta komuter yang melewati Cisauk, nantinya akan menjadi intermoda terpadu, setelah Serpong Garden selesai dibangun.

Hal serupa dikemukakan oleh Head of Representative in Indonesia Creed Group, Tatsuya Ichinomiya. Masuknya Grup Creed dalam manajemen HAP tidak hanya akan memperluas segmentasi investasi properti Jepang di Indonesia, namun secara fisik bangunan, juga akan terlihat pada implementasi berbagai standar produk bangunan internasional dan penyesuaian guna meningkatkan kualitas hidup.

Itu sebabnya menurut Ferdy, selain didesain sebagai hunian TOL, Serpong Garden juga akan menjadi hub (penghubung) yang tidak saja dapat difungsikan oleh para penghuni apartemen, melainkan juga memberi manfaat bagi lingkungan di sekitarnya.

Dalam hal akses dan kemudahan lokasi, keberadaan Serpong Garden didukung oleh keberadaan jembatan berdesain artistik, yang arahnya menuju Stasiun Cisauk dengan jarak tempuh hanya 25 meter. Dari Stasiun Cisauk, hanya membutuhkan waktu 40 menit, sampai ke Stasiun Dukuh Atas Sudirman Jakarta Pusat, dengan biaya Rp 4.000. Terbuka juga akses ke daerah manapun menggunakan jaringan transportasi kereta rel listrik dan monorel Jabodetabek.

Selain itu, perjalanan ditempuh hanya dalam waktu 5 menit, untuk berjalan kaki melalui jembatan, sudah terhubung dengan terminal terpadu intermoda, yang merupakan pusat transportasi darat terpenting di kawasan ini, seperti menggunakan bus Transjakarta dan bus antar kota, yang nantinya akan terpusat di daerah tersebut.

Jika menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil, maka jarak dari lokasi apartemen ke pintu tol keluar terdekat di daerah Serpong, antara lain melalui pintu tol Jakarta – BSD; pintu tol TB Simatupang; pintu tol JORR 2, akan langsung menjadi akses ke Bandara Soekarno Hatta; dan juga stasiun monorel langsung ke terminal 1,2 dan 3 Bandara Soekarno Hatta, dengan jarak tempuh sekitar 9 kilometer. Sementara itu stasiun kereta api yang terdekat adalah Stasiun Intermoda Cisauk.

Progres pembangunan fisik apartemen, saat ini sudah sampai pada tahap konstruksi struktur bawah dan bulan Oktober ini akan menuju pada tahapan ke-tingkat dua bangunan.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved