Property

Kota Mandiri Ini Usung Konsep Smart and Sustainable City

Proyek terbaru Surya Internusa Group (SSIA) melalui anak usahanya, PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta) yaitu Subang Smartpolitan, mulai gencar dipasarkan sejak diluncurkan November lalu. Kawasan kota mandiri ini mengusung konsep smart & sustainable city.

Seperti diketahui, sebelumnya Suryacipta sukses mengembangkan kawasan industri Suryacipta City of Industry di Karawang. Untuk Subang Smartpolitan yang berada di kawasan Rebana Metropolitan ini membidik para pelaku bisnis dari dalam dan luar negeri yang akan mengembangkan usahanya di Indonesia khususnya di koridor timur Jawa Barat.

Presiden Direktur Surya Internusa Group, Johannes Suriadjadja, mengatakan Subang Smartpolitan merupakan kota yang dibangun dengan konsep masa depan: smart & sustainable. Ia mengklaim kota mandiri yang dibangun ini selaras dengan visi perusahaan yakni Building a Better Indonesia, jadi bukan saja akan menjadi kota modern penuh kreatifitas yang akan berkontribusi bukan hanya pada kota Subang tetapi juga untuk Indonesia.

“Subang Smartpolitan menyediakan infrastruktur berbasis IoT perencanaannya mengedepankan teknologi dan sistem perkotaan yang efisien dan terintegrasi, sehingga Subang Smartpolitan bisa menjadi contoh ideal bagi pengembangan kota mandiri selanjutnya di Indonesia,” tegas Johannes.

Abednego Purnomo selaku VP Sales & Marketing SSIA, menjelaskan definisi “sustainable” pada konsep smart & sustainable kota mandiri ini, tidak hanya berkiblat kepada ramah lingkungan, namun “sustainable” disini juga diartikan bahwa setiap investasi/bisnis yang dilakukan di Subang Smartpolitan berjalan berkesinambungan.

“Pengalaman kami selama 31 tahun di Suryacipta City of Industry di Karawang telah kami tingkatkan dengan mengadopsi teknologi terkini guna mengedepankan efisiensi dan efektifitas dalam berinvestasi. Sebagai contoh dimana nantinya investor dapat memonitor dan mengontrol operational di SubangSmartpolitan dari kantor mereka di Jakarta, atau bahkan dari kantor pusat mereka di negara asal,” jelas Abednego.

Subang Smartpolitan juga menerapkan konsep ramah lingkungan (greentechnology) seperti pengolahan limbah cair WasteWaterTreatmentPlant (WWTP) yang dimonitor secara ketat sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan akibat aktifitas industri di Subang Smartpolitan.

“Untuk limbah cair akan diolah di WWTP hingga limbah yang dikembalikan ke alam sudah dipastikan aman. Untuk limbah padat atau limbah B3 (mengandung zat beracun/berbahaya) akan diserahkan pada pengelola limbah terakreditasi dan bersertifikat, sedangkan limbah rumah tangga akan diangkut oleh petugas kebersihan,” ungkapnya.

VP Investor Relations & Corporate Communications SSIA, Erlin Budiman, menambahkan Subang Smartpolitan berdiri di atas lahan 2.700 hektare dengan pengembangan tahap pertama 400 Ha termasuk kawasan industri, residensial serta komersial(pendidikan, rumah sakit dan hotel) sehingga menjadikan kawasan ini sebagai cikal bakal kota mandiri masa depan yang tepat untuk aktivitas bekerja, tinggal, belajar serta hiburan.

“Ada 2 rumah sakit yang sedang dalam tahap penjajakan, selain itu juga akan dibangun shopping mall, factory outlet, fasilitas hiburan dan olahraga. Dalam kawasan juga akan terdapat danau dan suasana asri dari pepohonan dan taman yang menambah nyaman suasana. Semua kita rencanakan secara matang dan ditargetkan pembangunan tahap pertama rampung dalam 5 tahun,” kata Erlin.

Sejumlah investor dari berbagai industri sudah menyatakan tertarik mengembangkan bisnis di Subang Smartpolitan. Ditargetkan di kawasan tersebut akan hadir perusahaan dari sektor otomotif, consumer goods, pharma & medical equipment, high precision industries, IT, data services, logistic, warehousedan sebagainya. “Berkaca dari pengalaman, perusahaan yang mengisi kawasan industri kami 70% dari perusahaan multinasional dan sisanya perusahaan nasional,” ujarnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved