Property

Okupansi Kios LTC Glodok Capai 90%

Okupansi Kios LTC Glodok Capai 90%

Saat awal trade mall Lindeteves Trade Center (LTC) Glodok, Jakarta Pusat dibuka tahun 2006, suasana masih sepi. Banyak kios masih belum terisi tenant, begitu halnya jumlah pengunjung yang sedikit. Seiring berjalannya waktu, manajemen Agung Podomoro Land selaku pengembang pusat perbelanjaan ini agresif mengajak UKM, khususnya yang ada di sekitar LTC Glodok bergabung untuk menyewa kios, akhirnya tingkat okupansi terus bertambah.

apl-ltc-glodok

Peningkatan jumah tenant otomatis membuat suasana LTC Glodok lebih marak dan banyak ragam produk yang ditawarkan. Hal ini menarik minat pengunjung untuk datang sekadar jalan-jalan atau berbelanja. “Sekarang, rata-rata jumlah pengunjung mencapai 60 ribu sampai 70 ribu per hari. Sedangkan ke depan, kami targetkan jumlah pengunjung bisa tembus 90 ribu per hari,” ungkap General Manager TM LTC Glodok, Aries Haryadi Sandi, seraya mengatakan butuh waktu 5 tahun untuk mendekati UKM agar semua mau bergabung dengan kios LTC Glodok.

Menurut Aries, okupansi tenant LTC Glodok mencapai 90% atau 2.700 unit dari total 3.000 unit kios yang tersedia. Jadi, yang masih belum terjual ada 10% atau 300 unit. “Karena kami masih mengurus izinnya kelar dulu, barulah sisa 300 unit ini akan dijual. Izin ini terkait perubahan pemecahan sertifikat dari yang sebelumnya digunakan sebuah hypermarket diubah kecil-kecil menjadi kios,” jelasnya.

Sembari menunggu izin selesai, saat ini kios-kios kosong itu sementara disewakan dengan tarif sekitar Rp35 juta per bulan.

Di TM LTC Glodok seluas 2,6 hektar dan terdiri dari 8 lantai berbeda-beda jenis produk yang ditawarkkan. Jenisnya mulai dari produk spare part pabrik, peralatan listrik, tools, perangkat/perkakas pertukangan, water treatment, onderdil automotive, perkakas pengamanan rumah, power generator/genset, electronic – electrical equipment and supplies, safety equipment, LED dan alat komunikasi seperti radio transmitter, HT, GPS dan digital radio system, dan lainnya.

Yang menarik, sebagaimana dituturkan oleh AVP Marketing TM Agung Podomoro, Ho Mely Surjani, selama tiga bulan terakhir, TM ini banyak dikunjungi wisatawan asing dari China, Australia, Selandia Baru, Italia, Jerman, dan negara-negara Asia. Ini menunjukkan bahwa produk Indonesia sudah menjadi pilihan konsumen mancanegara.

Kedatangan wisman ke LTC Glodok, mayoritas membeli tools dan peralatan industri yang dianggap harga di Indonesia lebih kompetitif, jarak tempuh ke Jakarta lebih dekat apalagi transportasi udara dari Jakarta menuju Selandia Baru dan Australia kini semakin banyak dengan dibuka jalur penerbangan langsung. “Wisatawan asing ini selain berbelanja, juga menginap di Fave Hotel Glodok yang menjadi satu lokasi di TM LTC. Umumnya rata-rata menginap selama 2-3 hari,” ujar Mely.

Strategi pemasaran TM Agung Podomoro Land melalui sinergi, inovasi, dan promosi program TM Agung Podomoro Vaganza 2016 yang berlangsung sejak Mei 2016, mampu meningkatkan jumlah pengunjung. Melalui program ini, selama 6 bulan terus dilakukan evaluasi dalam pelayanan kepada pengunjung maupun pedagang. Sinergi grup ini akan berlangsung hingga Februari 2017.

Mely menjelaskan, pihaknya juga mendorong pedagang melakukan inovasi promosi, baik di bisnis online maupun offline. Hasilnya, pengunjung TM semakin bertambah, semisal di TM Thamrin City, TM Blok B Tanah Abang, TM Kenari Mas, TM Mangga Dua Square, TM Seasons City, dan TM Mall Kalibata City Square, serta TM LTC Glodok yang tidak pernah sepi lagi.

Para tenant pun sumringah dengan program ini lantaran omzetnya terkatrol. “Penjualan sekarang lebih ramai dengan program TM Agung Podomoro Vaganza 2016. Dulu saya beli kios ini Rp400 juta, sekarang sudah lunas dan beli lagi kios kedua seharga Rp1,5 miliar. Kedua kios itu dicicil, karena saya tidak ada uang. Maklum saya awalnya hanya buka bengkel seperti bedeng di pinggir kali depan LTC Glodok,” ujar Nini, pemilik Kios Lancar Terus Jaya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved