Property zkumparan

PLI Serah Terima Unit Majestic Poin Serpong Meski Properti Lesu

Untuk menjaga kepercayaan konsumen, sejumlah developer tetap melakukan serah terima unit properti, baik itu rumah, apartemen atau bangunan komersial lain di tengah pandemi Covid-19. Pembangunan proyek-proyek properti digeber sampai rampung sesuai tenggat waktu yang dijadwalkan.

Salah satu pengembang properti itu adalah PT Prioritas Land Indonesia (PLI), developer Apartemen Majestic Point Serpong (MPS), Banten. “Sudah menjadi komitmen kami sebagai salah satu pengembang proyek properti terpadu atau mixed use development di Indonesia untuk menepati janji kami dalam proses pembangunan setiap proyek,” ujar Marcellus Chandra, Direktur PT Prioritas Land Indonesia (10/10/2020).

Serah terima unit MPS Tower A berlangsung mulai akhir bulan Agustus lalu, sedangkan Tower B paling lama mulai November mendatang. Semula serah terima tahap perdana dijadwalkan Agustus 2019, namun lantaran dalam perjalanan tersendat karena pasar properti lesu sejak lima tahun terakhir ini, sehingga pekerjaan penyelesaian pembangunan juga turut terlambat.

“Di kondisi sesulit apapun, kewajiban kami adalah menepati janji. Sejak bulan Agustus 2020 hingga September sebanyak 70 unit kunci sudah diserahkan ke konsumen untuk segera dihuni. Kami mohon maaf kepada para konsumen atas keterlambatan ini,” terang Marcellus.

MPS merupakan proyek apartemen dua tower yang dibangun di atas lahan seluas 8.000 m2 di koridor Jalan Raya Legok, Karawaci, Tangerang, Banten, dengan total hunian sebanyak 952 unit. Adapun Tower A ini terdiri dari 351 unit hunian yang seluruhnya telah siap diserahterimakan dan dihuni secara bertahap. Untuk saat ini Tower A hanya tersisa 24unit, Tower B sudah terjual 85\% dari total 601 unit.

Adapun unit yang dipasarkan terdiri dari tipe studio dengan luas semi gross 29 m2, tipe 1 bedroom dengan luas 47m2 dan tipe 2 bedroom dengan luas 61m2 seharga Rp590 juta – 1,2 miliar per unit.

Untuk pendanaan konstruksi MPS, PLI bekerja sama dengan Bank MNC Total nilai investasi dua tower apartemen itu mencapai Rp 350 miliar. “Proyek Majestic Point Serpong merupakan hunian terintegrasi, aksesnya 5 menit dari kota baru Gading Serpong dan Lippo Karawaci, sehingga memiliki nilai kawasan tinggi dan hal ini berpengaruh terhadap potensi kenaikan harganya,” ujar Pompidow, Recovery & Collection Division Head Bank MNC.

Apartemen MPS mengusung konsep campus residence dengan menggandeng Universitas Esa Unggul (UEU) yang sejak September tahun 2018 sudah dimulai perkuliahan dengan jumlah mahasiswa mencapai lebih 100 orang. “Potensinya besar karena Serpong telah berkembang menjadi pusat pendidikan dengan banyak kampus ternama hadir di wilayah ini. Kami yakin Majestic Point Serpong adalah pilihan investasi strategis bagi pembeli yang mencari properti untuk investasi,” kata Marcellus seraya menyebut harga awal unit diluncurkan tahun 2014 senilai Rp12 juta per meter dan kini menjadi Rp20 juta per meter.

Apartemen dilengkapi fasilitas kekinian, sesuai kebutuhan dan gaya hidup mahasiswa serta para professional dan keluarga muda. Antara lain sport facility seperti kolam renang, fitness centre, lapangan basket, jogging track, juga area bermain dan ruang hijau di lantai 19A. Untuk fasilitas keamanan, petugas keamanan berjaga 24 jam nonstop, didukung kamera CCTV di banyak titik, dan acces card untuk masing-masing penghuni. Semua fasilitas free untuk penghuni.

MPS bekerja sama dengan Bank MNC untuk pembiayaan pembelian apartemen dengan program KPA. Untuk Down Payment (DP) sendiri, bisa dicicil maksimal sebanyak 3x dengan berbagai pilihan besaran DP, mulai dari 5\%. Saat ini developer memberikan berbagai keringanan untuk pembelian unit apartemen MPS. Salah satunya cukup bayar Rp15 juta sudah bisa memiliki unit full furnished dan bebas biaya akad kredit.

Untuk menyiasati sepinya pasar properti kala pandemi, MPS menawarkan penjualan unit dalam bentuk lot. Artinya, 1 unit apartemen bisa dimiliki oleh 10 konsumen seharga Rp65 juta/lot. Strategi ini cukup ampuh mendongkrak pasar,buktinya bisa laku sekitar 4 lot. Padalah sebelumnya tidak ada transaksi sama sekali selama pandemi. Padahal, kalau kondisi normal rata – rata penjualan 15-20 unit per bulan.

“Cara bayar pembelian sistem lot bisa diangsur selama 12 bulan. Legalitas sertifikat nantinya akan diserahkan ke notaris yang kami tunjuk, sementara setiap konsumen hanya menyimpan copy Akta Jual Beli,” jelas Marcellus. Untuk memikat pembeli, juga ada gimmick hadiah sepeda lipat, sepeda gunung, logam mulia, AC hingga voucher belanja ratusan ribu rupiah.

Pilihan akses menuju pusat kota Jakarta cukup mudah dan banyak alternatif, seperti jalan tol Jakarta-Tangerang, hanya beberapa menit ke halte busway Transjabodetabek Premium (JR Connexion) dan JA Connexion yang melayani penumpang dengan rute Gading Serpong ke Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan dan Gading Serpong- Bandara Soekarno Hatta.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved