Indonesia Property Watch (IPW) memprediksi sektor properti akan mengalami pemulihan mulai semester kedua tahun 2021. Hal tersebut didukung oleh program vaksinasi yang digencarkan pemerintah untuk menciptakan herd imunity, sehingga dapat berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional.

Di sisi lain, restrukturisasi Kredit Kepemilikan Rumah hingga rencana pemberian subsidi bunga pemerintah dalam perkembangan sektor properti juga diharapkan dapat mendorong pergerakan industri properti di Indonesia. Optimisme tersebut juga dirasakan Prospeku, aplikasi mobile untuk pelaku bisnis properti. Elvino, CEO Prospeku mengatakan bahwa aplikasi Prospeku dapat dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis properti dalam proses jual beli mulai dari apartemen,rumah, hingga tanah.

“Kami mendapatkan dukungan dari OCBC NISP Ventura berupa pendanaan yang akan digunakan untuk pengembangan platform yang menghubungkan calon pembeli dengan agensi dan agen properti,” kata dia. Saat ini, Prospeku telah memiliki 17 ribu agen.

Calon pembeli bisa mencari informasi terkait properti yang ingin dibeli lewat aplikasi tersebut. Selain itu, pembeli juga bisa menemukan berbagai tipe rumah, kisaran harga sesuai bujet, lokasi properti di seluruh Indonesia, hingga memilih dan mengajukan pinjaman KPR/KTA. Sementara itu, agen properti bisa menggunakan aplikasi ini untuk memudahkan proses jual beli.

Platrofm juga berkolaborasi dengan Bank OCBC NISP untuk menyediakan fasilitas KPR ataupun KTA. “Kami optimis bisnis properti dapat kembali tumbuh di tahun 2021 karena kebutuhan akan rumah tinggal maupun kebutuhan properti sebagai instrumen investasi masih tinggi,” ujar Rudy Sutjiawan, Customer Solutions Retail Loan Division Head Bank OCBC NISP. Optmisme tersebut, menurutnya, berdasarkan angka penyaluran KPR Bank OCBC NISP yang mengalami peningkatan 15% yoy hingga akhir Juni 2021.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id