RedDoorz tercatat sebagai satu-satunya perusahaan perhotelan yang berada dalam Top 10 The Most Improved Brand 2020 di Indonesia berdasarkan YouGov Best Brand 2020 Indonesia. Peringkat ini ditarik dari data pelacakan harian YouGov, BrandIndex, yang mengukur persepsi publik terhadap ribuan brand setiap harinya di 40 sektor.

Country Head of RedDoorz Indonesia, Mohit Gandas mengemukakan, tahun ini merupakan tahun yang menantang terlebih bagi sektor perhotelan, pariwsata, dan travel.

“Pencapaian ini merupakan bukti komitmen RedDoorz untuk terus berusaha meningkatkan layanan serta brand kami guna bertahan di tengah pandemi ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

General Manager of YouGov Indonesia, Edward Hutasoit menambahkan, penghargaan ini dibuat berdasarkan sentimen konsumen terhadap brand dan bagaimana mereka memandang brand-brand berbeda di Indonesia.

“RedDoorz mampu meningkatkan peringkat brand mereka dibanding tahun lalu, menunjukkan bahwa persepsi masyarakat Indonesia terhadap RedDoorz pun turut meningkat,” tuturnya.

Pada Juli 2020, RedDoorz meluncurkan sebuah program sertifikasi higienitas, HygienePass, yaitu sertifikasi untuk meyakinkan wisatawan bahwa mereka menginap di hotel yang menerapkan dan mempertahankan serangkaian tindakan sanitasi yang telah dinilai secara independen oleh ahli kesehatan publik.Tercatat saat ini sudah lebih dari 700 mitra hotel di seluruh Indonesia yang telah tersertifikasi HygienePass.

Baru-baru ini, RedDoorz mengumumkan rencana bisnis strategi baru menjadi multi-brand platform dalam membangun perusahaan new-age hospitality di Asia Tenggara. Salah satu upayanya adalah menghadirkan lini hotel baru untuk wisatawan generasi millenial dan GenZ, yakni Sans Hotel pada November 2020.

“Segala pencapaian yang kami dapatkan pada 2020 ini, mulai dari pertumbuhan bisnis yang baik di kuartal ketiga hingga Top 10 Best Improve Brands 2020 di Indonesia, memperkuat komitmen kami dalam menghadirkan solusi di sektor akomodasi dan perhotelan, serta membantu pemerintah Indonesia dalam mempercepat pemulihan wisata domestik,” tutur Mohitit.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id