Property

Tahun 2022 Apartemen Berkonsep TOD Jadi Primadona

Tahun 2022 Apartemen Berkonsep TOD Jadi Primadona

Ketika pandemi Covid-19 mendera dan berdampak pada merosotnya daya beli konsumen, tahun 2020 Pemerintah Indonesia mengeluarkan stimulus yang paling besar dalam sejarah Indonesia. Kebijakan itu mendongkrak pasar properti yang dua tahun belakangan ini sempat jatuh.

”Daya beli tertekan, tapi itu terjadi di segmen menengah bawah. Sedangkan pasar di kelas menengah atas, daya belinya malah tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sementara pasar menengah bawah tidak terjadi peningkatan penjualan,”ujar Ketua Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda dalam keterangan tertulis (25/11/2021).

Stimulus yang diberikan tahun 2021 berupa penghapusan PPN 10 persen untuk sektor properti segmen menengah ke atas di atas Rp5 miliar. Tapi kebijakan itu hanya berlaku sampai Desember 2021. Menurut Ali, ini adalah momen yang tepat untuk para investor di sektor properti. “Nah, kalau investor yang cerdas dia akan masuk dan beli. Karena di tahun 2022 harga akan naik lebih tinggi lagi. Saya tidak bilang tahun 2022 lebih buruk, tapi artinya banyak hal atau isu yang harus dicermati, di antaranya rencana kenaikan PPN menjadi 11 persen pada 1 April 2022,” tambah Ali.

Biasanya, lanjut Ali, investor akan sangat terganggu kalau ada kebijakan soal tax. Meskipun pengaruhnya jangka panjang, tapi untuk jangka pendek mereka masih menahan diri kalau ada kenaikan tax.

Investor harus jeli melihat peluang di sektor properti. Meski landed house masih menjadi primadona, Ali menilai apartemen tetap menarik, karena memiliki ceruk tersendiri yaitu pasar generasi milenial dan gen Z . Menurut survei yang dilakukan IPW, di segmen milenial data penjualan rumah dan apartemen banyak diminati konsumen usia 27 – 45 tahun. Artinya masih didominasi gen X dan gen Z. “Boleh jadi para investor membeli apartemen untuk anak-anaknya di generasi milenial dan generasi Z,” ujarnya.

Ali juga melihat perkembangan tren, kendati harga landed house semakin hari semakin tinggi, tapi dari segi lokasi makin menjauh dari pusat kota. Sehingga, milenial mau tak mau nantinya akan membeli apartemen. “Siap tidak siap mereka akan memilih apartemen karena pertimbangan tidak terlalu jauh dari pusat kota,” ujarnya.

Faktor keterbatasan wilayah di pusat kota Jakarta, menurut Ali juga mendorong developer harus lari ke kawasan penyangga Jakara. Tren investasi properti saat ini pun mengarah ke kawasan penyangga ke barat, timur dan selatan.

Di wilayah pinggiran barat Jakarta, Ali menyebut sederetan wilayah yang prospektif tengah dikembangkan, di antaranya wilayah Balaraja, Serpong dan lainnya. Demikian juga di daerah penyanggah bagian timur Jakarta, tidak hanya bicara Bekasi, di situ ada Cikarang, Karawang, bahkan sampai Subang dan Purwakarta. Di daerah Bogor ada Sentul.

Tantangannya, developer harus membangun infrastruktur akses moda transportasi yang bukan hanya memadai, tetapi juga terintegrasi dengan hunian. Dia juga menyebut lokasi apartemen yang memiliki fasilitas akses moda transporrtasi yang terintegrasi (Transit-Oriented Development/TOD) menjadi keunggulan. “Untuk jangka panjang, konsep-konsep apartemen TOD akan menjadi primadona,” tandasnya.

Salah satunya di kawasan Serpong, telah berdiri Apartemen Serpong Garden yang melengkapi huniannya dengan fasilitas TOD dan berdekatan dengan Stasiun Cisauk. Itu menjadi nilai tambah yang layak diperhitungkan untuk investasi ke depannya. Terlebih saat ini Stasiun Cisauk semakin mempercantik diri menjadi stasiun yang berselera milenial.

Menunjang kebutuhan gaya hidup millenial yang dinamis, praktis, dan tetap eksis, Serpong Garden Apartmen yang berdesain interior gaya Jepang ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang seperti shopping arcade, apotik, barber shop, salon, fitness centre, jogging track).

Developer Serpong Garden adalah PT Hutama Anugrah Propertindo, optimistis hunian yang menjulang 2.200 unit pada 2 tower ludes terjual sampai akhir tahun ini. Bahkan tower ketiga yaitu Diamanta sebanyak 700 unit sedang dipasarkan dan mendapatkan respon pasar yang bagus.

Bagi milenial yang ingin memiliki hunian sekaligus berinvestasi, menurut General Marketing & Promotion Hutama Anugerah Propertindo Indirawati P.Nugraha, sekarang merupakan momen yang tepat. Apalagi di bulan November sampai akhir tahun, berbagai promo siap digulirkan untuk kemudahan memiliki unit dengan mencicil melalui KPA. Harganya pun, ekonomis tapi soal lokasi tetap prestis. “Hanya seharga 300 jutaan, booking fee sebesar Rp 2,5 juta tanpa DP, jika BI Checking lolos customer bisa langsung huni. Tinggal bawa koper saja, karena kami sudah melengkapinya dengan full furnished,” ujar Indira.

Selain memiliki fasilitas lengkap dengan berkonsep TOD, Serpong Garden Apartment juga berdekatan dengan kawasan bisnis distrik BSD, berbagai universitas dan rumah sakit terkenal.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved