Property

Triniti Land Ubah Dana IPO untuk Mengembangkan Rumah Tapak

Direktur Utama Triniti Land, Ishak Chandra menjelaskan, pasar rumah tapak masih sangat potensial terutama untuk harga Rp 600 juta-Rp 1,2 miliar. “Saya rasa perbandingannya 1:4, dari 4 orang lebih memilih rumah tapak dibandingkan vertikal (apartemen) apalagi di kawasan sub urban. Berbeda dengan Jakarta atau kota besar lain yang harga tanahnya sudah mahal,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (19/08/2020).

Untuk itu, kata dia, pihaknya akan fokus memperluas pasar rumah tapak dan melahirkan produk baru yang sesuai kebutuhan pasar. Sebelumnya, Triniti meraup dana sebesar Rp 218,6 miliar pada IPO Januari 2020 lalu. Pengembang properti ini menggunakan sekitar 35% dana IPO untuk membiayai pembangunan Apartemen Collins Boulevard di bawah anak usahanya yaitu Triniti Menara Serpong serta untuk tambahan modal kerja.

“Sekarang sepertiga kami kurangi karena Triniti Menara Serpong mendapatkan pinjaman Rp 650 miliar dari Bank Panin. Jadi kebutuhan dana itu kami alihkan ke pusat untuk membuat proyek baru,” kata Ishak.

Selama Semester I/2020, Triniti juga mampu mencatatkan marketing revenue sebesar Rp 122 miliar. Marketing revenue Triniti Land diperoleh dari penjualan unit apartemen di 6 proyeknya yakni Brooklyn,Yukata, Springwood, The Smith, Collins Boulevard dan juga Marcs Boulevard.

Dari keenam proyeknya tersebut, Collins Boulevard memiliki kontribusi paling besar bagi marketing revenue Triniti Land yakni sebesar 64% dari total marketing revenue perusahaan atau sekitar Rp 78,9 miliar.

Di tahun ini, Triniti Land juga akan terus menggenjot penjualan di Collins Boulevard dengan meluncurkan tower keduanya yakni The Scott yang merupakan convertible residence yang bisa dirubah menjadi hunian maupun kantor.

“Walaupun pada bulan Maret s/d Juni penjualan kami terkena dampak Covid-19, tapi persero masih membukukan marketing sales yang cukup baik, kami harapkan pada semester 2 penjualan bisa lebih baik daripada semester 1 ini,” harapnya.

Selain mengubah dana IPO, di tahun 2020 ini, perusahaan juga akan terus melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan marketing revenue. Salah satunya adalah dengan penjualan berbagai proyek unggulannya yang akan terus dilakukan oleh perseroan dengan berbagai metode baik online melalui zoom meeting maupun offline.

Perusahaan juga akan melakukan penawaran awal berbagai produknya seperti The Scott, yang merupakan tower kedua dari Collins Boulevard dan juga Glenn The Hive yang merupakan rumah tapak 2,5 lantai yang berlokasi di pengembangan proyek mix-used development, Marc’s Boulevard, Batam.

“Kami pasti mengharapkan yang terbaik dan harus realistis bahwa tahun ini dibandingkan tahun lalu akan ada banyak perubahan karena corona sehingga pasti terjadi penurunan,” kata Ishak.

Dia pun memperkirakan situasi mulai kembali normal pada Kuartal I/2021. “Saya rasa sampai awal tahun depan investor akan menahan atau mengurangi investasi di properti walaupun masih ada sekitar 20-30%. Investor secara psikologi masih wait and see. Jika vaksin pada awal tahun depan sudah tersedia dan siap disuntik pada manusia keyakinan investor juga akan tumbuh,” tuturnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved