Suara yang terdengar sudah pasti berasal dari analog. Namun di era serba digital seperti sekarang, memungkinkan mikrofon analog beralih ke nirkabel. Sebab mikrofon digital tak perlu lagi compander—gabungan kompresor.

Tanpa compander, jadi tak risau jika mendengar suara seperti memompa, bernapas hingga mendesis. Dengan begitu, mikrofon digital mampu menampilkan suara lebih jelas lewat sistem monitor.

Kelebihan mikrofon digital juga tercermin dari sinyal yang tetap stabil. Bila mikrofon wireless terkadang kuat pada posisi tertentu dan tiba-tiba melemah kala berpindah ke posisi lainnya, maka mikrofon digital tidak demikian.

Mikrofon digital seperti Evolution Wireless Digital dari Sennheiser, memberikan kenyamanan untuk tetap berada di on air. Ditambah fitur lengkap lainnya seperti keberagaman intellignet switching, equalizer channel RF, error concealment, dan koreksi kesalahan.

Evolution Wireless Digital juga menawarkan pekerjaan yang efisien dan mudah bagi pengelola frekuensi di sebuah festival. Mikrofon digital tersebut akan membebaskan spektrum tautan audio tambahan atau peralatan produksi lainnya, ketimbang mikrofon analog yang harus hitung-hitungan dengan intermodulation products.

Terdapat aplikasi khusus yang berfungsi mengatur frekuensi profesional TV-UHF. Aplikasi Evolution Wireless Digital ini sangat membantu teknisi suara untuk band.Bagi pengguna mikrofon analog, kerap berkutat pada persoalan produk intermodulasi seperti frekuensi RF yang terpancar dari banyaknya mikrofon di panggung. Sama halnya bila terlalu dekat dengan receiver, paket in ear monitoring.

Produk mikrofon digital dari Sennheiser bisa menjadi solusi yang tepat. Evolution Wireless Digital diproduksi khusus agar tak menghasilkan produk intermodulasi. Bahkan dengan bebas memilih channel teknisi festival. Terakhir, Evolution Wireless Digital menjadi opsi tepat bagi mereka yang kerap mengalami gain. Sebab mikrofon digital tersebut memiliki rentang dinamis input penuh 134 dB dan digadang-gadang lebih dinamis dari kapsul mikrofon. (*)