Capital Market & Investment

Penawaran Umum Ada 116 di Pipeline Pasar Modal, Nilai indikatif Capai Rp41,72 triliun

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun ini hingga 30 Agustus 2024 (year to date) menjadi 7.670,73 poin atau menguat 5,47%. Pada periode ini kapitalisasi pasar sebesar Rp13.114 triliun atau naik 12,34% dan investor asing mencatatkan net buy Rp28,77 triliun. Indeks sektoral di Agustus tahun ini mencatatkan penguatan di hampir seluruh sektor dengan penguatan terbesar di sektor konsumer non siklikal serta properti dan real estate.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengatakan rata-rata nilai transaksi harian pasar saham tercatat Rp12,70 triliun. "Tren penguatan ini mendorong IHSG mencetak all time high pada Agustus dengan rekor tertinggi pada 30 Agustus di level 7.670,73, dan melanjutkan rekor all time high di September 2024,” kata Inarno pada jumpa pers virtual di Jakarta, Jumat (6/9/2024).

Bergeser ke pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI sejak awal tahun hingga 30 Agsutus itu menguat 4,41% ke level 391,14 , dengan yield SBN rata-rata naik 3,12 basis poin (bps) dan investor asing atau non resident mencatatkan net buy sebesar Rp39,24 triliun. Untuk pasar obligasi korporasi, investor non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp2,47 triliun pada periode itu (year to date).

Di industri pengelolaan investasi, dana kelolaan (asset under management/AUM) tercatat sebesar Rp841,37 triliun naik 2,02% (year to date). Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp498,40 triliun atau turun 0,61% dan net redemption Rp11,11 triliun.

Penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif lantaran penawaran umum mencapai Rp135,25 triliun. "Rp4,39 triliun diantaranya merupakan fundraising dari 28 emiten baru. Sementara itu, masih terdapat 116 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp41,72 triliun," ucap Inarno.

Untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF), sejak pemberlakuan ketentuan SCF, hingga 30 Agustus 2024 telah terdapat 17 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 604 penerbitan Efek, 161.690 pemodal, dan total dana SCF yang dihimpun dan teradministrasi di KSEI sebesar Rp1,18 triliun.

Pada Bursa Karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 30 Agustus 2024, tercatat 75 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume sebesar 613.717 tCO2e dan akumulasi nilai sebesar Rp37,05 miliar, dengan rincian nilai transaksi 26,73% di Pasar Reguler, 23,19% di Pasar Negosiasi, 49,88% persen di Pasar Lelang, dan 0,21% di marketplace. “Ke depannya, potensi Bursa Karbon masih sangat besar mempertimbangkan terdapat 3.938 pendaftar yang tercatat di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dan tingginya potensi unit karbon yang dapat ditawarkan,” ucap Inarno. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved