Strategi Bank Muamalat Genjot Bisnis Wealth Manajemen
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk terus memacu bisnis wealth management dengan menghadirkan beragam layanan yang dipersonalisasi sesuai preferensi nasabah. Data Agustus 2024 menunjukkan jumlah nasabah wealth management perseroan tumbuh 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
SEVP Retail Banking Bank Muamalat, Dedy Suryadi Dharmawan, mengatakan bertambahnya jumlah nasabah tersebut, memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan dana kelolaan (asset under management/AUM). Bank Muamalat mencatat total dana kelolaan nasabah meningkat sebesar 26%.
“Pertumbuhan tersebut didorong oleh penjualan yang agresif pada produk Sukuk Ritel Negara serta penjualan reksa dana yang terus meningkat pesat. Pemasaran bancassurance juga semakin aktif kami lakukan karena potensinya yang masih sangat besar,” ujar Dedy, Senin (9/92024).
Pionir bank syariah di Tanah Air ini menyediakan beragam produk investasi untuk nasabah wealth management. Di antaranya, produk perencanaan keuangan dan investasi, proteksi, serta persiapan masa depan yang lebih baik. Perseroan juga berkolaborasi dengan Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagai mitra distribusi untuk penawaran Sukuk Negara Ritel sejak 2019.
Menurut Dedy, produk bancassurance juga kian diminati, ditandai dengan portofolio yang terus tumbuh setiap tahunnya. Produk yang ditawarkan pun sangat beragam, antara lain untuk kebutuhan asuransi kesehatan, pendidikan, pelunasan biaya haji, persiapan warisan, hingga perencanaan dana pensiun dengan pilihan mata uang rupiah maupun US$.
Untuk meraih pertumbuhan yang agresif, perusahaan telah menyiapkan sejumlah strategi, salah satunya dengan melakukan digitalisasi layanan wealth management. Untuk pembelian produk reksa dana syariah misalnya, dapat dilakukan melalui Gerai Reksa Dana Syariah di aplikasi Muamalat DIN. Layanan ini memungkinkan nasabah melakukan transaksi pendaftaran, pembelian, penjualan, dan pemantauan atas produk reksa dana syariah.
Selain itu, juga memfasilitasi pembelian Sukuk Ritel Negara perdana melalui internet banking dengan nilai pembelian yang terjangkau dan meningkatkan kemudahan serta efisiensi dalam pengelolaan keuangan.
Perusahaan juga aktif melakukan edukasi dan sosialisasi produk wealth management di instansi pemerintah, lembaga pendidikan, rumah sakit, dan institusi lainnya. Hal ini adalah komitmen untuk mendorong gerakan inklusi keuangan di Indonesia.
“Kami juga terus meningkatkan kapasitas tenaga pemasar dalam hal pengetahuan produk dan kemampuan analisis. Tujuannya agar tenaga pemasar dapat menyarankan produk yang tepat sesuai kondisi dan kebutuhan nasabah,” ucap Dedy. (*)